“Frugal Living” Disarankan, Namun Jangan Kelewatan Lantas Jadi Kikir

Frugal Living Disarankan, Namun Jangan Kelewatan Lantas Jadi Kikir
Share this :

Dalam suatu gerai perlengkapan busana wanita di sebuah mal, dua sosok perempuan usia 35-40 an, sedang melihat-lihat koleksi busana yang di pajang di chic mannequin pada suatu petang. Melihat dandanan mereka, tampak keduanya sosok karyawati yang sedang pulang dari kantor.

Mawar : “Mel, ini cocok buat kamu, kalau kamu kenakan ini, pasti kamu tampak anggun.
Melati : “Coba lihat dulu!” menyaut gaun, kemudian mencoba ditempelkan di tubuhnya sambil melirik label harga.
Mawar : “Aku ambil yang ini. Gimana kamu? Masukkan keranjang aja. Kan tinggal gesek kartumu!”
Melati : “Suka banget sih, kepengin. Tapi entar dulu. Aku belum bayar rekening listrik,
PDAM, PGN, dan cicilan lainnya. Lagian aku mesti memberi tahu suamiku dulu.”

Demikian dialog yang menggambarkan seorang tanpa perhitungan ketika berbelanja, asal keinginannya terpenuhi. Sedangkan seorang yang lain berusaha mengatur pengeluaran dengan pertimbangan matang, menyesuaikan dengan apa yang dia dibutuhkan, rupanya dia menerapkan prinsip gaya hidup frugal living.

Frugal living adalah gaya hidup, yakni seseorang memprioritaskan penghematan dan pengelolaan keuangan yang bijak. Dalam frugal living, seseorang berusaha meminimalkan pengeluaran dan menghemat uang dalam segala aspek kehidupan, namun tetap menjaga kualitas hidup yang baik.

Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi kepemilikan barang-barang yang tidak diperlukan, mengatur pengeluaran secara efektif, dan mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Prinsip dasar frugal living adalah kemampuan untuk hidup sederhana dan memiliki kontrol atas keuangan, bukan seberapa banyak uang yang dihabiskan.

Gaya hidup ini semakin populer di kalangan masyarakat karena dapat membantu mengatasi masalah keuangan dan menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dalam jangka panjang. Dampak positif gaya hidup frugal living adalah dapat membantu pengaturan keuangan lebih bijak dan efektif sehingga memungkinkan seseorang mencapai kebebasan finansial dalam jangka panjang.

Selain itu, frugal living juga memiliki dampak positif pada lingkungan hidup karena dapat mengurangi konsumsi berlebihan dan pemborosan sumber daya alam . Gaya hidup ini juga dapat membantu meningkatkan kesadaran finansial dan mengajarkan seseorang untuk memprioritaskan kebutuhan daripada memenuhi keinginan yang kurang penting.

Di sisi lain, frugal living juga dapat berdampak negatif jika dilakukan secara berlebihan. Misalnya, memunculkan sikap kikir, pelit, tidak dermawan, berpikir tentang uang terus-menerus, penghitung segala sesuatu yang berhubungan dengan uang, ketidakmampuan menikmati hidup, dan menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan yang sebenarnya sangat penting.

Selain itu, frugal living juga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama jika dilakukan secara berlebihan dan mengorbankan aspek-aspek penting dalam hidup seperti kesehatan, keamanan, dan pendidikan. Oleh karena itu, penting untuk menjalankan gaya hidup frugal living dengan bijak dan seimbang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.

Dalam beberapa ayat Al-Qur’an mengajarkan untuk hidup dengan bijak dalam memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, Islam juga menekankan pentingnya memberi sedekah dan berinfaq sebagai bentuk kebaikan. Oleh karena itu, frugal living dapat membantu umat Muslim dalam mematuhi ajaran Islam dan berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Jika mau mencermati isi ayat Al-Qur’an Surah Al-Isra ayat 26-27, sebenarnya secara implisit nilai dan prinsip yang dianjurkan dalam frugal living, seperti mempromosikan prinsip hemat, menghindari pemborosan, memprioritaskan pengeluaran pada kebutuhan yang penting, dan anjuran bersedekah sudah terkandung di dalam kedua ayat tersebut. Adapun bunyi ayat tersebut :

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros (26). Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya (27).”

Vicki Robin dan Joe Dominguez dalam bukunya berjudul Your Money or Your Life memberikan gambaran tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak untuk mencapai kebahagiaan dan kebebasan finansial. Juga, memberikan panduan dan strategi untuk mengubah pola pikir konsumtif menjadi pola pikir yang lebih bijak dalam memantau dan mengontrol pengeluaran.

Selain itu, buku ini juga membahas pentingnya menemukan tujuan hidup yang sesuai dengan nilai-nilai diri dan mengintegrasikannya dengan pengelolaan keuangan. Vicki Robin dan Joe Dominguez memberikan sembilan tahap yang dapat diikuti untuk mencapai kebebasan finansial dan hidup dengan lebih bermakna.

Sembilan tahap dalam buku Your Money or Your Life, yang dapat diikuti untuk mencapai kebebasan finansial dan hidup dengan lebih bermakna, yaitu:

  1. Menyadari penghasilan dan pengeluaran secara akurat
  2. Menghitung total penghasilan seumur hidup
  3. Menghitung total pengeluaran seumur hidup
  4. Menghitung nilai waktu yang dihabiskan dalam pengelolaan
  5. Menyusun rencana pengelolaan keuangan
  6. Menjaga pengeluaran tetap rendah tanpa mengurangi kualitas hidup
  7. Memiliki pendapatan pasif
  8. Mengurangi ketergantungan pada pekerjaan utama
  9. Mencapai kebebasan finansial dan hidup dengan lebih bermakna

Untuk mencapai hidup yang bermakna secara finansial, beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Menentukan tujuan hidup yang sesuai dengan nilai-nilai diri sendiri
  2. Membuat rencana keuangan yang jelas dan terukur
  3. Memiliki pengeluaran yang disesuaikan dengan pendapatan, artinya menghindari utang dan gaya hidup konsumtif
  4. Menabung dan berinvestasi secara bijak untuk menciptakan pendapatan tambahan dan mencapai kebebasan finansial
  5. Memiliki pemahaman yang baik tentang dasar-dasar keuangan, seperti menguasai literasi finansial
  6. Mengelola risiko keuangan dengan cara yang baik, termasuk asuransi dan pengaturan cadangan dana

Dengan mempraktikkan tips dengan langkah-langkah tersebut, seseorang bisa mencapai hidup yang bermakna secara finansial, memiliki stabilitas keuangan, merasa lebih tenang dan menemukan kebahagiaan melalui hal-hal sederhana, dan merangkul kesederhanaan dalam hidup. Jauh sebelum ada prinsip frugal living, Al-Qur’an pun sebenarnya sudah mengajarkan demikian.

Referensi :

  1. Your Money or Your Life oleh Vicki Robin dan Joe Dominguez
  2. The Minimalists oleh Joshua Fields Millburn dan Ryan Nicodemus

You may also like

1 thought on ““Frugal Living” Disarankan, Namun Jangan Kelewatan Lantas Jadi Kikir”

  1. Avatar
    Endang Sulistijorini

    Jadi tahu apa itu flugar living…sebenarnya sudah dari dulu kami lakukan karena yaa harus hemat, harus memprioritaskan yg lebih penting dalam kehidupan termasuk yg diatur dalam agama.
    Terima kasih…inspiratif sekali.
    Salam sukses selalu Pak Ali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *