“Guru Oemar Bakri”
(Iwan Flas)
…………………………………
……………………………..
Oemar Bakri Oemar Bakri
Pegawai negeri
Oemar Bakri Oemar Bakri
Empat puluh tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati
Oemar Bakri Oemar Bakri
Banyak ciptakan menteri
Oemar Bakri
Profesor dokter insinyurpun jadi
(Bikin otak orang seperti otak Habibie)
Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri
Seperti dikebiri
Bakri Bakri
Kasihan amat loe jadi orang
Gawat
Senyampang suasana masih seputar Hari Guru Nasional Tahun 2020, barangkali tak salah saya ingat satu lagu ‘Oemar Bakri’. Satu dari sekian banyak lagu karya Iwan Fals yang berbentuk satire atau kritik kehidupan sosial. Liriknya tentu mudah kita tebak maksudnya, yakni menceritakan tentang nasib seorang guru di tanah air saat itu. Zaman Orde Baru.
Lagu legend karya Iwan Fals yang berjudul Oemar Bakri ini memiliki makna yang mendalam karena menggambarkan dunia pendidikan Indonesia di masa lalu. Lagu Oemar Bakri ini menceritakan seorang pegawai negeri bernama Oemar Bakri yang begitu loyal terhadap profesinya sebagai seorang guru.
Penampilan Oemar Bakri yang sederhana digambarkan melalui tas hitam dari kulit buaya dan sepeda kumbang melalui jalan berlubang, dan hal itu tidak berubah sejak zaman Jepang. Jasa dan baktinya sebagai guru ditunjukkan dengan gambaran bahwa Oemar Bakri telah 40 tahun mengabdi.
Sosok Oemar Bakri juga banyak turut andil telah mengantarkan anak didiknya menjadi tokoh di negeri ini, yakni menjadi menteri, profesor, dokter, dan insinyur, bahkan mampu membuat otak orang seperti otak Habibie. Namun nasibnya belum seberuntung profesi lain.
Anda yang generasi ’60 hingga ’90 an, tak menutup kemungkinan juga kaum remaja melenial, tentu familiar sekali dengan lagu itu. Lagu Oemar Bakri diciptakan Iwan Fals pada tahun 1981 yang terinspirasi dari seseorang, mungkin masih ada yang penasaran siapa sebenarnya sosok guru di balik lirik lagu Oemar Bakri tersebut? Dia adalah Abah Landoeng, guru Iwan Fals saat sekolah di SMP 5 Bandung.
Dilansir dari tribunnews.com dalam artikel ‘Kisah Abah Landoeng, Inspirasi Lagu ‘Oemar Bakri’nya Iwan Fals, Hingga Kini Masih Bersepeda’, Iwan Fals pernah membuka sosok yang menginspirasi lagu ‘Oemar Bakri” pada tanggal 8 Oktober 2016 di Singaraja, Bali, sosok itu adalah Abah Landoeng.
Abah Landoeng lahir di Bandung pada tanggal 11 Juli 1926, bisa menempuh pendidikan lulus Hogere Burgerschool (HBS) ), karena ayahnya bekerja sebagai mandor di pembangunan Gedung Sate. HBS adalah pendidikan menengah umum pada zaman Hindia Belanda untuk, orang Belanda, Eropa, Tionghoa, dan elite pribumi dengan bahasa pengantar bahasa Belanda. Masa studi HBS lima tahun.
Guru Jauh dari Pamrih
Setelah lulus Algemeen Metddelbare School (AMS-setingkat SMA) sekitar tahun 1942, Landoeng muda berkeliling Kota Bandung dengan sepeda kumbangnya. Ia akan bertanya kepada tukang panggul atau petani yang ditemuinya, apakah mereka bisa membaca.
Jika belum, Landoeng akan berhenti dan mengajar mereka membaca dengan papan tulis kecil dan kapur yang ia letakkan di sepeda kumbangnya. Abah Landoeng juga mengajari para saudagar kaya di Pasar Baru yang masih buta huruf. Dari para saudagar kaya inilah, Abah Landoeng biasanya mendapatkan makanan dan minuman.
“Abah tidak dibayar. Abah jadi sukarelawan saja. Terus seperti itu hingga zaman kemerdekaan. Karena sampai tahun 1950-1960an, Indonesia masih berperang melawan buta huruf. Hati abah tergerak,” tuturnya dilansir dari kompas.com, Selasa (14/8/2019).
Ia juga mengajar anak-anak pemimpin pasukan Siliwangi Jenderal Ibrahim Adjie dan Gubernur Mohamad Sanusi Harjadinata yang dititipkan padanya. Meski menjadi guru, Landoeng juga ikut berperang di masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Pada tahun 1950 Landoeng diangkat menjadi guru fisika di SMPN 5 Bandung. Pada tahun 1955, ia juga tercatat sebagai panitia Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Saat itu ia bertugas menyediakan kendaraan untuk para delegasi. Ia kemudian ditugaskan Presiden Soekarno ke Malaysia pada tahun 1963-1966, untuk membantu negara tetangga tersebut untuk memberantas buta huruf.
Seangkatan Abah Landoeng yang masih ada tinggal Mang Ihin (Solihin GP). Solihin GP adalah mantan Gubernur Jabar. Murid Abah Landoeng saat ini ada yang menjadi gubernur hingga artis. Sederet nama mantan muridnya yakni Ridwan Kamil, Guru Besar Unpad, Prof. Ina Primiana, begitu juga artis seperti Euis Komariah, Didi Petet, dan Iwan Fals.

Pesepeda Sejati : Bandung – Mekah, dan Aceh pun Ditempuh dengan Bersepeda
Pada tahun 2002 saat usianya 76 tahun, Abah Landoeng bersepeda selama tujuh bulan ke Tanah Suci untuk berhaji. Saat itu ia membawa uang Rp1.2 juta, paspor, dan makanan. Selama perjalanan ia memanfaatkan masjid yang ditemui sebagai tempat beristirahat, sekaligus tempat untuk numpang tidur.
“Di perjalanan, kalau capek, saya istirahat di masjid. Tidur juga sering di masjid,” tuturnya.
Selama di tanah suci, dia berkeliling Mekah dengan sepeda dan mendapatkan fasilitas hotel mewah dari dermawan. Di samping itu, Abah Landoeng juga mendapatkan donasi tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia.
“Tentu banyak cerita yang menyenangkan, ada juga kesedihan. Tapi banyak menyenangkan,” tambahnya.
Tak hanya ke Makkah bersepeda, pada tahun 2004, Landoeng tua kembali bersepeda ke Aceh saat tsunami menerjang kota tersebut. Di Aceh, ia membantu proses trauma healing salah satunya dengan kemampuannya pijat tradisional. Ia juga beberapa kali menjadi relawan di lokasi bencana.
Saat ini ia tinggal di Cimahi dan memiliki warung kecil di Jalan Mangga No 26, Kota Bandung. Dari rumahnya ke warung, Abah Landoeng masih bersepeda. Ia mengelola warung ‘Ibu Sani Landoeng’ yang berjualan mi goreng dan nasi goreng legendaris yang disukai oleh Presiden Soekarno.
Di antara aroma sedap mi tektek, Abah Landoeng menceritakan kisah hidupnya sebagai guru dan perjalanan panjang dengan bersepeda. Hingga hari ini warung beralaskan tanah tersebut menjadi langganan mahasiswa hingga wali kota, dan jendral, sebagaimana dikutip dari kompas.com.
Sebagaimana dilansir dari merdeka.com (17/3/2020), menurut pria berusia hampir 100 tahun tersebut, dirinya dan Iwan merupakan teman akrab. Walaupun ia berstatus sebagai guru dan Iwan adalah murid, keakraban tersebut tidak menghalangi keduanya. Bahkan, Abah mengaku kerap menjadi teman nongkrong di sekolah.
Iwan Fals menciptakan lagu Oemar Bakrie, salah satu tujuannya adalah ia ingin berupaya menceritakan sosok guru yang mengajar dirinya ketika masa SMP di SMPN 5 Bandung. Abah Landoeng sosok guru yang selalu mengajar tanpa pamrih.
“8 Oktober 2016. Singaraja, Bali! Bersama Abah Landoeng, guru SMP saya dan salah satu inspirasi lagu Guru Oemar Bakri. Umur 91. Panjang umur terus, Bahh.” tulis Iwan Fals, yang mempunyai nama lengkap Virgiawan Listanto, di unggahan akun instagramnya @iwanfals.