Membaca Cegah Sumbu Pendek Berpikir

Membaca Cegah Sumbu Pendek Berpikir
Share this :

Di zaman modern atau di era digital saat ini, kegiatan membaca mulai banyak ditinggalkan. Bukan saja oleh anak-anak, para remaja hingga orang dewasa bahkan orang tua, lebih senang melihat layar gadget bermain game dan lain-lain daripada membaca buku. Parahnya, membaca sering mereka abaikan, mungkin beranggapan bahwa membaca sebagai aktivitas yang membosankan.

Allah SWT memerintahkan manusia agar membaca pada Surat Al-Alaq ayat 1-5. Kata iqra’ (bacalah) diulang hingga dua kali, pada ayat 1 dan ayat 3. Surat tersebut adalah wahyu pertama diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Iqra’ (bacalah) tak sekadar perintah membaca teks atau naskah tertulis saja, namun juga memahami fenomena alam.

Di samping itu, Surat Al-‘Alaq ayat 1-5 juga menekankan pentingnya membaca dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan manusia dan mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Surat ini menunjukkan bahwa membaca adalah cara untuk mendapatkan wawasan, pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena dan realitas ciptaan-NYA.

Dalam konteks literasi informasi, Surat Al-Alaq ayat 1-5 sesungguhnya memotivasi manusia tak sekadar hanya untuk membaca dan menulis dalam rangka memperoleh wawasan, pengetahuan dan pemahaman saja, namun sesungguhnya juga sebagai bagian dari bentuk menjalankan perintah Allah SWT yang difirmankan melalui Al-Quran.

Membaca Cegah Sumbu Pendek Berpikir
Suatu sore seorang ayah menemani anaknya membaca buku di halaman samping rumahnya. (ilustrasi: Bing AI/alisson.id)

Membaca Teks

Terlepas dari fungsi membaca sebagaimana yang ditunjukkan Al-Quran, membaca teks secara umum pun bermanfaat membantu kita mencegah sumbu pendek berpikir. Ketika sedang membaca, kita terlibat dalam pemikiran, pengalaman, maupun cerita orang lain. Ini memungkinkan kita melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda dengan sudut kita sendiri.

Sebuah gambaran, ketika membaca buku atau artikel yang ditulis oleh penulis dengan latar belakang budaya yang berbeda, kita dapat memperoleh wawasan tentang cara pandang, nilai-nilai, dan pengalaman hidup yang berbeda. Hal ini membantu kita melihat dunia dengan lebih luas dan memperluas pemahaman tentang keragaman manusia sehingga kita bisa melepas baju keegoan.

Membaca juga dapat membantu kita memahami sudut pandang yang berbeda dalam hal emosi dan pengalaman pribadi. Misalnya, saat membaca karya sastra yang menggambarkan pengalaman hidup yang berbeda, kita dapat merasakan empati terhadap karakter dan memahami perspektif perasaan mereka. Ini membantu kita melihat dunia dengan penuh empati kepada sesama.

Selain itu, membaca juga memungkinkan kita memahami sudut pandang yang berbeda dalam konteks sosial dan politik. Membaca berbagai sumber berita dan opini, kita dapat memperoleh banyak wawasan dan pemahaman tentang berbagai perspektif dalam isu-isu kontroversial. Ini membantu kita mencegah pendek berpikir dan melihat masalah dari berbagai sudut pandang sebelum membuat kesimpulan atau komentar.

Dengan melihat dunia dari perspektif yang berbeda melalui membaca, kita dapat mencegah sumbu pendek berpikir dan menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan. Hal ini membantu kita mengembangkan pemikiran kritis, toleransi, dan pemahaman yang lebih baik tentang karakter manusia secara umum baik yang hidup berdampingan di sekeliling kita maupun tidak.

Tiap orang tidak sama, memiliki kepala dan otak berbeda. Kita bisa memiliki persepsi, emosi maupun perasaan yang benar-benar berbeda. Berkat banyak membaca, dampaknya selain kaya akan wawasan, juga kita bisa memahami pikiran dan perasaan orang lain tanpa harus menganggap diri rendah, namun bisa merendahkan hati dan selalu mau mendengarkan pendapat orang lain.

Dengan demikian, membaca memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Membaca membantu dalam meningkatkan pengetahuan, memperluas wawasan, membangun budaya literasi, dan membantu kita menjadi individu yang lebih baik. Sebagai orang tua, kita mesti menjadi teladan untuk terus membangun kebiasaan membaca bagi anak-anak maupun keluarga secara umum.

Membaca Cegah Sumbu Pendek Berpikir
Sepulang sekolah seorang anak membaca buku cerita di bawah pohon bambu di salah satu sudut desanya. (ilustrasi: Bing AI/alisson.id)
Membaca Cegah Sumbu Pendek Berpikir
Sambil menggembala kerbau suatu sore seorang lelaki tua duduk membaca buku primbon di persawahan desanya. (iliustrasi: Bing AI/alisson.id)

Featured image: by Bing AI/alisson.id

You may also like

1 thought on “Membaca Cegah Sumbu Pendek Berpikir”

  1. Peran penting Membaca
    1. Membantu meningkatkan pengetahuan.
    2. Memperluas wawasan,
    3. Membangun budaya literasi,
    4. Membantu kita menjadi individu yang lebih baik.
    Sebagai orang tua, kita wajib menjadi teladan untuk terus membangun kebiasaan membaca bagi anak-anak maupun keluarga secara umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *