Tradisi saling mengirim ucapan selamat pada hari-hari istimewa di platform media sosial whatsapp, facebook, instagram, telegram, dan lain-lain sudah menjadi kebiasaan sebagian orang atau bahkan suatu lembaga. Seperti momen keagamaan saat ini, yakni Iduladha. Media massa pun, baik cetak maupun elektronik menuliskan ucapan selamat, pun mengulas hikmahnya.
Jika Anda cermati ucapan-ucapan selamat di media sosial maupun judul artikel di beberapa media massa tersebut menuliskan kata Iduladha dengan ejaan Idul Adha. Lantaran itu, untuk menyakinkan mana penulisan yang baku dan mana yang tidak baku, Anda bisa coba membuka kamus di https://kbbi.web.id/, ketik Idul Adha dalan kolom cari, entry tak ditemukan, yang muncul Iduladha/Idul·ad·ha/n, n artinya nomina.
Iduladha saat ini jatuh pada tanggal 10 Zulhijah 1445 Hijriyah, atau hari Senin tanggal 17 Juni 2024. Iduladha mempunyai banyak penyebutan, di antaranya Hari Raya Haji, atau Hari Raya Qurban. Disebut Hari Raya Haji karena bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Sedangkan disebut Hari Raya Qurban lantaran pelaksanaan penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing, domba, atau unta bagi yang mampu.
Penulisan istilah atau kata yang benar, atau yang baku, tidak hanya penting untuk menjaga konsistensi dalam penggunaan bahasa Indonesia, melainkan juga sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kebahasaan yang telah ditetapkan standar kebakuannya. Sehingga kita berbahasa dengan prinsip bahasa yang baik dan benar.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengikuti standar penulisan yang telah ditetapkan oleh lembaga yang berwenang, yang dirumuskan dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia,) yang ditetapkan pada 26 November 2015 sebagai pengganti EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).