Kampung Pecinan Tambak Bayan : Kerukunan Multi Etnis dan Agama Tercermin dalam Rayakan Tahun Baru Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Share this :

Begitu traffic light perempatan Jalan Pahlawan menyala hijau memasuki Jalan Kramat Gantung, tak sampai 100 meter masuk gang ke kiri, itulah kampung Pecinan Tambak Bayan. Saat Imlek, kampung semarak warna merah berbagai ornamen khas Tionghoa seperti lampion, patung naga, atau hiasan lain, terletak di RT 2 RW 2, Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.

Meski hujan Sabtu turun dini hari hingga pagi jelang pukul 07.00, semangat warga Kampung Pecinan Tambak Bayan tak surut untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2575, bertepatan hari Sabtu (10/2/2024). Menurut kepercayaan, konon jika jelang atau saat perayaan Imlek hujan itu dianggap sebagai pertanda baik. Hujan saat Imlek dipercaya membawa keberuntungan, kemakmuran, keberkahan, dan harapan.

Hanya puluhan meter dari mulut gang, di sisi kanan terdapat gerbang utama yang jauh dari kesan kokoh layaknya gerbang di kampung-kampung lain di Surabaya, memasuki kompleks kampung Pecinan Tambak Bayan. Kampung ini dahulu adalah bekas kandang kuda. Begitu menyusuri ke dalam lorong di samping bangunan utama tampak sekat-sekat rumah petak berukuran 4×6 meter persegi.

Rumah-rumah yang dihuni tak kurang dari 70 Kepala Keluarga (KK), berimpitan dengan perabotan rumah seperti lemari, kasur, televisi, kompor, sepeda motor, sepeda pancal, beragam mainan anak-anak, dan lain-lain. Sepanjang dinding lorong semarak dengan berbagai mural yang didominasi ornamen naga dengan warna cerah, seakan menyulap tembok-tembok menjadi ceria.

Mempertahankan budaya adalah cara mereka agar tetap bisa bertahan dari sengketa yang sempat terjadi di rumah mereka. Foto dokumenter menjadi cara untuk menggambarkan kondisi mereka secara visual dalam mempertahankan ritual-ritual di rumah petak yang mereka huni. Identitas-identitas Tionghoa terdapat di sekitar rumah mereka menjadi latar sosok tiap-tiap keluarga.

Suseno, Wakil Ketua RT Kampung Pecinan Tambak Bayan, menuturkan bahwa kampung ini sudah ada sejak sebelum tahun 1930, mayoritas profesi warganya sebagai tukang kayu, di samping juga ada sebagai penjahit. Menurutnya, kampung yang dihuni 70 KK ini warganya keturunan Tionghoa, namun tak didominasi oleh satu agama. Kini, sudah sampai generasi kelima.

“Yang menarik, warga kampung ini keturunan Tionghoa, tetapi tidak lagi didominasi satu agama. Mereka berasal dari berbagai latar belakang agama. Ini karena mereka secara turun-temurun telah menikah dengan warga pribumi,” tutur Suseno di sela-sela perayaan Tahun Baru Imlek 2575, atau tahun ini disebut sebagai tahun Naga Kayu Mas, Sabtu (10/2/2024) pagi.

Uniknya, tambah Suseno, banyak yang beragama Islam di sini, tetapi mereka ya tetap sembahyang untuk leluhur kalau jelang Imlek. Bahkan, setiap rumah warga di sini memiliki altar doa untuk leluhur, termasuk juga warga Tionghoa yang Muslim. Suseno sendiri merupakan generasi ketiga yang mendiami bangunan tersebut.

Bangunan seluas 3.800 meter persegi didirikan sejak tahun 1866 yang didiami warga keturunan Tionghoa tersebut, yang awalnya sebagai kandang kuda itu masih berdiri kokoh hingga kini meski di bagian tertentu sudah tampak rapuh dimakan oleh usia. Bangunan utama seperti hall, di tengah ini difungsikan sebagai tempat pertemuan warga, semacam Balai Rukun Warga (RW).

Menyambut Tahun Baru Imlek warga setempat tampak sangat antusias. Hal ini ditandai adanya berbagai acara seperti pentas Barongsai. Atraksi Barongsai keliling kampung untuk menerima angpao dari setiap rumah warga yang dikunjungi saat puncak perayaan Imlek. Tak hanya ditonton warga setempat, juga awak media, fotografer, dan pengunjung dari luar pun membludak.

Sekilas tentang Tahun Baru Imlek

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis Imlek memiliki arti yaitu tahun baru Tionghoa yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama di awal tahun. Dalam bahasa Tiongkok, Im memiliki arti “bulan”, sedangkan Lek artinya “penanggalan”. Bila ditelisik dari sejarahnya, perhitungan Imlek selalu bertepatan dengan awal musim semi di Tiongkok.

Dilansir dari https://ditsmp.kemdikbud.go.id/sejarah-perayaan-imlek, awal musim semi di Tiongkok, tanaman kembali tumbuh setelah membeku selama musim dingin. Pun berkaitan pula dengan gerak semu dari titik balik 23,5o Lintang Selatan yang jatuh pada 21 Desember bahwa belahan bumi bagian selatan condong ke arah matahari, dan belahan bumi bagian utara menjauh.

Sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas kembali bersinarnya matahari sebagai sumber kehidupan, umat Khonghucu melakukan serangkaian upacara sembahyang. Saat Imlek anggota keluarga, kerabat, maupun teman-teman saling memberikan ucapan selamat tahun baru dengan mengucapkan kalimat: “Gonghe xinxi, wanshi ruyi” yang diteruskan dengan kalimat: “Gong xi fa cai”.

Kalimat tersebut memiliki makna “Selamat tahun baru, berlaksa karya sesuai harapan” dan “Selamat tahun baru semoga sukses dan makmur”. Saat Imlek, ada pula tradisi pembagian hongbao/angpao dari yang tua kepada yang lebih muda sambil memberikan salam ketika bertemu, atau saat berkunjung.

Pemberian amplop kecil berwarna merah berisi uang tersebut merupakan simbol berbagi rezeki kepada sesama sesuai dengan kemampuan masing-masing pemberi. Di samping itu, warna merah yang dominan pada ragam dekorasi, dan pakaian warna merah beserta pernak-pernik yang dikenakan saat perayaan Imlek adalah melambangkan kebahagiaan yang sedang terpancar.

Sebagai negara dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang majemuk, penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk saling menghargai. Sikap saling menghargai tersebut dicontohkan dari hadirnya mendiang Presiden Republik Indonesia Ke-4, K.H. Abdurrahman Wahid pada Perayaan Imlek Nasional Ke-2 di Istora Senayan pada tahun 2001.

Pun perayaan Imlek secara nasional diselenggarakan setiap tahun oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), dan selalu dihadiri oleh presiden dan pejabat negara lainnya. Hal tersebut secara jelas menggambarkan sikap saling menghargai antarsuku, etnis, dan umat beragama yang ada di Indonesia. Kiranya itulah implementasi dari Bhinneka Tunggal Ika.

Biarkan Foto Bercerita
Perayaan Tahun Baru Imlek 2575
Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya

Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *