Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-94 : “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”

  • EDUKASI
Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-94 : Perempuan Berdaya Indonesia Maju
Share this :

“Terima kasih Allah, Engkau telah memberiku malaikat-Mu yang kusebut Ibu.”

Ibu adalah wanita yang telah mengandung dan melahirkan anak-anaknya. Ia dengan ikhlas merawat dan membesarkan mereka tanpa pamrih maupun mengharapkan balasan. Surga berada di bawah telapak kaki ibu. Sebuah ungkapan yang menegaskan bahwa keberadaan ibu adalah sangat istimewa kedudukannya. Ibu adalah sosok yang paling berjasa bagi setiap manusia di dunia.

Kini, setiap tanggal 22 Desember PHI diperingati sebagai upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. PHI sebagai momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Di Indonesia PHI bukan perayaan Mother’s Day sebagaimana yang diperingati di negara lain. Sejarah mencatat dicetuskannya Hari Ibu di Indonesia merupakan tonggak perjuangan perempuan untuk terlibat dalam upaya kemerdekaan bangsa dan pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa dalam menyuarakan hak-haknya guna mendapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan.

Kemenpppa menetapkan tema PHI tahun 2022 yakni “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”. Selaras dengan semangat perjuangan kaum perempuan Indonesia tersebut tercemin dalam lambang Hari Ibu berupa setangkai bunga melati dengan kuntumnya, menggambarkan kasih sayang kodrati antara ibu dan anak. Yakni kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak, kesadaran perempuan untuk menggalang kesatuan dan persatuan, serta keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara.

Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-94 : Perempuan Berdaya Indonesia Maju
Logo Peringatan Hari Ibu 2022 (foto dok. Kemenpppa)

Sejarah PHI

Dilansir dari laman kemenpppa.go.id, bibit kebangkitan perjuangan perempuan Indonesia telah dimulai sebelum masa kemerdekaan, yang ditandai perjuangan pendekar perempuan di berbagai tempat di Indonesia, seperti Tjuk Njak Dien di Aceh, Nyi Ageng Serang di Jawa Barat, R.A Kartini di Jawa Tengah, serta masih banyak lagi yang lain.

Dalam kurun waktu setelah kelahiran Budi Utomo pada tahun 1908, banyak lahir perkumpulan perempuan di berbagai tempat, seperti Aisiyah, Wanita Katolik, Putri Merdeka, dll. Kemudian pada Kongres Pemuda Indonesia pertama pada 30 April s.d 2 Mei 1928 menempatkan perempuan sebagai satu titik sentral pembahasan, mengenai kedudukan perempuan dalam masyarakat Indonesia.

PHI diperingati secara nasional setiap tanggal 22 Desember. Tanggal ini diresmikan Presiden Soekarno dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. PHI dirayakan pada ulang tahun ke-25, pada hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar mulai 22 hingga 25 Desember 1928.

Kongres dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra. Organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, dan Rasuna Said. Kongres dalam rangka meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.

Featured image : Dok. Kemenpppa

You may also like

3 thoughts on “Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-94 : “Perempuan Berdaya Indonesia Maju””

  1. Peringatan Hari Ibu jatuh pada tanggal 22 Desember banyak orang tahu, tetapi ibu-ibu banyak lupa dan melewatkan momen penting itu.Yang nyaris tidak diketahui adalah Hari Ayah Nasional tgl 12 November. Monggo tahun depan ditunggu ulasannya. Maturnuwun.

Leave a Reply to Santoso Abetnego Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *