Komunikasi Baik, Komunitas Makin Solid dan Eksis

  • EDUKASI
Komunikasi Baik, Komunitas Makin Solid dan Eksis
Share this :

Komunitas merupakan suatu kesatuan sosial sekelompok orang yang saling berinteraksi menurut pola tertentu. Masing-masing anggota komunitas memiliki fungsi dan tugas yang berbeda. Sebagai suatu kesatuan, komunitas mempunyai visi, misi, dan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Meski berbeda peran dan fungsi, antaranggota dituntut bisa berkolaborasi, saling bersinergi, dan berempati.

Kelanggengan eksistensi suatu komunitas sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek, di antaranya penyatuan visi, misi dan tujuan yang sama. Untuk dapat mencapai impian tersebut, komunitas memerlukan sistem manajemen efektif yang dapat menunjang operasional komunitas secara terus-menerus dan tingkat efektivitas kerja masing-masing bagian yang ada di dalam komunitas.

Sesuai kebutuhan, umumnya dalam suatu komunitas memiliki sumber daya manusia (SDM) selain ketua, sekretaris, dan bendahara, ada bagian-bagian lain. Masing-masing bagian memiliki peran dan fungsi melaksanakan kegiatan sesuai dengan job descripton yang telah ditetapkan. Meski berbeda-beda bagian, namun tetap saling berhubungan antarsatu dengan bagian lainnya.

Tak dipungkiri, dalam pelaksanaan program maupun aktivitas komunitas sering muncul beragam konflik juga kendala yang terjadi, baik di tingkat terendah sampai ke tingkat decision maker itu sendiri. Maka, konflik harus segera diselesaikan agar tidak menjadi bumerang yang akan menghancurkan keberlangsungan komunitas itu sendiri.

Permasalahan yang sering ditemui dalam komunitas adalah komunikasi yang tidak terjalin dengan baik, yakni tidak terjalin baik secara vertical maupun horizontal. Berkomunikasi berarti berusaha untuk mencapai kesamaan makna dan persepsi. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi antaranggota mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kepada anggota yang lain.

Adapun kendala utama dalam berkomunikasi yakni acapkali timbulnya persepsi yang berbeda terhadap objek yang sama. Ini biang yang dapat menimbulkan miscommunication antaranggota komunitas. Miscommunication bisa terjadi dengan anggota se bagian, ditingkat antarbagian, maupun tingkat horizontal vertical. Hal ini akan sangat berdampak negatif bagi komunitas.

Miscommunication timbul adanya kesalahpahaman antara komunikator dengan komunikan atau pihak yang mencerna proses komunikasi, sehingga antara pesan yang disampaikan dan pesan yang diterima berbeda pemahaman dan penafsirannya. Bila hal ini terus berlanjut tentu akan membawa dampak yang sangat buruk bagi kelangsungan organsiasi, akan muncul konflik.

Bak permainan karambol, timbulnya konflik akan dapat mengakibatkan disfungsional peran bagi anggota komunitas. Konflik merupakan hasil dari kemajemukan sistem komunitas. Lantas jika demikian, upaya apa yang bisa dilakukan untuk mencairkan konflik antaranggota dalam suatu komunita? Ah, barangkali begini :

Pertama, saling intropeksi diri. Introspeksi diri, proses pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran dalam yang disadari. Proses tersebut berupa proses mental yang disadari dan biasanya dengan maksud tertentu dengan berlandaskan pada pikiran dan perasaan. Dari sini, dapat mencoba menilai diri sendiri dan tentu menilai apa yang sudah dilakukannya.

Kedua, coba mengevaluasi pihak yang terlibat. Hal ini sangat penting dilakukan untuk dapat meningkatkan peluang menyelesaikan konflik. Dalam pelaksanaannya, perlu melihat konflik dari berbagai sudut pandang sehingga dapat melihat berbagai kepentingan dari berbagai sudut pandang pula. Sejauh mana konflik berdampak negatif bagi eksistensi komunitas itu sendiri.

Ketiga, pilih kompromi. Kompromi sebagai solusi terbaik, dapat dilakukan jika kedua belah pihak sama-sama memandang bahwa hubungan baik adalah hal yang sangat penting. Masing-masing pihak bahkan dapat mengorbankan ego diri maupun kepentingan pribadi agar bisa mendapatkan win-win solution demi eksistensi komunitas tercinta.

*

Ujung-ujungnya, sikap dewasa dan legowo sangat penting untuk menyelesaikan konflik dalam suatu komunitas. Menumbuhkan saling pengertian, kesabaran, menghargai, dan menghormati, serta kemampuan berpikir jernih akan dapat menciptakan lingkungan komunitas yang lebih harmonis, dan sekaligus dapat membangun komunikasi yang lebih baik dengan orang lain.

Jika kita sama-sama sudah mendiami rumah komunitas, sesama penghuninya adalah sedulur. Sudah selayaknya bagi kita sama-sama untuk saling menjaga rumah komunitas. Agar komunitas makin solid dan eksis, yuukk, semangat seduluran sak lawase….

You may also like

1 thought on “Komunikasi Baik, Komunitas Makin Solid dan Eksis”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *