25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun dengan Gowes dan Sarapan Sego Angkruk

  • EDUKASI
25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun
Share this :

Beragam cara dilakukan orang untuk merayakan ulang tahunnya. Seperti mengundang sanak keluarga, orang terkasih, dan sahabat berpesta di hotel berbintang, di resto dengan menu super duper lezat, di angkringan minum kopi dan ngemil aneka gorengan sambil duduk jigrang (duduk dengan salah satu kaki diangkat di dingklik atau kursi). Atau masih banyak lagi cara lain, dan itu sah-sah saja menurut kadar kemampuan masing-masing.

25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun
25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun
25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun
Pagi-pagi buta gowes 25.11 kilometer

Bagi saya, mancal sepeda sejauh 25.11 kilometer pagi ini sebagai bersepeda istimewa, sekedar untuk merayakan ulang tahun saya hari ini, bertepatan juga “Hari Guru”. Ditemani Mas Wahyu D, pagi pukul 04.30 kami sudah start dengan rute seperti yang terekam di Strava. Seru? Iya, mengapa? Menjelang kilometer kritis mendekati angka yang kami kehendaki itu mesti sering berhenti, melihat Strava. Digit dibelakang titik (.) itu yang kadang bisa kelewatan jika tak super pelan.

Momen yang tak saya duga, sedhulur KPK OSIGAWA MERR, komunitas jalan kaki pagi di area MERR sebelum taffic light Gunung Anyar, memberi kejutan ke rumah. Membawakan kue ulang tahun, ramai-ramai menyanyi, dan saya disuruh tiup lilin segala. Ya, suasananya tak jauh seperti anak-anak TK yang lagi ulang tahun. Nah, tua itu mutlak. Namun api semangat membangun persahabatan “sedhuluran sak lawase” dan membangun sehat tetap tak padam dari mereka.

25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun
25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun
25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun
Nasi angkruk dengan bungkus daun pisang ada aroma tersendiri, cocok dengan tempe goreng

Hanya tentengan sebungkus “sego angkruk, ada yang menyebutnya sego angkrik”, makanan rakyat khas Ponorogo yang saya bagikan di area tempat kami jalan kaki. Menu ini merupakan perpaduan nasi setengah matang dan bumbu dari adonan kacang panjang dirajang, daun bawang merah dan kelapa parut sebagai lauknya. Adonan itu ditumpangkan, istilah setempat “engkruk atau angkruk” di atas nasi dan dibungkus daun pisang kemudian dikukus hingga matang.

Sego angkruk, salah satu menu khas nusantara adalah menu kuliner khas dari daerah Sawoo atau Pulung Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Konon, dahulunya menu nasi ini disiapkan untuk orang-orang yang bekerja di hutan. Lantaran jauh dari rumah, dibuatkan nasi dicampur lauk yang tahan lama. Bisa dimakan hingga sore hari masih tahan. Rasanya enak beraroma daun pisang, bumbu meresap menyatu dalam nasi. Kiranya tak salah jika membuat orang ketagihan.

25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun
25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun
25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun
25.11 Kilometer : Memaknai Hari Ulang Tahun
Hebohnya sedhulur KPK OSIGAWA MERR

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *