Memberi kesempatan anak agar tumbuh kembang secara maksimal adalah penting. Satu karakteristik anak adalah rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap apa pun yang baru dikenal atau dilihat. Saat anak banyak dilarang melakukan ini atau itu, maka dia tidak bisa belajar dan mengeksploirasi potensinya secara maksimal.
Dalam kenyataan sehari-hari kata ‘jangan’ sering muncul dari sebagian orangtua. Penggunaan kata ‘jangan’ akan berdampak buruk bagi pertumbuhan anak. Anak akan berpikir segala yang dilakukan adalah salah bila kata jangan sering ia dengar. Anak bingung, apa yang seharusnya bisa lakukan. Akibatnya, rasa percaya diri bisa berkurang karena takut untuk melakukan sesuatu.
Perkembangan lingkungan anak saat ini sudah berbeda, khususnya Generasi Alpha atau iGeneration. Generasi ini merupakan generasi termuda, mereka adalah anak-anak dari generasi milenial yang lahir dari tahun 2010-2025. Ini adalah generasi yang terlahir dalam abad ke-21. Saat ini tidak lagi menjadi hal yang istimewa, menggunakan gadget adalah hal yang lumrah dan biasa.
Tanpa dibatasi, ruang gerak mereka pun sudah sangat terbatas. Oleh karena itu, orangtua saat ini mesti lebih bijak agar dapat menyesuaikan pola asuhnya. Sehingga pesan yang ingin disampaikan tetap dapat diterima dengan baik oleh anak. Berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya, kata ‘jangan’ menunjukkan ketegasan orangtua dalam melarang dan membatasi gerak anaknya.
Meski begitu, bukan berarti kita sama sekali tidak boleh mengucapkan kata ‘jangan’. Kita tetap boleh dan atau menggunakan kata ‘jangan’ pada anak bilamana dalam kondisi sangat mendesak yang mungkin dapat berakibat membahayakan diri sang anak.
Ketika berada dalam situasi yang genting, mendesak dan membahayakan, kita perlu secara tegas melarang anak dengan kata ‘jangan’. Misalnya, saat anak bermain api, melompat dari ketinggian, memanjat pohon. Sangat perlu sebuah tekanan sehingga berefek ada kejeraan pada anak demi keselamatannya.
Dunia anak serta segala yang ada dalam pikiran mereka adalah cerminan waktu kita menjadi anak. Orang dewasa di sekitar kitalah penentu tumbuh kembangnya. Lingkungan mewarnai setiap goresan perjalanan. Perhatian dan kasih sayang menjadikan pulasan kepedulian dan cinta. Ilmu pengetahuan mengubah penasaran jadi tantangan. Sabarmenjadiksn ikhhlasCacimakian menoreh kebencian. Bulian kekerasan jadi dendam dan kejahatan. Seperti dua sisi keping koin yang bertolak belakang.
…..