Perempuan Indonesia, Makin Cakap Digital di Hari Kartini

Perempuan Indonesia, Makin Cakap Digital di Hari Kartini
Share this :

Hari ini, tanggal 21 April 2022, diperingati sebagai Hari Kartini. Setiap tahun diperingati untuk mengenang jasa Raden Ajeng Kartini. Hari Kartini merupakan hari yang istimewa untuk perempuan seluruh Indonesia. Berkat perjuangan dan pemikiran Kartini, perempuan Indonesia bisa seperti sekarang, tampil di berbagai sektor kehidupan. Meski tak menanggalkan kodratnya sebagai perempuan.

Hari Kartini mulai diselenggarakan sejak ditetapkan pada masa pemerintahan Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno, lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964. Keputusan tersebut bersamaan dengan ditetapkannya Raden Ajeng Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879.

Kondisi saat ini, perempuan-perempuan Indonesia diharapkan dapat menyesuaikan perannya dalam rangka mengatasi ketidakstabilan kondisi-kondisi terkait dengan dampak pandemi Covid-19 yang belum usai. Seperti peran dalam rangka turut mengatasi dampak yang terjadi baik dampak ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.

Makin Cakap Digital di Hari Kartini

Dilansir dari laman Kementerian Kominfo, kominfo.go.id, pemerintah mendorong kolaborasi untuk pemulihan ekonomi terdampak pandemi Covid-19. Sesuai agenda Presidensi G20 Indonesia, dan dukungan Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG), Kementerian Kominfo membuka peluang bagi perempuan Indonesia untuk meningkatkan keterampilan wirausaha digital agar makin cakap digital.

Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto, menuturkan pelatihan kewirausahaan digital untuk perempuan bertujuan menyiapkan SDM pewirausaha unggul untuk mempercepat transformasi digital di bidang kewirausahaan. Kominfo berusaha mendorong agar perempuan menjadi sentral dalam pemuilihan ekonomi. Sesuai dengan tema Presidensi G20, “Pulih Bersama Secara Ekonomi,” tuturnya di Jakarta Pusat, Minggu (17/04/2022).

Urgensi partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi seperti UMKM sangat tinggi. Namun, berbagai tantangan masih dihadapi wirausaha perempuan, seperti keterbatasan akses pada pelatihan kewirausahaan, pemahaman teknologi digital yang masih minim, juga kesulitan dalam mendapatkan akses permodalan. UMKM terbukti menjadi tulang punggung perekonomian.

Dari jumlah usaha, hampir 99 persen merupakan UMKM, dan sekitar 60 persen merupakan UMKM yang dikelola oleh perempuan. Transformasi digital menjadi salah satu kunci utama untuk bangkit dari keterpurukan di masa pandemi. Lapangan ekonomi digital memerlukan partisipasi aktif dari perempuan untuk menjawab tantangan kreativitas dan kemampuan adaptasi untuk perubahan.

Harapannya, dengan pelatihan kewirausahaan, dan pemahaman teknologi digital akan tumbuh kembang pola pikir yang lebih positif agar teknologi dapat dimanfaatkan secara produktif. Lebih dari itu, kegiatan tersebut juga memfasilitasi perempuan lewat pelatihan agar saling bertemu, berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk pengembangan produk, mitra, serta pasar bagi perempuan pelaku UMKM.

Foto : COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Portret_van_Raden_Ajeng_Kartini_TMnr_10018776

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *