Sebagian banyak para remaja selalu mempunyai tokoh idola. Sang idola adalah sosok yang dikagumi atau disimpatiki. Mungkin artis aktor, penyanyi, musikus, cendikiawan, seniman, olahragawan dan lainnya.
Tokoh idola dikagumi lantaran mempunyai daya pesona yang luar biasa di mata yang mengidolakan. Namun, ada sebagian remaja mengagumi sang idola secara berlebihan. Pengagum fanatik.
Tak hanya remaja sebenarnya, setiap orang mempunyai tokoh idolanya sendiri dengan berbagai alasan masing-masing. Bagi kalangan orang dewasa mengidolakan seseorang tentu sudah memiliki dasar pertimbangan yang lebih matang.
Remaja tentu tak dilarang mengagumi seseorang. Sang idola mungkin sebagai sosok penyemangat dan pemicu untuk meraih menggapai kesuksesan. Perlu diingat, mengagumi secara berlebihan bukan hal sehat.
Mereka akan menjadikan idolanya tersebut sebagai teladan hidupnya. Mulai dari tampilan fisiknya, cara berpakaiannya yang kekinian, hingga pola kehidupannya selalu dicontoh.
Jika mengagumi secara berlebihan, seseorang akan tenggelam dalam pusaran bayang-bayang sang tokoh. Mesti disadari, kemungkinan kecil dapat menyamai kebesarannya, apalagi melampauinya.
Alangkah baiknya tidak sampai memitoskan seorang tokoh, apalagi secara berlebihan. Jadikan tokoh yang dikagumi sebagai cermin untuk bisa berkaca dengan semua kelebihan dan kekurangannya. Dari sini, seseorang bisa mengambil pembelajaran.
Setiap orang adalah sosok yang unik dan khas, yang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika potensi positif dikembangtumbuhkan secara baik dan maksimal akan menjadikannya sosok yang berkualitas.
Yuuk…, belajar kepada tokoh-tokoh yang memesona dan mengagumkan, lantas jadilah dirimu sendiri! ‘Gue banget gitu, loh!’