Meski dengan Phone Photography, Memilih Angle Itu Penting. Ini Tipsnya!

Meski dengan Phone Photography, Memilih Angle Itu Penting, Ini Tipsnya!
Share this :

Memilih dan menentukan angle merupakan bagian penting dalam fotografi. Dengan beragam angle yang digunakan hasil foto akan lebih bervariasi. Pemilihan angle yang tepat dapat membantu meyampaikan pesan dalam foto sekaligus dapat merangsang lahirnya persepsi untuk mengapresiasi bagi orang yang melihat foto tersebut.

Angle merupakan posisi sudut pandang kamera saat membidik subjek foto dengan menentukan di mana posisi kamera. Hasil foto akan dipengaruhi oleh pemilihan angle, oleh sebab itu penting bagi fotografer untuk memilih atau menentukan angle yang tepat. Berbeda angle akan menciptakan kesan berbeda pula.

Tips Memilih Angle

Dirangkum dari digitalfotografi.net, ada lima macam sudut pengambilan gambar atau angle yang umum digunakan untuk menghasilkan karya foto sesuai dengan pesan atau kesan yang ingin disampaikan, yakni :

Bird Eye View

Bird eye atau mata burung merupakan sudut pengambilan gambar dari atas objek yang difoto. Area pandang sangat luas jika menggunakan angle ini. Perspektif objek yang terkait hubungannya dengan subjek benda-benda di sekelilingnya tampak jelas. Misalnya memotret objek pantai, maka bukit, kapal, atau nelayan sebagai subjeknya.

Dengan angle ini, posisi kamera di tempat yang tinggi dari objek foto. Di gedung bertingkat, helikopter, atau balon terbang. Saat ini sudah dimudahkan dengan drone, jika tidak fotografer bisa gunakan tangga, atau dari gedung bertingkat. Layaknya mata burung, posisi kamera diarahkan ke bawah dari ketinggian. Angle ini biasanya digunakan untuk mengambarkan suasana, misalnya kemacetan lalulintas, suasana pedesaan, persawahan, dan lain-lain.

Bird eye level angle
Bird eye view. Objek sungai, perahu sedang berjalan sebagai subjek utama foto. Foto dibidik dari atas jembatan. (phone photography)

High Angle

High angle merupakan sudut pandang tinggi, yakni mengambil gambar dengan memposisikan kamera di atas subjek foto, namun tidak seekstrem bird eye angle. Misalnya memotret orang sebagai subjek, muka orang tersebut masih bisa terlihat oleh kamera. Dengan angle ini, posisi kamera miring ke bawah dan mengarah ke subjek sehingga memberi kesan subjek kecil dan tak berdaya.

Benda atau subjek apa saja bisa dipotret dengan high angle, tak ada subjek yang khusus harus dipotret dengan angle ini, tergantung apa yang ingin ditonjolkan. Angle ini bisa untuk memotret menu makanan, buku, atau subjek berbentuk pipih. Di samping bisa juga untuk memotret landscape dan street photography.

High angle
High angle. Es durian, salah satu menu Es Murni Magelang (phone photography)

Eye Level

Eye Level merupakan angle yang umum digunakan oleh kebanyakan orang. Posisi kamera sejajar dengan subjek foto, tidak miring ke atas atau ke bawah. Angle ini, subjek yang dibidik sejajar dengan mata. Netral, apa yang dilihat itu yang senyatanya, dan proporsi seimbang.

Biasanya angle ini digunakan untuk memotret human interest, yakni subjek foto tentang manusia dan aktivitasnya. Angle ini menggambarkan keadaan subyek dengan kesan sesungguhnya, seperti halnya melihat sesuatu di depan mata.

Eye level
Eye level. ‘Ngaso’ di Alun-Alun Surabaya (phone photography)

Low Angle

Memotret dengan low angle, posisi kamera miring ke atas, atau posisi kamera lebih rendah dari subjek foto. Kesan yang ditimbulkan subjek tampak kuat, kokoh, besar, elegan, dan megah. Low angle bisa untuk memotret orang, hewan, lebat pepohonan, atau kerap digunakan untuk cityscape photography, misalnya memotret gedung-gedung bertingkat, monumen, atau bangunan lainnya.

Low angle memberi kesan benda-benda berukuran biasa, seperi rumah, motor, mobil, dan lain-lain lebih menonjol. Angle ini bisa menghasilkan foto surreal dengan dimensi obyek yang tidak tampak normal jika mengatur komposisi yang tepat, apalagi jika menggunakan lensa wide dan atau ultra wide.

Loe angle
Low angle. Sunrise di kawasan OERR Surabaya (phone photography)
Low angle dengan lensa ultra wide
Low angle dengan lensa ultra wide. Subjek pesepeda dengan latar belakang salah satu gedung Universitas Ciputra Surabaya (phone photography)

Frog Eye View

Angle frog eye, atau ada yang menyebutnya sudut pandang mata katak. Memotret dengan angle ini posisi kamera sampai menyentuh lantai atau tanah, kamera disejajarkan dengan tanah. Biasanya fotografer ketika memotret sambil tiarap atau telentang di atas lantai, tanah, atau lainnya. Dengan angle frog eye, subjek foto terkesan kuat, besar dan kokoh.

Angle ini biasanya untuk membidik subyek seperti manusia dan hewan, atau lainnya menjadi berukuran besar dan masif. Dengan penyajian yang pas, frog eye view mampu menciptakan nuansa misterius dalam frame foto. Angle ini bisa digunakan berbagai kepentingan seperti memotret balap motor atau sepeda, bunga teratai di kolam, atau gerombolan semut yang mengangkut makanan.

Frog eye view
Frog eye view. Subjek foto sedang berburu macro-an (phone photography)

*

Menyoal fotografi, sebenarnya tak cukup mengerti tentang teknis fotografi saja, seorang fotografer perlu memiliki kreativitas tanpa batas untuk menghasilkan karya foto kreatif. Termasuk juga pemilihan angle, kreativitas dan kejelian mata fotografer ketika menangkap subjek foto akan menentukan kualitas karya foto yang dihasilkan. Selamat meng-explore kreativitas Anda!

You may also like

4 thoughts on “Meski dengan Phone Photography, Memilih Angle Itu Penting. Ini Tipsnya!”

    1. Sami-sami matur suwun, Bu Gagar.
      Alhamdulillah, sehat selalu. Semoga sehat walafiat kagem Panjenengan berserta keluarga besar.
      Matur suwun pula buat support panjenengan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *