Pandai-Pandai Kelola Stres

  • EDUKASI
Pandai-Pandai Kelola Stres
Share this :

Di era modern saat ini hidup kita sudah basah kuyup dengan stres. Di mana-mana, dan kapan saja tak lepas dari dihantaui stres. Jika selama itu kondisinya masih ‘enteng’, lumrah adanya, orang hidup memang tak mungkin luput dari ancaman stres.

Dalam takaran yang wajar dan lumrah, stres dibutuhkan agar terbentuk jiwa yang tangguh dan tahan banting. Kehadirannya akan membangun ketahanan jiwa yang lebih kokoh bagi seseorang. Jiwa yang kokoh tak gampang terguncang oleh tekanan atau himpitan hidup.

Dr. Handrawan Nadesul dalam “Sehat Itu Murah” mengatakan bahwa ketahanan jiwa sangat dibutuhkan dalam menapaki tangga kehidupan. Ketahanan jiwa mesti dibangun sejak masa kanak-kanak. Anak perlu merasakan bagaimana rasa kecewa, putus asa, atau krisis agar terbangun ketahanan jiwanya.

Semakin kokoh ketahanan jiwa terbentuk semasa kecil, semakin sehat jiwanya di kemudian hari. Kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan jasmani. Namun, dalam kenyataan sehari-hari faktor stres sering menguasai kebanyakan kehidupan orang di zaman modern ini.

Tidak semus stressor itu berbahaya, meski dianggap merupakan faktor risiko juga. Hanya stressor yang sama dan relatif berkepanjangan mendera itu yang perlu disingkirkan. Bahkan, kita harus berupaya menjauhinya agar tidak mengganggu kondisi kesehatan jiwa.

Jika dalam kehidupan sehari-hari merasakan diri tertekan, merasakan ada konflik, didera rasa frustrasi, atau mungkin juga menghadapi barisan krisis, hendaknya berusaha sekuat tenaga untuk meredamnya. Sebaiknya tak membiarkan diri terus menerus berada dalam kungkungan stressor tersebut.

Mengapa sebab orang bisa terjebak dalam kungkungan stressor? Sebagian sebab adalah bagian dari pilihan diri sendiri. Sebagian lainnya, sebab adanya ketergantungan pada pihak lain. Padahal, keputusan ada pada diri sendiri untuk meniadakan stressor tersebut.

Bukankah dalam hidup sebagai manusia merdeka tidak selalu harus menerima keadaan, melainkan harus mampu memilih keadaan. Dan itu, pastinya menjadi urusan pilihan sikap hidup pribadi masing-masing individu lantaran dampak positif atau negatif akan berpulang pada dirinya juga.

Salah satu misal, ketika seseorang memutuskan hidup tidak ngoyo (antiworkaholics), dan tidak bekerja terus menerus sepanjang hayat. Ini barangkali sebuah keputusan sehat yang menjadi pilihan. Lalu, seberapa dirinya telah memprogram mulai menikmati hidup semasa menjalani pensiun.

Kenyataannya, tidak semua orang yang didera stressor akan jatuh stres. Stres bisa terjadi bila jiwa gagal beradaptasi dengan kondisi di bawah kuasa stressor, akibatnya orang akan jatus stres. Dampak stres sering tak terduga. Orang tampak sehat, tanpa riwayat darah tinggi, diabetes, atau apa pun, tiba-tiba stroke atau serangan jantung. Kemungkinan stres penyebabnya.

*

Betapa besar peran jahat stres dalam kehidupan, tidak hanya jiwa terdampak namun jasmani pun dirusaknya. Hanya bila kita cerdas mengelola stres, ia hadir bukan lagi menjadi faktor risiko yang berpotensi menggerogoti kesehatan jiwa maupun jasmani kita. Stres harus mampu kita kuasai. Bukan stres menguasai diri kita.

Bahan bacaan :
“Sehar Itu Murah” karya Dr. handrawan Nadesul, hadiah dari Bapak Agus Wahyudi Bandung

Gambar Stres ClipArt Best, Sumber Gambar : www.clipartbest.com

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *