Nasi Boran Lamongan Khas Lauk dan Bumbunya

  • KULINER
Nasi Boranan Lamongan
Share this :

Ketika Anda diminta menjawab pertanyaan mengenai kuliner khas Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pikiran Anda spontan akan menjawab soto ayam. Padahal selain makanan berkuah dan berlemak tersebut, Lamongan juga memiliki kuliner khas lain bernama “Sego Boran.”

Biasa dijajakan secara lesehan di sekitar kawasan Alun-alun, Lamongan Plaza, pasar-pasar, atau hampir di setiap sudut kota. Nasi khas Lamongan ini dikenal dengan sebutan nasi Boran, berasal dari nama wadah nasi terbuat dari anyaman bambu yang oleh warga setempat dikenal dengan sebutan boran.

Jika penjaja tidak mangkal di suatu tempat, boran biasanya digendong dengan selendang di punggung sang penjaja. Salah satu penjual nasi Boran yang biasa mangkal di Pasar Lamong Raya mengatakan bahwa hampir semua penjual nasi Boran di kawasan Kota Lamongan berasal dari satu desa, yaitu Desa Sumberjo, Kecamatan Kota.

“Saya berjualan nasi Boran ini sudah lebih dari 15 tahun. Di desa ini, hampir 80 persen warganya berjualan nasi boran,” katanya sambil melayani pembeli.

Nasi Boranan Lamongan
Aneka lauk dan bumbu nasi boranan.

Nasi boranan terdiri atas nasi, bumbu, lauk dan rempeyek. Pelengkap lain yang melengkapi nasi boran adalah ‘empuk’ dibuat dari tepung yang digoreng, ‘pletuk’ dibuat dari kacang dan nasi yang dikeringkan. Sedangkan untuk lauknya ditawarkan beragam pilihan.

Di antaranya daging ayam, jeroan, sate uretan (bakal telur), ikan bandeng, ikan gabus, telur dadar, telur asin, tahu, tempe, dan ikan sili. Ikan Sili adalah ikan khas air tawar yang hanya bisa ditemukan hidup liar di rawa atau sungai dan belum bisa dikembangkan secara massal.

Ikan sili ini tak bisa ditemui setiap saat karena termasuk ikan musiman. Bentuk ikan ini panjang seperti belut, tak begitu tampak mana kepala atau ekornya, duri hanya ada di bagian tengah. Lauk ikan sili harganya lebih mahal dibandingkan harga lauk lainnya.

Setelah itu, barulah diberikan tambahan urapan sayur segar seperti yang biasa kita jumpai saat menyantap hidangan nasi pecel, dengan diberikan urapan parutan kelapa plus sambal. Baru kemudian dilumuri oleh bumbu kuah khas yang memberikan rasa pedas.

Bumbu kuah dibuat aneka jenis racikan tempah yakni lengkuas, jahe, terasi, jeruk purut, dan cabe rawit. Bahan tersebut direbus. Beras direndam sebagai pengental, parutan kelapa, bawang merah, bawang putih, merica, gula, serta garam.

Sambal urapan sayur disebut ‘sambel ces’. Sambal dibuat dari bahan bawang merah, bawang putih, garam, cabe merah, penyedap rasa, dan parutan kelapa. Cara memasaknya unik, bukan dikukus melainkan parutan kelapa setelah dibumbu dibiarkan mentah, kemudian dipanaskan dengan kreweng.

Nasi Boranan Lamongan
Pembeli sedang menikmati nasi boranan

Kreweng adalah pecahan genteng atau tembikar berbentuk persegi setelah dibersihkan kemudian dibakar hingga membara. Setelah itu, lalu diletakkan di tengah-tengah paruran kelapa. Ketika bara kreweng diletakkan tengan parutan kelapa berbunyi ‘ceeesss’, setelah itu ditutup sementara waktu. Saat dibuka, aromanya sedap dan khas sekali.

Harga nasi boran per porsinya kisaran Rp10.000,00, tetapi khusus untuk ikan sili satu porsinya bisa Rp15.000,00 hingga Rp25.000,00. Hal itu, tergantung besar kecilnya ikan sili yang disajikan.

Sementara itu, Annisa Rofika salah seorang dari rombongan yang sedang antri untuk pesan nasi boran, menunggu sambil duduk lesehan mengatakan bahwa ia baru mengenal nasi Boran baru saat ini. Sebelumnya ia mengaku tidak tahu. “Kalo berbicara kuliner di Lamongan, seingat saya, ya, soto ayam!” kelakarnya.

“Yang unik dari sego boranan itu, ya dari bumbu kuahnya dan sambal di urapannya. Bumbu dan sambal sego boran ini berbeda dengan masakan lain. Di samping ikan sili, baru kali ini saya mengenal,” ujar Annisa Rofika.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *