Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA. Ini Tips Memotret Alam!

Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA. Ini Tips Memotret Alam!
Share this :

Memotret, mengabadikan pemandangan alam dan seisinya sebagai media mengagumi ciptan Tuhan Yang Maha Kuasa. Objek alam tak kan pernah habis untuk di-explore keindahannya oleh para fotografer, baik yang profesional, pemula, atau bagi orang awam sekalipun. Tuhan menganugerahi kita alam seisinya sebagai tanda-tanda kekuasaan-NYA.

Memotret pemandangan alam yakni berfokus mengabadikan aspek estetika keindahan alami suatu objek foto. Umumnya yang menjadi sasaran yakni objek pemandangan pegunungan, lembah, air terjun, lautan, pantai, cuaca, ruang terbuka dengan elemen yang ada, suasana gedung-gedung di perkotaan, dan lain-lain. Objek foto tetap alami, apa adanya, tanpa diubah, ditata atau direkayasa sesuai selera sang pemotret.

Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Pemandangan ruang terbuka dengan memanfaatkan elemen yang ada (Lokasi Kebun Raya Purwodadi Pasuruan)
Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Bebas berkreasi dengan memanfaatkan elemen pendukung (Lokasi Pantai Sembilan, Pulau Gili Genting Sumenep)

Dapat menangkap momen yang tepat merupakan faktor keberuntungan dalam fotografi lanskap, atau nature photography. Dalam fotografi ini, kejelian seorang fotografer sangat dibutuhkan karena untuk mendapatkan objek menarik mengandalkan momen yang dalam hitungan detik atau menit saja datangnya. Maka, kejelian dan kecekatan fotografer perlu diasah terus menerus.

Sebagai gambaran, seorang fotografer ingin memotret matahari terbit di suatu pantai dalam dua hari berturut-turut. Pada hari pertama, ia dapat mengabadikan matahari terbit di garis horizon dengan warna awan yang memukau. Giliran hari kedua, memotret objek yang sama, namun dirinya tak mendapatkan panorama pantai seperti pada hari pertama karena mendung atau faktor beda momen.

Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Alam dengan semua elemen yang ada bisa dijadikan objek yang menarik (Lokasi Gunung Penanggungan Mojokerto)
Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Eksotika gunung tak kan habis untuk di-explore (Lokasi Gunung Bromo)

Memotret Pertebal Bersyukur

Ketika kita sedang jalan-jalan entah ke suatu kota, pegunungan, menjelajah hutan, laut, pantai, atau tempat lainnya kadang lebih banyak waktunya dihabiskan untuk bersenang-senang saja. Barangkali sedikit di antara kita yang memanfaatkan waktu tersebut sambil menyisipkan nilai tambah, yakni untuk mengenal, mempelajari, memahami, dan mengagumi ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Demikian juga bagi seorang fotografer, saat memotret bisa merenungkan bagaimana ciptaan Tuhan tersebut terjadi. Misalnya, saat memotret panorama gunung, bagaimana gunung itu ditinggikan, bagaimana pohon-pohon tumbuh lebat, bagaimana hewan liar hidup di dalam hutan. Bagaimana air di hulu sungai bisa sampai ke hilir laut, atau bahkan menjadi air terjun. Tentu masih banyak tentang ‘bagaimana’ sebagai jalan merenung.

Selayaknya bagi siapa pun, khususnya fotografer, tadabbur alam atau berkontemplasi dengan alam menjadi sarana peningkatan iman sehingga semakin besar rasa cintanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Alam dan seisinya sebagai tanda-tanda kebesaran-NYA, dan kita bisa menikmati alam yang indah ini karena-Nya pula. Maka, saat memotret hendaknya tanpa lupa sambil mensyukuri ciptaan Tuhan.

Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Panorama Gunung Merapi dari Bungker Kaliadem
Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Puncak kawah Merapi dari Bunker Kaliadem

Tips Memotret Pemandangan Alam

Kadang-kadang ada beberapa hal kecil yang mungkin saja terlepas dari perhatian saat memotret lanskap, berikut tips ringkas yang mesti diperhatikan saat memotret pemandangan alam, yakni :

Menentukan Garis Horizon

Jika mengamati beberapa foto pemandangan alam unggahan di media sosial, entah facebook, instagram atau lainnya penempatan garis horizon kurang sempurna. Hal ini menjadikan foto tampak miring, berat ke salah satu sisi. Gunung seakan melorot, atau laut seakan tumpah. Menentukan garis horizon dalam memotret pemandangan seyogyanya lurus sehingga kesan lanskap menjadi lebih tegas.

Garis yang tampak sebagai pembatas antara langit dan bumi saat seseorang memotret itu dinamakan garis horizon. Garis ini akan tampak jelas saat memotret objek foto di pantai atau laut. Ketika akan memotret lanskap, satu hal yang mesti diperhatikan yakni memastikan apakah garis horizon sudah tepat lurus ketika membidik objek foto. Mengapa? Agar foto lanskap bidikannya tak terlihat aneh.

Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Menempatkan horizon yang kurang tepat, miring ke kiri (Lokasi Masjid baiturrozaq, SIER Surabaya)
Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Garis horizon lurus foto enak dilihat (Lokasi Bengawan Solo, Bojonegoro)

Area Mana yang Lebih Ditonjolkan

Dalam fotografi lanskap ada dua pilihan yang harus dieksekusi salah satunya, yakni apakah mau menonjolkan area langit dengan elemen-elemen yang menunjang seperti awan, atau menonjolkan daratan/lautan dengan berbagai elemen-elemennya pula. Untuk menonjolkan salah satunya, bidang yang diperlukan adalah 2/3 bagian dari layar kamera, atau bahkan lebih karena pertimbangan lain, dan 1/3 bagian untuk bidang yang dianggap kurang menonjol.

Misalnya, karena langit tampak dramatis dengan berbagai awan dan cahaya yang memukau, dan ingin ditonjolkan dalam foto, maka area langit harus memenuhi 2/3 bagian dari layar, 1/3-nya untuk area darat atau lautan. Sebaliknya, lantaran panorama lautan/pantai atau daratan lebih menarik dan perlu ditonjolkan, maka area tersebut harus memenuhi 2/3 bagian, 1/3-nya area langit. Patokan inipun tidak mutlak harus, bisa lebih atau kurang, tergantung situasi dan kondisi objek foto.

Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Area atas mendominasi, lebih dari 2/3 bagian, Awan dramatis (Lokasi Taman harmoni, Keputih Surabaya)
Pantai Pasir Putih malikan (Papuma) Jember
Area bawah lebih dari 2/3 bagian, ombak lebih ditonjolkan (Lokasi Pantai Putih Malikan ‘Papuma’ Jember)
Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Area atas lebih ekstrem, dramatis untuk diekspos (Lokasi pertambakan garam rakyat, Sedati Sidoarjo)

Hadirkan Titik Perhatian

Dalan fotografi dikenal istilah Point of Interest (POI), yakni fokus atau titik utama yang menjadi perhatian dalam sebuah foto. Maksudnya, ketika seseorang melihat sebuah foto, mata akan berhenti pertama kali di salah satu titik. Dengan kata lain, pertama kali mata tertuju dan berhenti pada satu objek, setelah itu mata baru menjelajah ke semua area foto.

Memilih dan menentukan POI tidak ada patokan baku, tergantung pada objek dan elemen yang ada serta kecermatan seseorang menangkap momen. POI merupakan salah satu elemen objek foto diharapkan seimbang dan saling mengisi. Kehadirannya menggiring ke salah satu objek foto yang dianggap lebih menonjol sehingga menarik perhatian orang yang melihat.

Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Perahu besar dengan refleksi cahaya matahari terbit sebagai POI (Lokasi Nambangan, Kenjeran Surabaya)

*

Satu hal mendasar yang perlu diperhatikan bagi pemburu pemandangan alam yakni tidak melakukan apa pun yang bisa mengubah keaslian objek foto. Fotografi lanskap hanya fokus pada pemandangan apa adanya, yakni mempertahankan keaslian objek alam dan isinya sealami-alaminya. Menggeluti foto dengan berlatar alam memiliki pesan filosofis tentang lingkungan alam semesta. Maka, wajib bagi kita selalu menjaga dan melestarikannya.

Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA.
Ini Tips Memotret Alam!
Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma) Jember

Featured Image : Lokasi Pantai Sembilan, Pulau Gili Genting, Sumenep – Madura

You may also like

4 thoughts on “Memotret Pemandangan Alam Media Kagumi Ciptaan-NYA. Ini Tips Memotret Alam!”

    1. Memang dari camera. Jika pengambilan bener tentu hasilnya akan sebanding.

      Editing sekedar buat ketajaman tapi tidak ekstrem.

      Ibarat gadis usai mandi, bedakan dan lipstick nya tipis-tipis saja.

      Menurut saya, editing perlu. Buat koreksi foto asal tidak menyolok.

      Matur suwun atas apresiasi Panjenengan.
      Sehat-sehat selalu….

Leave a Reply to Ali Muchson Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *