Kegiatan World Habitat Day 2020 hari ini, Selasa (6/10/2020), atau hari kedua, dimulai dengan kunjungan para delegasi dengan tujuan ke dua objek. Mangrove Wonorejo dan Kampung Dolly, atau eks lokalisasi Dolly menjadi destinasi kunjungan.
Dengan Suroboyo Bus, rombongan delegasi menuju Mangrove Wonorejo. Setelah sampai di lokasi mangrove para delegasi berkeliling sembari mendengarkan penjelasan tentang area Mangrove Wonorejo. Setelah itu, kemudian mereka mencicipi minuman olahan dari tanaman mangrove.
Dilansir dari akun instagram @sapawargasby, Jose David, pemenang Scroll of Honour Award 2020 dari Meksiko, menuturkan bahwa ia merasa senang karena kunjungan ke mangrove ini merupakan kunjungan yang pertama kali di Asia dan Indonesia.
âIni pertama kalinya saya datang ke mangrove yang ada di Asia dan Indonesia. Saya sangat senang berada di sini,â tutur Jose David.
Para delegasi kemudian menuju ke Kampung Dolly setelah berkeliling Mangrove Wonorejo. Di kampung ini mereka diajak melihat pengembangan UMKM di KUB Mampu Jaya. Salah satu UMKM tempat memproduksi sepatu dan sandal, termasuk sandal untuk hotel, bagi hotel yang sudah menjalin kerja sama.
Selain di UMKM KUB Mampu Jaya, delegasi juga berkunjung ke DS Point untuk melihat produk berbagai UMKM. Bahkan, mereka mengunjungi Rumah Batik yang berada di Kampung Dolly. Di Rumah Batik para delegasi mencoba belajar membatik juga.
âProses batik yang dilakukan sangat keren. Ini pertama kalinya saya membatik,â ujar Jose David.
Lebih lanjut, Jose David menilai bahwa inisiatif yang dilakukan Pemkot Surabaya sangat bagus, terutama dalam menggabungkan kegiatan yang sangat produktif dengan pengembangan ekonomi yang ada di kawasan kampung ini.
âPengembangan UMKM-nya sangat bagus. Dukungan dari pemerintah daerahnya sangat bagus, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat di sini, pungkasnya.
*
Wah, orang sekelas Jose David, pemenang Scroll of Honour Award 2020 dari Meksiko, merasa kagum terhadap pengembangan penataan Kota Surabaya dan pengembangan ekonomi terkait pemberdayaan masyarakat. Lantas bagaimana dengan kita sendiri yang sebagai warga kotanya?
#featured image : Dok. Humas Pemkot Surabaya/yanoesatria