Angelina Bodian, Perempuan Ukraina, Tinggal di Kampung Suaminya di Daerah Bojonegoro. Begini Kesannya!

Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Share this :

“People in Indonesia quite religious as they used to practicing their religion in every aspect of their life, and friendly. Helpfull, and they inherits these legacy from generation to generation,” kesan kali pertama Angelina Bodian (33) saat menginjakkan kaki di Indonesia, khususnya di kampung kelahiran suaminya, Anas Heri Gunadi, di kawasan Bojonegoro.

Melalui terjemahan secara bebas oleh Anas Heri Gunadi, ketika ditanya bagaimana kesan setelah satu bulan tinggal di kampung kelahiran suaminya, Angelina Bodian menuturkan bahwa orang Indonesia sangat relegius, nonstop beribadah hampir 24 jam, dan sangat ramah. Suka membantu, dan mereka mewariskan tradisi dari generasi ke generasi, Senin siang (2/5/2022).

“Satu minggu pertama tinggal di sini saya kaget, sedang apa itu ramai di masjid? Saya baru paham setelah suami memberi tahu jika bulan itu bulan Ramadan, banyak salat Tarawih, dan membaca Al Quran. Rumah suami kebetulan dekat sekali dengan masjid,” tutur Angelina yang diterjemahkan suaminya.

Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Keluarga kecil Anas Heri Gunadi & mimin. Suasana Idul Fitri 1443 H.
Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Keluarga Anas Heri Gunadi, keluarga kakak dan iparnya, dan saya

Angelina menambahkan, di Indonesia itu banyak sayuran segar, dan buah-buahan segar, tetapi mengapa di sini kebanyakan orang suka makan makanan yang digoreng? Bahan makanan jika digoreng itu merusak semua vitaman, dan itu membuat makanan jadi tidak sehat. Sakit itu berasal dari makanan.

“Di Kyiv, atau di Ukraina umumnya, sayuran segar dan buah-buahan segar itu agak sulit didapatkan karena di sana terdiri atas empat musim,” tambah perempuan yang pernah bekerja di kapal pesiar Princess Cruises.

Masih menurut kesan Angelina, meski panas tetapi di sini nyaman, lingkungan tempat tinggal adalah di pedesaan, pohon-pohon tumbuh subur, rumput liar tumbuh di banyak tempat, dan daun-daun berserakan di mana-mana. Itu tidak ada masalah karena bisa jadi pupuk organik.

“Tetapi sampah plastik dibuang di mana-mana, seperti kurang menjaga kebersihan lingkungan hidup. Sebaiknya sampah plastik di sediakan tempat khusus dan dikelola dengan baik sehingga tidak mencemari lingkungan,” lanjutnya.

Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Eben & Angelina, pilih ikan untuk dibakar
Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Angelina & Faqih, sedangkan bakar-bakar ikan

Angelina mengeluhkan, kesulitan yang ia hadapi adalah berkomunikasi dengan lingkungan keluarga, maupun di luar keluarga. Salah satu penyebab yaitu penguasaan bahasa. Lantaran baru satu bulan, tentu belum bisa berbahasa Indonesia, apalagi bahasa Jawa.

“Ketika bertemu orang-orang dan meresponsnya hanya bisa tersenyum, tidak bisa berkomunikasi. Saya seperti menjadi tontonan,” keluhnya.

Angelina menjadi sangat terhibur saat Idul fitri. Keluarga besar suami banyak berkunjung, dan saling berkenalan. Pada hari ini, cerita Angelina, keluarga besar suami datang dari kota lain untuk bertemu, dan saling minta maaf. Sebagian ada yang bisa berbahasa Inggris meski tidak lancar, jadi bisa sedikit saling bertanya.

“Di samping itu, suami mengajak pergi ke rumah saudara-saudaranya sehingga bisa saling mengenal.
Mereka ramah-ramah, mengajak makan bersama, ramai sekali, tradisi sangat unik dan tidak saya temui di negara saya, Ukrania, cerita Angelina.

Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Ikan bakar siap diserbu
Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Udang bakar, spesial pesanan Angelina
Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Angelina menikmati udang bakar, sementara Lilis dan lainnya jadi penonton

Angelina Bodian Gantungkan Harapan

Angelina mengatakan, apa pun alasannya perang di mana pun di dunia ini, yang menanggung penderitaan adalah warga sipil. Kami terpaksa meninggalkan rumah, tempat tinggal kami, bahkan meninggalkan negara, berpuluh ribu kilometer ke negara lain untuk mengungsi. Seperti di Bojonegoro ini, lebih dari sepuluh ribu kilometer jarak yang kami tempuh.

“Ketika terjadi pertikaian atau peperangan, maka perdamaian menjadi solusi terbaik. Jika pertikaian adalah keburukan, dan peperangan timbulkan bencana, maka perdamaian dan usaha mendamaikan adalah kebijakan yang kami tunggu dari para penguasa. Tidurkan kembali mesin-mesin perang. Kami mendambakan hidup damai seperti sebelumnya,” kata ibu dari Daniel Bodian.

Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Ikan bakar dan sambal kecap siap disantap
Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Angelina makan bareng anak keturunan Norrahman (alm) & Malekah (almh)

Meski saat ini kami berada di Indonesia, negara yang aman, relegius, dan ramah masyarakatnya, namun seiring waktu merasa ada satu ruang kosong yang muncul. Sejuta kerinduan pada negara, tempat asal kelahiran, seperti memanggil-manggil untuk kembali. Sangat rindu Kyiv, kampung halaman, itu sudah pasti, imbuhnya.

“Terkait dengan pekerjaan, berpuluh-puluh negara dan begitu banyak tempat indah sudah pernah saya singgahi, namun selamanya kerinduan tetaplah pada negara sendiri. Walau banyak orang mengatakan banyak tempat romantis di dunia ini, segala kenangan abadi tetap di ada negara saya sendiri,” lanjutnya

Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Daniel Bodian menikmati main kembang api
Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Juragan ikan, Maemun Zein, sedang memandu Daniel Bodian main kembang api

*

Kiranya sangat manusiawi, tak peduli seberapa jauh kaki melangkah, di saat sebuah kerinduan menyapa, maka saat itu meminta kita untuk pulang. Maka, tak beda pula dengan Angelina Bodain. Ingin kembali ke rumah, ke negaranya, di mana hati ia berada. Rumah terkadang bukanlah sebuah bangunan yang kokoh, melainkan sebuah perasaan.

Angelina Bodain, Anas Heri Gunadi, dan Daniel Bodain, buah cinta dua insan berbeda bangsa dan warna kulit, mereka tetap merenda harap agar perang segera berakhir. Kehidupan menjadi normal kembali. Mereka ingin menetap kembali ke Kyiv, Ukrania, untuk menyusun kembali puing-puing puzzle kehidupannya akibat perang.

Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Foto bareng di rumah cikal bakal Bani H. Mansyur, Dsn. Kiringan, Ds. Mojorejo, Kec. Ngraho, Kab. Bojonegoro – pinggir Bengawan Solo.
Angelina Bodian & Anas Heri Gunadi
Foto bareng di rumah cikal bakal Bani H. Mansyur, Dsn. Kiringan, Ds. Mojorejo, Kec. Ngraho, Kab. Bojonegoro – pinggir Bengawan Solo.

You may also like

30 thoughts on “Angelina Bodian, Perempuan Ukraina, Tinggal di Kampung Suaminya di Daerah Bojonegoro. Begini Kesannya!”

    1. Mas Santoso A.,
      Inggih, bener sekali. Jika bangsa lain saja mengagumi kita, lantas bagaimana bangsa ini menghargai diri sendiri?

      Matur nuwun atas apresiasi Panjenengan, Mas.
      Tetap sehat-sehat selalu bersama keluarga besar.

    1. Mas Yoga,
      Inggih, gak peduli siapa, bangsa apa, kerinduan kampung kelahiran itu pasti menghantauinya.

      Matur nuwun atas apresiasi Panjenengan, Mas.
      Tetap sehat-sehat selalu bersama keluarga besar.

  1. Alhamdulillah, bisa mengumpulkan semua saudara sekian banyak, semoga sehat selalu pak, ternyata yang ditulis berkali kali itu masih saudara.

    1. Bu Kun Mariyati,
      Alhamdulillah, ini sebagian aja. Ada anggota keluarga Bani H. Mansyur (bapak saya) yang tidak ter-chapter.
      Inggih, Anas Heri Gunadi adalah keponakan saya, anak dari kakak saya nomor 5 dari 9 bersaudara, Bu.
      Semoga tetap sehat selalu bersama keluarga besar Panjenengan. Matur nuwun.

    1. Mbak Ria Azzahra,
      Aamiin. Alhamdulillah diparingi rezeki berupa kesehatan yang prima, Mbak.
      Terima kasih atas apresiasi dan support Panjenengan.
      Kata orang bijak, menulis itu bekerja untuk keabadian.
      Semoga panjenengan beserta keluarga besar selalu sehat walafiat juga.

  2. Avatar
    Endang Sulistijorini

    MasyaAllah…alhamdulillah akhirnya bisa menikmati damainya kampung ya Mbak Angelina Bodian dan keluarga.
    Menikmati budaya dan hijaunya lingkungan, semoga sampah plastik segera mendapat perhatian ya Pak Ali heheee, kata Mbak Angelina Lhoo itu
    Semoga keluarga besar Pak Ali selalu pinaringan sehat.
    Sukses selalu Pak Ali, menggali…menggaliii dan terus menggali.
    Fotonya bagus…

    1. Bu Endang Sulistijorini,
      Alhamdulillah, saat ini mereka untuk sementara waktu tinggal di kampung, sambil menunggu situasi aman. Yang pasti mereka ada rencana kembali ke Ukraia.
      Aamiin, matur nuwun sanget. Semoga Panjenengan bersama keluarga besar sehat walafiat juga.
      Matur nuwun atas support dan apresiasi Panjenengan.

  3. Great site. A lot of useful infrmation here. I’m sending it to a few pals ans additionally sharing in delicious.
    And naturally, thank you oon your effort!

    My web-site :: ccie rack rentals, Brittny,

  4. I am noot certain where you’re getting your information, however good topic.
    I must spend some time learning much more or understanding more.

    Thanks for fantastic information I used to
    bee in search of this information for my mission.

    my web page: exam techniques (Irma)

  5. I have been absent for some time, but now I remember why I used to love this web
    site. Thank you, I’ll try and check back more frequently.
    How frequently you update your site?

    Also visit my weeb blog … pmp certification (Maple)

Leave a Reply to Endang Sulistijorini Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *