Idul Adha : Pembelajaran Kesabaran, Ketaqwaan, Keikhlasan, dan Cinta Hormat Orangtua Anak

Idul Adha 1441 H - Hewan Kurban
Share this :

Hari ini, Sabtu (1/8/2020), adalah hari kedua Idul Adha 1441 Hijriyah. Lantaran hari pertama Idul Adha jatuh hari Jumat (31/7/2020), dianggap hari pendek terkait dengan pelaksanaan Salat Jumat. Maka penyembelikan hewan kurban dan pembagian daging sebagian besar di sejumlah masjid dilaksanakan pada hari ini. Kiranya lebih leluasa waktunya.

Sudah menjadi semacam patokan isi naskah khotbah Idul Adha tentang cerita sejarah awal mula ibadah qurban yakni kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintah Allah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS. Saat penyembelihan berlangsung, sosok Nabi Ismail diganti Allah dengan domba. Yang pasti, cerita ini yang dihafal bagi pemeluk Islam di berbagai Negara.

Nabi Ibrahim AS sudah lama menantikan lahirnya anak dari rahim Siti Hajar. Cukup lama. Doa dan kesabaran Nabi Ibrahim AS dikabulkan Allah SWT. Lahirlah seorang putra dan diberi nama Ismail. Kebahagiaan yang luar biasa bagi Nabi Ibrahim AS, anak laki-laki yang sudah lama didambakan hadir di tengah-tengah keluarganya.

Kebahagiaan itu berubah menjadi rasa sedih yang mendalam saat Allah memerintah Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya, Ismail, lewat sebuah mimpi. Tentu sangat berat bagi Nabi Ibrahim AS, tetapi perintah itu harus dilaksanakan. Akhirnya, Nabi Ibrahim AS menyampaikan perintah Allah itu kepada Ismail. Namun di luar dugaan, Ismail justru mempersilakan orangtuanya menyembelih dirinya.

Idul Adha 1441 H - Hewan Kurban
Salah satu hewan kurban

Pembelajaran Yang Dapat Dipetik

Berangkat dari kisah tersebut, ada beberapa pembelajaran yang dapat dipetik, yakni kesabaran, ketaqwaan, keikhlasan, dan cinta hormat orangtua anak. Nabi Ibrahim AS bersabar dalam mengharapkan ridho Allah untuk memiliki momongan. Lalu bersabar dalam menerima ujian Allah untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail.

Pembelajaran berikutnya adalah ketaqwaan, yakni implementasi wujud sikap Nabi Ibrahim AS dan kesediaan Nabi Ismail AS untuk menjalankan perintah Allah SWT. Sikap keduanya mencerminkan sikap seorang yang taqwa karena percaya bahwa mimpi tersebut merupakan kebenaran yang datang dari Allah SWT, dan perintah itu harus dilaksanakan.

Sedangkan pembelajaran keihlasan, yakni merelakan apa yang dimiliki untuk menjalankan perintah Allah SWT. Sebenarnya, yang dikurbankan Nabi Ibrahim AS bukanlah putranya, melainkan rasa kepemilikannya terhadap Nabi Ismail AS. Segala sesuatu hanyalah titipan dari Allah SWT, maka perlu belajar ikhlas ketika semua harus kembali kepada pemilik-NYA.

Manifestasi Rasa Cinta Orangtua dan Rasa Hormat Anak

Idul Qurban merupakan perwujudan rasa cinta orangtua kepada anaknya, dan rasa hormatnya anak kepada orangtua. Ismail kecil adalah karunia luar biasa dari Allah SWT bagi Nabi Ibrahim AS, sikap baik Nabi Ismail AS tidak luput dari peran kasih saying Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar sebagai orangtuanya.

Sedangkan yang ditunjukkan Nabi Ismail AS untuk bisa membalas cintanya orangtua kepada dirinya adalah dengan ‘birrul walidain’, atau berbakti kepada kedua orangtua. Oleh karenanya perlu memetik teladan bahwa menghormati dan membahagiakan kedua orangtua adalah kewajiban bagi setiap anak. Baik selagi keduanya masih hidup maupun ketika sudah meninggal dunia.

Idul Adha 1441 H - Pemotongan dan Penimbangan Daging Hewan Kurban
Pemotongan dan penimbangan daging hewan kurban

*

Nah, untuk mendapatkan spirit Idul Adha atau Idul Qurban, selayaknya kita perlu memetik pembelajaran dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Untuk itu, perlu menyingkirkan jauh-jauh rasa kepemilikan kita terhadap ā€˜Ismail’. Ibrahim AS memiliki Ismail AS.

ā€˜Ismail’ yang kita miliki bisa berupa keluarga, harta, jabatan, prestasi, kesehatan, atau bahkan sesuatu yang sangat dibagga-banggakan. Sebaiknya, menyadari bahwa semua hanyalah titipan Allah SWT, dengan begitu kita akan ikhlas ketika tiba saatnya semua itu pergi.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *