Memotret Kala Mendaki Gunung

  • EDUKASI
Memotret Kala Mendaki Gunung
Share this :

Memotret saat pendakian gunung memiliki tantangan tersendiri dibandingkan memotret di tempat-tempat lain. Tujuan utama mendaki gunung adalah menikmati keindahan alam, berharap bisa mencapai puncak gunung dengan aman dan selamat. Memotret sebagai pelengkap untuk mengabadikan setiap momen di perjalanan.

Lain halnya jika Anda memang secara khusus ingin melakukan sesi pemotretan di gunung. Pemandangan indah, tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan eksotis merupakan objek fotografi yang menarik. Gunung memberikan berjuta objek, nuansa alam, warna-warni khas pegunungan.

Memotret Kala Mendaki Gunung
Ranu Kumbolo saat matahari terbit.

Memotret di gunung tidak semudah yang dibayangkan. Medan yang menyulitkan, cuaca berubah-ubah, jalur pendakian berbahaya, waktu terbatas, keharusan tetap selaras dengan jadwal pendakian, kesiapan mental, fisik, dan lain-lain.

Hal itu tentu menuntut lebih siap dan cekatan dalam mengabadikan pemandangan dan momen-momen. Berbagai tantangan dan keterbatasan tersebut bukan berarti kita tidak dapat mengabadikan keindahan dan momen dengan baik.

Memotret Kala Mendaki Gunung
Lautan kabut di Gunung Bromo.

Tips di bawah ini barangkali dapat membantu Anda untuk persiapan memotret saat mendaki, yakni :

Cari Informasi dan foto seputar gunung yang akan didaki

Informasi tentang gunung yang akan dituju dari berbagai sumber akan membantu memahami seperti apa kondisi gunung tersebut. Setiap gunung memiliki tempat-tempat terkenal dan menjadi icon.

Hal ini akan memberikan gambaran berbagai kemungkinan melakukan pemotretan. Atau, coba melihat foto-foto oleh para fotografer pendahulu. Ini akan memberi gambaran tentang objek-objek sebagai pertimbangan kemungkinan yang dapat dilakukan untuk menghasilkan foto berbeda.

Memotret Kala Mendaki Gunung
Puncak Gunung Merapi, Jawa Tengah.

Coba Berbagai Spot, Tentu Selalu Ada Objek Menarik

Panorama di gunung tersedia berbagai variasi spot dan angle, tentu akan menghasilkan berbagai foto dengan komposisi dan perspektif yang berbeda. Merunduk, menjauh, mendekat, lakukan zoom-in dan zoom-out.

Hal ini memungkin Anda akan mendapatkan sesuatu yang berbeda dari sebuah objek yang tadinya mungkin dianggap biasa.

Tak Hanya Foto Pemandangan

Pemandangan atau bentang alam adalah objek yang paling dominan saat mendaki gunung, tapi jangan biarkan Anda terpaku hanya memotret pemandangan. Anda dapat membuat variasi misalnya memasukkan objek lain.

Memotret aktivitas pendaki di sepanjang perjalanan. Banyak momen berkesan dari aktivitas dan gerak-gerik rekan-rekan Anda selama pendakian.

Memotret Kala Mendaki Gunung
Pencari rumput pakan ternak di Gunung Bromo. Jika motret macam gini ada ongkos loh!

Klik Saat Kondisi Cuaca dan Pencahayaan Berbeda

Potret objek yang sama pada kondisi cuaca dan pencahayaan yang berbeda. Kondisi cuaca dan cahaya di gunung dapat berubah dramatis hanya dalam waktu singkat. Beberapa waktu lalu cuaca mendung, siapa sangka beberapa menit kemudian tiba-tiba cerah.

Perubahan kondisi cuaca dan cahaya memberikan efek berbeda pada foto yang dihasilkan. Mungkin tidak pernah disangka-sangka, foto sebuah objek saat pagi terkesan datar, mungkin esok pagi menjadi spektakuler dan dramatis.

Memotret Kala Mendaki Gunung
Kekayaan budaya sebagai kearifan lokal.

Membuat Foto Siluet

Mencoba membuat foto-foto siluet saat mendaki gunung satu pilihan alternatif. Foto siluet memiliki kekuatan dan nuansa tersendiri bagi yang melihatnya. Foto-foto siluet akan menambah variasi dan warna koleksi foto pendakian gunung.

Cerdik Manfaatkan Waktu

Saat melakukan pendakian bersama tim tentu memiliki jadwal. Kapan harus berangkat, kapan saat singgah. Anda sebagai salah satu bagian tim tentunya tidak bisa berlama-lama memotret.

Memotret Kala Mendaki Gunung
Istirahat. Kondisi fisik mesti prima, kelelahan kadang mengendorkan semangat.

Sudah tentu harus mengikuti jadwal, maka cerdik mencuri waktu. Bergerak dan memotret secepat-cepatnya, jangan terlalu lama di satu tempat.

Potret Sebanyak-Banyaknya

Kamera sekarang sudah sedemikian canggihnya sehingga memungkinkan untuk memotret sepuas-puasnya, sebanyak-banyaknya. Siapkan memory card dan baterai cadangan yang cukup, atau lebih.

Potret sebanyak-banyaknya dari berbagai sudut, komposisi dan titik pemotretan. Anda belum tentu memiliki kesempatan lagi kembali ke gunung tersebut.

Memotret Kala Mendaki Gunung
Penjaja minuman. Minum segelas kopi buat menghangatkan semangat.

Sayang Jika Lewatkan Golden Hour

Hunting foto di alam, waktu terbaik untuk mengambil gambar adalah ketika sunrise atau sunset. Momen-momen paling luar biasa untuk fotografi dikenal dengan sebutan ‘golden hour’.

Rentang waktu ini, pemandangan akan terlihat sangat bagus karena cahaya menyebar dengan sempurna. Jangan sia-siakan kesempatan jika momen-momen luar biasa itu datang.

Bawa Lensa Secukupnya

Memiliki sejumlah lensa memang kebanggaan tersendiri bagi fotografer, tidak bijak ketika membawa semua lensa saat mendaki gunung. Bawa hanya yang Anda benar-benar butuhkan agar tidak menambah beban bawaan.

Memotret Kala Mendaki Gunung
Sunrise. Nge-camp di Gunung Penanggungan.

Pilih Filter yang Benar-Benar Dibutuhkan

Saat memotret mungkin Anda membutuhkan filter tertentu untuk mengatasi kekurangan atau menciptakan efek pada foto.

a. Filter CPL (Circular Polarizing)

Kegunaan filter ini untuk meningkatkan saturasi. Contoh sederhananya adalah pada saat mendaki gunung, ketika cuaca cerah, anda mungkin sering menjumpai langit dengan warna biru yang menawan.

Jika pada saat memotret, anda kurang puas dengan warna biru langit yang tertangkap oleh kamera, maka coba gunakan filter ini. Pelajari cara penggunaan filter ini agar hasil foto yang diperoleh maksimal.

b. Filter GND (Graduated Neutral Density).

Filter ini berbentuk kaca (baik bulat maupun petak) terdapat gradasi dari gelap hingga terang dari bagian atas hingga kira-kira setengah bagian filter. Filter ini berfungsi menurunkan intensitas/ jumlah cahaya yang masuk ke lensa.

Salah satu kondisi yang sering dijumpai pada saat memotret pemandangan di gunung adalah perbedaan gelap terang yang terlalu tinggi antara dua area dari sebuah objek..Jika terkena debu dan air cukup yang dibersihkan filter-nya bukan lensanya.

Memotret Kala Mendaki Gunung
Gunung Bromo. Penunggang kuda siap menyewakan kudanya.

Lindungi Kamera dan Perlengkapan dari Cuaca Dingin

Ketika cuaca sangat dingin yang pertama berpengaruh adalah baterai, baterai lithium akan ngedrop sampai 30%, dan ini sangat sering terjadi. Lindungi baterai dan kamera dengan membungkus handuk atau lipatan baju agar hangat.

Pegunungan mempunyai cuaca yang sangat dingin bahkan ekstrim. Bawa kamera tidak cuma satu, minimal ada backup satu kamera. Jika baterai tidak berfungsi, coba hangatkan di tangan atau dapat dililit oleh kain dan baju agar meminimalkan cuaca dingin.

Memotret Kala Mendaki Gunung
Dunung Merapi Jawa Tengah.

Kebiasaan fotografer jika dapat foto bagus sering melihat hasil foto di LCD kamera, mungkin karena tidak pede atau fotonya bagus sehingga dilihat-lihat.

Kurangi melihat-lihat (review) foto, Sering melihat foto-foto di LCD akan mempercepat habisnya energi baterai. Biarkan rasa penasaran itu ada agar semangat membuat foto tidak terganggu.

Perbekalan adalah Prioritas

Selain persiapan fisik, mental dan perlengkapan foto ketika akan mendaki gunung, keperluan makan dan minum merupakan prioritas utama yang mesti sangat diperhatikan.

Memotret Kala Mendaki Gunung
Salah satu angle Ranu Kumbolo.

Dengan melewati berbagai medan badan butuh asupan untuk memperoleh energi yang cukup. Sehingga tidak terjadi permasalahan saat pendakian. Demi pelestarian alam, maka tidak membuang sampah di sembarang tempat.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *