Perkembangan Kota Surabaya yang cukup pesat, rupanya tidak cukup hanya mengandalkan Jembatan Wonokromo untuk akses masuk dan keluar kota. Apalagi, Jembatan Wonokromo itu diperkirakan dibangun sekitar 50 tahun silam.
Lantaran itu, untuk aksesibilitasnya, Pemerintah Kota Surabaya mencoba membangun Jembatan Joyoboyo untuk membantu kelancaran akses, terutama akses masuk dan atau keluar Kota Surabaya. Jembatan ini dibangun di sisi barat Jembatan Wonokromo lama. Panjang 150 meter, lebar 17 meter dan tinggi pilonnya 20 meter. Struktur jembatan dari beton bertulang dan voided slab.
Jembatan Joyoboyo akan menghubungkan Frontage Road (FR) Barat Jalan Ahmad Yani melalui Jalan Pulo Tegalsari ke Jalan Joyoboyo. Jadi, pengguna jalan yang mau ke Gunungsari, atau mungkin ke Jalan Mayjend Soengkono bisa langsung lewat Jembatan Joyoboyo, tidak perlu melelui Jalan Diponegoro.
Di samping itu, jembatan ini akan terkoneksi dengan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Sehingga pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS) bisa memarkirkan kendaraannya di terminal ini, karena terminal ini dilengkapi park and ride. Untuk ke KBS lewat bawah (terowongan), sehingga tidak mengganggu lalu lintas agar tidak crowded.
Dikutip dari humas.surabaya.go.id, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada saat peresmian tiang pancang (4/3/2020) menuturkan bahwa tidak mudah membangun jembatan ini. Sebab, seluruh anggarannya ditanggung oleh APBD Kota Surabaya. Makanya, jembatan ini didesain khusus, fungsinya tidak hanya jembatan semata, namun juga akan menjadi wahana baru untuk warga Kota Surabaya yang ingin berekreasi.
“Jadi, ini bukan hanya sekadar jembatan, tapi juga bisa menjadi salah satu ikon Kota Surabaya untuk berekreasi,” tuturnya.
Wahana baru itu bisa dinikmati dan disaksikan dari Lantai 5 Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Di lantai 5 itu, warga bisa menyaksikan Jembatan Joyoboyo dan bisa menikmati suasana Kota Surabaya, karena didesain khusus untuk menjadi wahana rekreasi. Bahkan, di Jembatan Joyoboyo juga ada tempat khusus untuk melihat dan menikmati Kota Surabaya.
Sementara ini, jembatan yang tinggal menunggu peresmiannya saja sudah diserbu warga Kota Surabaya, di antaranya para pesepeda pada Minggu pagi (27/12/2020) ini. Mereka berebut untuk abadikan momen bersepeda dengan selfie atau wefie dengan teman-teman pesepedanya.
Seperti yang diobrolkan U. Wahyu saat kayuh sepeda bareng pagi tadi, Jembatan Joyoboyo merupakan salah satu bagian penyediaan ruang terbuka hijau sebagai ruang interaksi atau aktivitas bagi masyarakat, dan juga meningkatkan nilai estetika kawasan atau area tersebut.
“Lebih-lebih pada masa pandemi Covid-19 ini, dengan banyaknya taman dan ruang terbuka hijau suatu kota dapat memecah kerumunan massa dalam satu tempat saja. Warga bisa berinteraksi di berbagai tempat, di mana mereka suka,” obrolnya.
Luar biasa Surabaya betul2 Barometer kota dan kabupatrn yg lain
Luar biasa juga penulis mengabadikan info diatas
Woow luar biasa ..
Terimakasih pak Ali M sdh mengabadikannya
Terima kasih atas apresiasi Panjenengan, Mas Santoso.
Semoga Panjenengan sehat selalu bersama keluarga besar yah.
As.w.w.,
Reportase2 Abah Ali selalu bagus dan update. Semoga tetap sehat, Abah…!
Terima kasih atas apresiasi Panjenengan, Mas.
Aamiin….
Semoga Panjenengan dan keluarga besar sehat walafiat selalu juga.