Carut Marut Nilai, Budaya dan Gaya Hidup : Mesti Bagaimana Para Remaja?

Share this :

Dalam peri kehidupan sehari-hari semakin banyak nilai dan budaya yang saling berlomba. Pemahaman secara sederhana, nilai dan budaya dikategorikan bersumber dari dalam agama maupun luar agama.

Kehadiran keduanya, ada yang sejalan, namun ada juga yang justru berseberangan. Ada bertitik temu, tetapi juga ada yang saling bersilang, bahkan bertarung dengan nilai dan budaya yang sudah lazim.

Lantaran keberagaman nilai dan budaya yang berkembang di dalam masyarakat, maka tradisi dan gaya hidup masyarakat pun sangat berbeda dan beragam.

Lantas muncul satu pertanyaan, bagaimana sebaiknya para remaja memerankan dirinya di tengah-tengah pluralisme atau keragaman nilai, budaya, dan gaya hidup?

Setiap manusia telah dibekali akal, budi, dan hati nurani. Oleh sebab itu, pada hakikatnya setiap manusia bebas dan merdeka untuk menentukan pilihan. Demikian juga para remaja.

Para remaja sebaiknya menggunakan akal budi dan hati nuraninya untuk mampu berdialog dengan nilai, budaya dan gaya hidup, baik yang tersurat maupun yang tersirat untuk menentukan pilihan.

Kunci untuk menentukan pilihan tersandar pada kejernihan dan kejujuran akal budi dan hati nurani. Lantaran pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki kadang masih dangkal, terbatas dan sempit, terjadilah problema.

Sementara yang dihadapi para remaja adalah carut marut nilai, budaya dan gaya hidup yang semakin kompleks. Maka, mereka butuh seseorang yang mumpuni dan dipercaya untuk dapat diajak berdialog. Bisa orangtua, guru, famili, teman atau sahabat.

Berkomunikasi dan berdialog dengan siapa pun merupakan sesuatu yang baik, sebagai penyeimbang atau sumber acuan. Namun, pilihan terakhir tentang apa pun yang akan dipilih tetap berada otoritas diri remaja.

Yang terpenting, nilai, budaya dan gaya hidup maupun jalan hidup yang dipilih tidak merugikan orang lain. Pilihannya tidak berdampak timbulnya kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan psikis.

Para remaja hendaknya dapat menghormati pilihan setiap individu yang berbeda-beda. Kebutuhan akan pilihan masing-masing tidak sama, khas, unik, personal dan beragam. Semua adalah sah-sah saja.

Bebas dan Merdeka

Para remaja adalah sosok individu-individu yang bebas dan merdeka. Mereka memiliki kedaulatan penuh atas diri sendiri, tanpa terikat oleh siapa pun dan apa pun untuk menentukan suatu pilihan.

Di masa mendatang, mereka tentu yang akan merajut dan menuliskan sejarahnya sendiri di halaman demi halaman zaman yang dilaluinya.

Untuk itu, para remaja perlu membangun kesadaran untuk menjaga kelestarian sosial dan kemandirian, mengembangkan intelektualitas diri, sikap profesional, dan selalu bersemangat untuk belajar lebih baik.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *