Menulis, Tentu Semua Bisa

  • EDUKASI
Menulis, Tentu Semua Bisa
Share this :

Berbagai alasan dilontarkan, mengapa beberapa orang merasa menghadapi kesulitan ketika akan memulai menulis sesuatu.

Sebagian di antaranya, ada yang tidak cukup mempunyai waktu, sibuk, sulit menemukan gagasan, atau merasa kesulitan mengalihbahasakan dari lisan ke dalam bahasa tulis.

Sementara di sisi lain, ada yang memiliki suatu profesi atau keahlian, tetapi kesulitan menuliskan bidang keahliannya. Tak beda juga, ada sebagian orang yang hebat ketika berbicara, namun tidak lancar jika diminta menulis.

Tebersit sebuah pertanyaan, apakah kemampuan menulis hanya untuk orang-orang yang memang memiliki bakat menulis?Atau, benarkah menulis itu sulit?

Menulis, tentu semua bisa. Semua orang sejak kecil sudah belajar membaca dan menulis, pasti bisa menulis.

Sementara orang berpendapat bahwa menulis itu sebenarnya bukan sesuatu yang sulit, bahkan bisa dikatakan mudah. Mengapa demikian? Karena setiap hari sebenarnya kita sedang menulis sesuatu.

Setiap hari kita berbicara, berpikir, merenungkan sesuatu, membuat berbagai perencanaan, memilih pilihan dan memutuskan sesuatu dalam hidup keseharian.

Nah, sebenarnya kita sedang menuliskan sesuatu dalam bentuk perkataan, pikiran maupun proses perenungan. Persoalannya, bagaimana mengubah bentuk tersebut ke dalam tulisan.

Tulisan, merupakan suatu produk dari apa yang kita bicarakan, pikirkan, dan renungkan agar bisa dibaca kembali sebagai pengingat, menjadi catatan dan pelajaran bagi pribadi atau orang lain.

Batu Sandungan Saat Menulis

Kekeliruan yang sering kita lakukan pada saat menulis adalah segera membaca dan menilai kalimat atau paragraf pertama yang dituliskan, menimbang-nimbang kata apa yang tepat hingga akhirnya berhenti.

Tragisnya bisa beberapa halaman jadi korban, disobek dan dibuang begitu saja. Akhirnya memutuskan tidak melanjutkan menulis. Mati gagasan.

Untuk itu, disarankan jangan biarkan otak kiri mengatur dan mengomentari terlalu banyak. Fokus pada menuangkan isi pikiran terlebih dahulu.

Baru setelah selesai, apa yang kita pikir dan renungkan tertuang dalam tulisan, manfaatkan otak kiri untuk menyusun, menata ulang, atau mengganti beberapa kata-kalimat sehingga menjadi tulisan yang cair dan enak dibaca.

Setiap detik yang kita jalani dalam kehidupan adalah sumber inspirasi yang tak aka ada habisnya. Jika mau menuliskannya siapa tahu dapat menginspirasi dan mengedukasi bagi orang lain.

Yuuk, silakan dicoba. Menulis, tentu semua bisa ….

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *