Gampang Menyalahkan Orang Lain, Ini Tips untuk Menghentikannya!

Gampang Menyalahkan Orang Lain, Ini Tips untuk Menghentikannya!
Share this :

Dalam mengemban tugas sebagai khalifah di bumi, seseorang kadang-kadang dipaksa harus menghadapi problem hidup yang tak terduga dari mana arah datangnya. Kadang-kadang pula problem tersebut meninggalkan bekas bagai noda hitam begitu pekat di alam bawah sadar, dalam batin, sehingga berdampak memengaruhi pola pikir dan perilaku seseorang dalam keseharian.

David Burns, seorang terapis kognitif ternama, pernah melakukan serangkaian penelitian tentang distorsi kognitif. Menurutnya, distorsi kognitif adalah pola berpikir yang keliru sehingga dapat menyebabkan tekanan psikologis. Salah satu bentuk distorsi kognitif adalah tindakan menyalahkan diri sendiri atas banyak hal yang tidak terjadi sesuai dengan apa yang ia kehendaki.

Namun di sisi lain, distorsi ini juga dapat berbalik dan membuat seseorang ada kecenderungan gampang menyalahkan orang lain atas apa yang telah terjadi dalam kehidupannya. Hal itu sebagai bentuk mengalihkan emosi yang tidak diinginkan dari diri sendiri kepada orang lain. Menyalahkan orang lain tersebut adalah dalam upaya untuk melindungi sifat keegoannya.

Dalam sumber referensi lain, orang mengistilahkan dengan playing victim, atau disebut juga dengan istilah victim mentality. Playing victim terjadi ketika seseorang melemparkan kesalahan kepada orang lain, meski kesalahan tersebut adalah perbuatannya sendiri. Biasanya dilakukan oleh orang yang tidak mau bertanggung jawab, sebagaimana dilansir dari Public Library of Science.

Menyalahkan orang lain, sebagai dampak negatif dari pola pikir seseorang, menjadi lebih parah lagi jika itu menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan menyalahkan orang lain merupakan bentuk perilaku berasal akibat dari tidak terselesaikannya problem hidup yang dialami. Problem yang masih menghantaui psikologis jika dibiarkan akan berdampak buruk hingga menyebabkan psikosomatis.

Psikosomatis merupakan hubungan antara pemikiran atau psikis yang bisa memengaruhi kondisi organ tubuh seseorang. Sebagai contoh, ketika seseorang mengalami sakit lambung atau maag jika sudah ditelaah atau sudah dilakukan pemeriksaan namun ternyata hasilnya normal. Maka, dari situlah adanya interelasi antara psikis dengan soma atau tubuh, sebagaimana dikutip dari sardjito.co.id.

Sementara pandangan masyarakat, selama ini paradigma bahwa sakit itu berasal dari penyebab-penyebab yang sifatnya biologis seperti kuman berupa virus, bakteri, dan parasit, atau faktor imun, dan sebagainya. Namun, dibagian psikosomatis memperkenalkan kepada masyarakat bahwa faktor psikologi akan sangat dapat berpengaruh kepada somatis atau biasa disebut sebagai penyakit organis.

Gampang Menyalahkan Orang Lain, Ini Tips untuk Menghentikannya!

Mengapa Gampang Menyalahkan Orang Lain?

Apapun tendensinya, suka menyalahkan orang lain adalah perilaku yang sebaiknya wajib dihentikan agar komunikasi antarpersonal tidak terganggu. Dikutip dari buku.kompas.com/read/475/mengapa-kita-cenderung-mudah-menyalahkan-orang-lain#, di antaranya ini alasannya :

Menyalahkan Orang Lain Itu Gampang

Ketika berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, menyalahkan orang lain adalah taktik termudah yang dapat dilakukan untuk terbebas dari tanggung jawab. Dengan melemparkan kesalahan kepada orang lain, seolah-olah membuat beban yang harus ditanggung menjadi berkurang atau bahkan lenyap begitu saja.

Misalnya, ketika mengendarai mobil sambil menerima telepon, lalu tiba-tiba menabrak mobil yang ada di depan. Daripada mengakui kesalahan akibat lalai berkendara, akan lebih gampang menyalahkan pengendara lain yang ia tuduh mengerem tiba-tiba, atau akibat lalu lintas padat. Itu lebih gampang daripada harus jujur lantaran tidak fokus, tidak jaga jarak dan mengemudi sambil bertelepon.

Menghindari Rasa Bersalah

Saat seseorang gagal memperoleh sesuatu atau melakukan kesalahan, normalnya ia akan diliputi serangkaian perasaan bersalah yang begitu menyiksa. Namun, ketika ia melimpahkan kesalahan kepada orang lain dan membuatnya tidak perlu mengemban tanggung jawab apapun. Maka perasaan bersalah pun akan berkurang, selain menyebabkan muncul keyakinan bahwa dirinya memang tidak bersalah.

Melindungi Ego

Menyalahkan orang lain akan membuat seseorang seolah merasa lebih tinggi dan superior. Tindakan itu membuat ia merasa berada di posisi orang ‘baik’, sementara orang yang ia salahkan adalah tokoh antagonis atau ‘buruk”. Dampaknya, beberapa orang sekitar turut menyalahkan orang lain, ini sebagai upaya menjadikan dirinya agar terlihat sebagai korban dan mendapatkan simpati dari orang lain.

Dihantaui Emosi Negatif

Ketika dalam kondisi kesulitan atau merasa panik, seseorang akan mudah untuk dihantaui emosi negatif dengan intensitas yang tinggi. Emosi negatif tersebut menghalanginya untuk berpikir jernih, sehingga membuatnya kesulitan memandang sebuah problem secara objektif. Akhirnya, seseorang memilih menjadikan orang lain sebagai kambing hitam.

Dengan alasan-alasan tersebut, menyalahkan orang lain memang dapat membuat seseorang terbebas untuk sementara waktu. Namun, apabila kebiasaan ini diteruskan, maka akan berdampak buruk pada perkembangan kepribadian, dan berpotensi untuk menghancurkan hubungan yang dimiliki dengan orang-orang sekitar. Oleh sebab itu, kebiasaan menyalahkan orang lain harus dihilangkan.

Tips agar Berhenti Menyalahkan Orang Lain

Ambil Jeda

Ketika sesuatu terjadi, jangan buru-buru untuk langsung mengeluarkan pernyataan atau argumen demi melindungi diri sendiri. Coba untuk mengambil napas panjang sambil menenangkan diri dan memikirkan baik-baik situasi apa yang sedang terjadi dan perasaan apa yang sedang meliputi, apakah itu malu, takut, atau cemas. Gunakan jeda tersebut untuk menilai situasi dan pilih respons yang tepat, yang tidak merugikan siapapun.

Anggap Kesalahan sebagai Kesempatan untuk Belajar

Tak ada yang sempurna, setiap manusia selama hidupnya pasti pernah melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan. Setiap kesalahan yang dilakukan, entah kecil maupun besar, mengajarkan seseorang akan suatu hal dan memungkinkannya untuk berkembang.

Alih-alih melihat kesalahan sebagai kegagalan untuk disalahkan pada orang lain, cobalah untuk melihatnya sebagai peluang untuk perbaikan diri. Jadikan kesalahan tersebut sebagai renungan agar tidak terulang lagi di masa depan. Mengakui kesalahan adalah bentuk tanggung jawab.

Jangan Malu Minta Maaf

Setelah mengakui kesalahan, jangan malu untuk minta maaf. Dengan minta maaf mengindikasikan bahwa seseorang menyadari sepenuhnya atas apa yang telah diperbuat dan bersedia untuk bertanggung jawab. Meminta maaf bukan berarti kalah atau pecundang, melainkan ia pemilik hati yang lapang lantaran telah berhasil mengalahkan ego dengan melakukan hal yang benar.

Perluas Sudut Pandang

Terkadang faktor paling utama yang membuat seseorang mudah menyalahkan orang lain karena hanya melihat suatu hal dari satu sudut pandang saja, yaitu sudut pandang diri sendiri. Hal itu menyebabkan kurang objektif dalam mengambil tindakan. Maka, setiap menghadapi problem yang terjadi, cobalah untuk memandangnya dari beragam sudut pandang.

Lebih bijak jika seseorang mau mencoba untuk memahami apa yang orang lain alami dan rasakan, maka perluas empati. Agar tindakan untuk menyalahkan orang lain tidak berlarut-larut dan menjadi kebiasaan buruk dikemudian hari, seseorang perlu banyak belajar berbenah diri. Setiap kesalahan yang dilakukan sejatinya tanggung jawab setiap individu, bukan dilimpahkan kepada orang lain. Itulah yang disebut mau bertanggung jawab.

Featured Image by Fatma

You may also like

4 thoughts on “Gampang Menyalahkan Orang Lain, Ini Tips untuk Menghentikannya!”

  1. Bagus sekali, untuk bisa menerima kesalahan orang lain lain atau tidak selalu menganggap menang diri kita, atau selalu melihat kebaikan orang lain, itu perlu belajar sedikit demi sedikit ya pak Ali Mucshon .

  2. Avatar
    Endang Sulistijorini

    Benar sekali Pak Ali, saya lebih fokus ke hati kita sebaiknya dibuat happy, selalu ingat bahwa kita sebagai makhluk Allah SWT mesti menyadari harus bagaimana kita diturunkan ke dunia ini. Maka kalau kita menyadari berusaha untuk meminimalisir menyalahkan orang lain…bahkan yg ada saling nenyayangi…mungkin lho yaa

Leave a Reply to Kun Mariyati Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *