Kembali ke Titik Nol

  • EDUKASI
Kembali ke Titik Nol
Share this :

Ketika meniti perjalanan kehidupan, seseorang pasti pernah menemui sebuah fase ketika semuanya terasa menyesakkan. Ketika semua rencana yang telah tersusun rapi menjadi kacau dan tidak sesuai dengan harapan. Atau ketika semua yang diharapkan terasa semakin menjauh dari kenyataan, lantas ingin menyerah, akan berhenti mengejar apa yang diharapkan.

Pada saat sedang berada di fase tersebut, barangkali seseorang sedang berada pada titik terendah dalam perjalanan hidupnya. Merasa stuck dan tak ada semangat lagi untuk berusaha sehingga berhenti terkadang menjadi sebuah pilihan terbaik setelah semua yang diusahakannya terasa sia-sia belaka.

Sebagaimana yang ditulis Agustinus Wibowo, penulis buku Titik Nol, sekaligus seorang petualang dan fotografer, “Perjalanan adalah belajar melihat dunia luar, juga belajar untuk melihat ke dalam diri. Pulang memang adalah jalan yang harus dijalani semua pejalan. Dari Titik Nol kita berangkat, kepada Titik Nol kita kembali.”

Menurut filosofinya, kembali ke titik nol atau back to zero, nol berbeda dengan kosong. Ibarat seperti hand phone, suatu waktu kita perlu di-charge lagi. Perlu kembali pada kondisi awal mula dalam kehidupan. Biarkah pun pernah terjatuh, merasakan sakit, dan terluka mungkin, mesti tetap bergerak untuk kembali menemukan titik nol pada semua hal. Pekerjaan, kehidupan, cinta, atau apa pun.

Back to zero harusnya menjadi sebuah kebutuhan setiap orang, dan juga menjadi sikap untuk berani merefleksi diri, tentang kekuatan dan kelemahan. Umumnya, tiap orang akan merasa enggan atau bahkan tidak berani untuk menganalisis diri. Hal ini, lantaran dari sudut pandangan pribadi merasa semuanya baik-baik saja, padahal seharusnya tidak demikian.

Kembali ke Titik Nol
Titik Nol pijakan memulai penghitungan perjalanan

Resolusi di Tahun Baru

Setelah masa yang sangat menegangkan di tahun 2020 lalu, mungkin membuat kita merasa bahwa masa sulit akan tetap ada. Namun, pengalaman yang telah dilalui di tahun 2020 sebenarnya dapat membantu kita memulai memijakkan kaki pertama di tahun baru 2021 untuk dapat keluar dari masa-masa sulit tersebut.

Tahun baru berarti resolusi baru bagi banyak orang. Mulai dari berolahraga lebih banyak demi kebugaran, menggeluti hobi, atau hingga mengubah karier yang akan dijalani. Resolusi untuk tahun baru sepenuhnya bersifat personal. Jadi, orang lain tidak berhak menilai benar atau salah resolusi yang telah ditetapkan oleh seseorang.

Dengan menetapkan sejumlah resolusi baru akan membawa seseorang di tahun 2021 akan lebih menyegarkan dan penuh harapan baik. Seorang pekerja sosial, Takia Richardson membagikan kiatnya untuk membuat resolusi tahun baru di 2021, agar kita lebih mudah menerapkannya.

Merefleksikan Diri

Setelah tahun 2020, kita mungkin merasa perlu menyetel ulang berbagai rencana untuk masa depan. Luangkan waktu untuk benar-benar merefleksikan diri sebelum menetapkan tujuan apa pun. Proses refleksi ini perlu agar kita bisa membuat target yang mungkin dilakukan, mengingat banyak hal dan kondisi yang berubah setelah masa pandemi.

Meskipun memikirkan tahun 2020 bisa melelahkan, Richardson merekomendasikan agar kita menerapkan pelajaran dari tahun sebelumnya ke dalam tujuan kita.

“Saya pikir tahun 2020 telah menunjukkan kepada kita, bahwa kita perlu lebih mudah beradaptasi dan fleksibel dengan diri sendiri ketika membuat resolusi ini,” kata dia.

Kembali ke Titik Nol
Titik Nol Surabaya sebagai salah satu spot favorit para pesepeda

Tetapkan Tujuan Kecil

Cara terbaik untuk mencapai resolusi adalah dengan menetapkan tujuan yang kecil, alih-alih mengambil satu resolusi besar yang mengubah hidup. Serangkaian sasaran kecil yang dapat dikelola akan membuat resolusi keseluruhan kita tidak terlalu besar atau berlebihan untuk dicapai.

“Bila kita memiliki tujuan besar namun tidak membaginya menjadi langkah-langkah yang lebih kecil, maka kita bisa merasa tidak membuat kemajuan sama sekali,” terang dia. Jadi, tetapkan tujuan kecil yang dapat dikelola dan rayakan setiap kemenangan kecil saat kita mencapainya.

Misalnya, jika kita menetapkan target lari maraton pada akhir tahun, ini mungkin tampak seperti tugas yang berat. Tetapi, apabila kita menetapkan sasaran mikro yang lebih kecil untuk secara konsisten berlari beberapa kilometer setiap hari, kita akan mencapai hasil yang besar.

You may also like

2 thoughts on “Kembali ke Titik Nol”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *