Agenda gowes Jumat pagi (31/1/2020) sebenarnya tak terencanakan mesti ke mana. Ketika bertemu di titik kumpul, Taman Bungkul, baru kami ber-6 : Ady Setiawan, Bagus Yusuf W., Racmad Priyandoko, Rifqi Mizanuddin, Udanto Wahyu, Dio Novan Baharudin, dan saya, bersepakat untuk menambah kilometer ke wilayah Surabaya Selatan. Taman Mozaik.
Dinamai Taman Mozaik karena terdapat rumah mozaik di area taman ini. Ukurannya tidak besar sekitar 5 x 4 meter. Didesain dengan dua pintu sisi depan belakang. Dinding serba kaca didesain warna warni. Beberapa jendela pun sengaja dibiarkan kosong, agar membuat nuansa tampak indah.
Berada di Jalan Wiyung Praja, Surabaya, taman ini dibangun Pemkot Surabaya sejak awal 2019. Memiliki luas lahan total 5.100 meter. Pembangunan tahap awal, Pemkot, melalui Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), mengerjakan seluas 1.850 meter persegi.
Taman Mozaik memiliki konsep berupa taman rekreasi aktif yang bertema mozaik warna-warni. Pengunjung dapat memanfaatkan rumah mozaik tersebut untuk berswafoto atau foto bareng sebagai back ground-nya.
“Lumayan bisa istirahat di sini. Spotnya bagus, mau ambil foto dari angle mana saja tetap bagus,” tutur Ady Setyawan, Roodebrug Soerabaia.
Sementara itu, Janurwendo, salah seorang petugas Taman Mozaik, mengatakan bahwa Taman Mozaik ini awalnya adalah lahan berupa rawa-rawa. Pemkot menyulapnya menjadi taman.
Jika sore hari, lanjut, pengunjung yang datang tidak hanya ibu-ibu yang membawa anak-anaknya. Tetapi banyak kalangan pelajar SMP atau SMA/SMK ramai-ramai datang ke sini sekedar selfie atau foto bareng teman-temannya.
“Jika sore jelang malam, Taman Mozaik dengan warna warni cahaya lampu menambah keindahan. Cocok buat berfoto,” tambah Janur, panggilan akrabnya.
Taman Mozaik jadi menambah daftar panjang destinasi wisata taman aktif di Surabaya. Pengunjung dapat menikmatinya dengan bebas. Satu hal, kebersihan tetap dijaga. Tak membuang sampah di sembarang tempat.