Hari Pramuka Nasional 2020 : Bantu Penanganan COVID-19 dan Bela Negara

  • EDUKASI
Hari Pramuka Nasional 2020
Share this :

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Hari Pramuka tahun ini, Jumat (14/8/2020) diperingati di tengah-tengah pandemi Covid-19. Hari ini diperingati sebagai Hari Pramuka yang ke-59 tahun. Gerakan Praja Muda Karana atau Pramuka Indonesia dibentuk pada 14 Agustus 1961, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961.

Upacara peringatan Hari Pramuka Ke-59 Tahun 2020 melalui video conference di Istana Negara Jakarta, Rabu (12/8/2020), Presiden Joko Widodo mengajak anggota Pramuka membuat dua gerakan nasional yaitu gerakan kedisiplinan dan kepedulian pada masa pandemi Covid-19.

“Saya minta kepada saudara-saudara untuk membuat dua gerakan nasional, pertama gerakan kedisiplinan nasional yang mengajak semua anggota masyarakat disiplin mengikuti protokol kesehatan. Kedua, gerakan kepedulian nasional yang mengajak masyarakat untuk saling membantu, saling peduli dan saling berbagi,” kata Presiden Joko Widodo.

Hari Pramuka Nasional 2020
Peringatan Hari Pramuka . Dok P23 – Sebelum Pandemi Covid-19.

Sejarah Pramuka

Gerakan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka memiliki sejarah turut berkontribusi dalam perjalanan bangsa. Lahirnya Pramuka di Indonesia turut menyulut berdirinya pergerakan nasional. Berikut sejarah Lahirnya Hari Pramuka di Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber:

Perkembangan Awal

Sebelum dikenal di Indonesia, gerakan kepanduan telah berkembang terlebih dahulu di Inggris, lewat pembinaan remaja yang dilakukan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Powell diketahui memiliki banyak pengalaman dan keterampilan survival.

Singkatnya Powell menulis sebuah buku berjudul ‘Aids to Scouting’. Buku yang kemudian menjadi panduan bagi tentara muda Inggris untuk melakukan tugasnya. Setelah itu, pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta Powell untuk melatih anggotanya.

Pada 1908, Powell kembali menulis buku yang berisi pengalamannya tentang latihan kepramukaan. Buku ini berjudul ‘Scouting for Boy’ dan kemudian menyebar dengan cepat di Inggris, dan negara lain, termasuk Indonesia.

Hari Pramuka Nasional 2020
Upacara Persami. Dok P23 – Sebelum Pandemi Covid-19.

Masuk ke Indonesia

Dikutip dari buku ‘Pemikiran dan Perilaku Politik Kiai Haji Ahmad Dahlan’, berawal dari gerakan kepanduan yang muncul di Inggris, berkembang, dan menyebar ke Belanda hingga akhirnya masuk ke Indonesia.

Gerakan kepanduan di Hindia Belanda didirikan pada tahun 1912 di Jakarta, bernama Nederlands Padvinders Vereeniging (NPV), sebelum berganti nama Nederlands Indische Padvinders-Vereeniging pada 4 September 1917. Gerakan ini sebagai bagian dari kepanduan Nederlands Padvinders Organisatie (NPO), yang berpusat di Belanda.

Kemudian gerakan kepanduan di Nusantara oleh pribumi dibuat pada 1916, diprakarsai oleh Pangeran A.A. Mangkunegara VII tanpa campur tangan dari Belanda. Organisasi itu diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO).

Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia pada saat itu, seperti JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinders), dan Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi nama Hizbul Wathan atau HW.

Turut Andil Tercetusnya Sumpah Pemuda

Setelah dilarang menggunakan istilah Padvinders oleh Pemerintah Hindia Belanda. KH Agus Salim mencetuskan ide untuk mengganti Padvenders dengan nama pandu atau kepanduan. Sejarah juga telah mencatat bahwa gerakan pramuka (kepanduaan), turut berperan aktif dalam Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Yang Kemudian tercetusnya Sumpah Pemuda, sehingga kepanduan Indonesia semakin berkembang.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), dan PPS (Pandu Pemuda Sumatra), bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia).

Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia), yang kemudian pada tahun 1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).

Hari Pramuka Nasional 2020
Upacara Api Unggun. Dok P23 – Sebelum Pandemi Covid-19.

Dilarang di Masa Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang, organisasi kepanduan dan partai dilarang untuk beraktivitas. Karena para pandu ikut terjun dan bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Namun, idealisme dan semangat tetap menjiwai para pandu.

Setelah Indonesia merdeka, sejumlah tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia berkumpul untuk melakukan pertemuan di Solo. Kongres pada 28 Desember 1945 terbentuk Pandu Rakyat Indonesia dan menjadi satu-satunya organisasi kepanduan Indonesia dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947.

Berkembang Berbagai Organisasi Kepanduan

Dikutip dari ‘Panduan Resmi Pramuka’, dijelaskan setelah banyak bermunculan organisasi-organisasi kepanduan. Sehingga Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, mengganti keputusan Nomor 93/Bhg.A, Tanggal 1 Februari 1947, dengan Keputusan Nomor 23441/ Kab, Tanggal 6 September 1951.

Hal ini memungkinkan organisasi kepanduan lain berdiri, selain Pandu Rakyat Indonesia. Maka terbentuk pula IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) pada tanggal 16 September 1951, yang diterima menjadi anggota Internasional Conference (Organisasi Kepanduan Sedunia), mewakili Indonesia masuk dalam Far East Regional Scout Officer pada tahun 1953.

Kemudian pada tahun 1954, terbentuk organisasi POPPINDO (Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) dan PKPI (Kepanduan Putri Indonesia) yang melebur menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Organisasi Kepanduan Dilebur Menjadi Gerakan Pramuka

Dalam kurun waktu 1950-1960 banyak organisasi kepanduan tumbuh di Indonesia. 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam tiga federasi organisasi, yaitu IPINDO, POPPINDO dan PKPI. Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno memberikan amanat pemimpin pandu di Istana Merdeka.

Presiden Soekarno menyatakan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia, dan kemudian meleburnya menjadi organisasi baru, yang bernama Gerakan Pramuka (https://www.detik.com/tag/pramuka) dengan lambang tunas kelapa.

Kehadiran Gerakan Pramuka di Indonesia mendapat tempat penting di Indonesia bertolak pada ketetapan MPRS No. II/ MPRS/ 1960. Presiden Sukarno memberikan amanat kepada Pimpinan Pandu di Istana Merdeka pada 9 Maret 1961. Amanat itu untuk lebih mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting dalam pembangunan bangsa.

Hari Pramuka Nasional 2020
Hari Pramuka Nasional 2020
Salah satu rangkaian acara pengukuhan anggota. Dok P23 – Sebelum Pandemi Covid-19

Lambang Pramuka

Hari Pramuka Nasional tentu tak lepas dari lambang gerakan Pramuka. Lambang gerakan Pramuka diciptakan oleh Soenardjo Admodipura. Beliau adalah seorang anggota Gerakan Pramuka aktif di Departemen Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengiaskan cita-cita setiap anggota Pramuka dan dapat digunakan sebagai panji, bendera hingga papan nama Kwartir

Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa yang kita ketahui saat ini disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961. Kemudian pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat, setelah Presiden Sukarno menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keppres Nomor 448 Tahun 1961.

*

Selamat Hari Pramuka Nasional 2020 kepada segenap anggota Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega beserta jajaran terkait. Dalam rangka penanggulangan COVID-19, semangat berupaya untuk menggerakkan Pramuka Peduli di seluruh kwartir guna membantu mengendalikan wabah, serta membantu warga yang terdampak.

You may also like

3 thoughts on “Hari Pramuka Nasional 2020 : Bantu Penanganan COVID-19 dan Bela Negara”

Leave a Reply to Sulistyorini Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *