Memanfaatkan hari libur Sabtu, Minggu, atau hari libur lainnya dengan bersepeda santai bersama kawan sambil menikmati suasana asri, tak perlu ke luar kota, merupakan salah satu alternatif pilihan. Atau bisa juga ajak keluarga buat sejenak melupakan kesibukan yang telah menguras energi selama sepekan dengan mengunjungi wisata alam Kota Surabaya.
Meski Kota Surabaya dikenal sebagai kota yang terbilang panas, jangan salah sangka bahwa kota ini memiliki tempat wisata alam yang menawarkan suasana asri dan sejuk. Selain Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya menambah satu lagi Ekowisata Mangrove Gunung Anyar.
Pemkot Surabaya, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, melakukan pembangunan di bidang pariwisata alam untuk proses keseimbangan alam. Ekowisata Mangrove Gunung Anyar ini, sejatinya merupakan pengembangan dari kawasan Hutan Mangrove Gunung Anyar yang sudah dibuka sejak tahun 2005.
Sekilas tentang Hutan Mangrove
Fungsi hutan mangrove sekilas memang hanya sebagai pencegah abrasi dan erosi, serta bermanfaat bagi kelestarian laut dan biota yang hidup di dalamnya. Namun, apabila dikaji lebih dalam lagi ternyata ada banyak fungsi hutan mangrove bagi kehidupan bersama. Hutan mangrove penyedia bahan pangan, papan, hingga kesehatan bagi makhluk hidup.
Jenis hutan satu ini merupakan salah satu ekosistem dengan kelompok tumbuhan yang dapat bertahan hidup meski di tengah air yang mengandung tinggi garam. Hutan mangrove pada umumnya berada di pesisir pantai dan khas dengan tanaman hijaunya yang cantik.
Tak hanya memperindah pesisir pantai, namun hutan mangrove rupanya juga menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan makhluk hidup. Mulai dari manusia hingga biota laut ternyata membutuhkan hutan mangrove sebagai salah satu penopang kelangsungan hidupnya.
Jogging Track di Antara Rerimbunan Bakau
Dari lokasi kantor DKPP ini Anda bisa langsung masuk ke area jogging track yang terbuat dari susunan batang kayu dan bambu. Area jogging track ini panjangnya sekitar 2 kilometer dan melewati rimbunan pohon bakau yang lebat dan cukup tinggi.
Di sepanjang area jogging track ini, para pengunjung bisa menemukan spot-spot untuk foto selfie atau welfie yang menarik. Dengan latar belakang pohon bakau yang cukup tinggi, foto bersama teman, keluarga, maupun orang terkasih dijamin foto Anda akan terlihat menarik.
Di lokasi ini terdapat beberapa gazebo seluas 5 x 5 meter yang dapat Anda gunakan, baik untuk sekedar beristirahat melepas lelah, maupun menjadi lokasi even atau acara tertentu dengan ijin dari pengelola. Bahan yang digunakan untuk pembuatan gazebo adalah bambu, sehingga terlihat unik.
Yang menjadi daya tarik, lokasi gazebo-gazebo tersebut ada di tengah-tengah rimbunan pohon bakau. Selain suasananya cukup asri dan hawanya cukup sejuk karena hembusan angin, Anda bisa mendengarkan kicauan-kicauan berbagai burung sehingga menambah suasana jadi romantis.
Menara Pandang
Di bagian ujung sebelah timur Ekowisata Mangrove Gunung Anyar terdapat menara pandang setinggi 12 meter. Anda dapat menaiki menara ini untuk melihat hutan bakau dari atas. Menara yang terbuat dari bambu ini hanya mampu menampung 5-8 orang saja. Jadi Anda harus bergantian untuk bisa menaiki menara pandang.
Dari menara pantau ini pengunjung bisa melanjutkan menuju ke dermaga perahu wisata. Bagi pengunjung yang ingin menyusuri sungai untuk menikmati pemandangan yang lebih berbeda, pengunjung bisa menyewa perahu wisata yang telah tersedia di dermaga ini.
Tarif perahu wisata kisaran Rp 150.000 per perahu untuk 1-5 orang penumpang. Namun jika yang naik lebih dari lima orang tarif menjadi Rp 20.000,00-Rp25.000,00 per orang. Dengan wisata perahu ini pengunjung diajak untuk menyusuri dan menyaksikan hutan mangrove dari sudut pandang yang berbeda menuju ke muara sungai.
Selain fasilitas di atas, terdapat juga musala yang terbuat dari kayu yang dapat digunakan pengunjung untuk beribadah dan fasilitas toilet. Di lokasi ini pengunjung tidak dipungut retribusi tiket masuk karena tempat wisata ini digratiskan. Yang ada tiket parkir, sepeda onthel Rp3.000,00; motor Rp5.000,00; dan mobil Rp10.000,00.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, pengelola Ekowisata Mangrove Gunung Anyar memiliki bangunan yang terbuat dari bambu untuk berkantor di lokasi ini. Para pengunjung bisa mendapatkan pengetahuan tentang tanaman mangrove, atau belajar secara langsung belajar lewat contoh-contoh tanaman mangrove yang dipamerkan teras kantor.
Lokasi Ekowisata Mangrove Gunung Anyar
Bagi pengunjung yang belum pernah datang ke Taman Ekowisata Mangrove Gunung Anyar ini, lokasinya sangat mudah dijangkau. Dari jalur traffic light Merr Gunung Anyar, pengunjung bisa menuju ke arah UPN. Dari UPN terus saja ke arah timur kira-kira 2 km hingga anda menemukan jembatan menuju kompleks The Royal Town Residence.
Setelah melintas jembatan, langsung Anda belok ke kiri, menyusuri sebelah sisi kanan sungai. Teruskan perjalanan ke arah timur hingga menemukan rumah susun, Rusunawa Gungung Anyar. Lanjut ke timur tak jauh, karena lokasi ekowisata mangrove bersebelahan dengan rumah susun tersebut.
Kawasan Ekowisata Mangrove Gunung Anyar ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu sisi kiri dan kanan. Yang di sisi kiri masih dalam pengembangan. Ketika sampai di jembatan seperti di sebut di atas, tidak belok ke kanan tetapi Anda terus saja ke timur akan bertemu lokasi.
Di sisi kiri ini tanaman belum rimbun, ada jogging track, dan beberapa spot untuk berfoto. Kedua lokasi, mangrove sisi kiri dan kanan, terhubung dengan jembatan bambu yang artistik terbentang di atas sungai. Bisa dimanfaatkan buta spot foto, namun mesti bergantian karena kapasitas dibatasi.
*
Yuukk…, menikmati liburan akhir pekan tidak harus menghabiskan waktu dengan plesir di luar kota. Ekstra pengeluaran anggaran mungkin tak jadi soal, tetapi kemungkinan terjebak kemacetan lalu lintas bisa terjadi di mana-mana, apalagi saat libur panjang. Surabaya menyediakan banyak wahana wisata gratis buat warganya.
Lebih-lebih saat ini pandemi Covid-19 juga belum ada tanda-tanda mereda betul, hindari kerumunan adalah tindakan bijak untuk memutus penyebaran Covid-19, selain taat pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sangat informatif sekaligus membujuk agar kita benar benar pergi ke ecowisata mangroof gunung anyar surabaya untuk membuktiksn kesrian dan keindahannya.
Warga Surabaya belum semuanya tahu lokasi tersebut. Walaup7n sudah lama 5empat tersebut dijajaki orang dengan berbagai alasan kebutuhan.
Tulisan Pak Ali memang argumentatif sekaligus persuasif. Beliau sangat pandai menghasut agar pembaca kepincut untuk segera cancut tali wanda membuktikan pesona alam Ecowisata Mangroof Gunung Anyar Surabaya. (Yo pancet kebacut lek arek Suroboyo dewe gak eroh dalan nag Gunung Anyar). Ayo ndang cancut!!!
Hahahahaha…, perlu diprovokasi ya, Pak.
Matur suwun atas apresiasi Panjenengan.
Semoga sehat selalu panjenengan bersama keluarga besar.