Menikmati akhir pekan atau berlibur di Kota Gudeg sayang sekali jika tidak kunjungi Bantul. Kabupaten bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini memiliki puluhan destinasi perbukitan.
Tempat-tempat eksotik itu di antaranya Bukit Panguk, Hutan Pinus Asri, Hutan Pinus Nganjir, Bukit Mojo, Watu Goyang, Jurang Tembelan, Hutan Pinus Mangunan, Seribu Batu Songgo Langit, dan Hutan Pinus Pengger.
Hutan Pinus Pengger berada di bagian paling utara dari Yogyakarta, lokasinya terletak di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul dan berbatasan tepat dengan Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul.
Perjalanan menuju ke objek dapat ditempuh selama 1,5 hingga 2 jam dari pusat kota Yogyakarta. Rute yang paling mudah untuk dilewati melalui Jalan Wonosari menuju Bukit Bintang.
Setelah sampai di Perempatan Pathuk, Anda dapat mengikuti petunjuk jalan menuju Dlingo.Lebih gampang lagi, buka google maps saja.
Sebelumnya, Hutan Pinus Pengger merupakan hutan pinus biasa, tidak ada penerangan, dan siapa pun yang berkunjung pada malam hari sangat terasa suasana sunyi, bahkan menyeramkan.
Agar dapat mengundang pengunjung, kreativitas pengelola Hutan Pinus Pengger membuat spot-spot tambahan sehingga menambah daya tarik dan menjadi destinasi wisata yang apik dan berbuah manis bagi masyarakat setempat, dapat mendongkrak perekonomian warga.
Mula-mula hanya spot gardu pandang yang terkenal ikonik. Anda dapat menikmati Yogyakarta dari ketinggian di atas spot gardu pandang, yaitu spot yang dibentuk menyerupai tangan raksasa.
Jika malam tiba, lampu-lampu yang berada pada setiap ujung-ujung jari akan menyorot ke arah tengah, sehingga membuat pengunjung yang berdiri di atasnya menjadi sorotan bak seorang artis opera.
Perpaduan latar belakang antara kelap-kelip lampu yang berada di dataran rendah dan pegunungan yang mewakili alam, membuat efek foto lebih artistik.
Pola tumbuh pohon pinus yang rapat dan tinggi memberikan suasana teduh dan sejuk, bahkan kadang suasana remang di beberapa tempat. Kontur medanini, relatif mirip dengan kontur area di Puncak Becici yang berbukit-bukit dan bergelombang.
Untuk memasuki area hutan pengunjung diajak berjalan kaki melewati anak tangga yang terbuat dari tanah. Layaknya hutan pinus yang tumbuh di dataran tinggi, suasana sejuk asri dan alami disertai dengan harum aroma getah pinus adalah suasana yang akan menyapa pengunjung.
Selain itu, spot ini ideal untuk menikmati sunset pada sore hari, sejauh mata memandang tidak akan terhalang oleh apapun. Saat malam tiba, Pinus Pengger mulai menampakkan pesona keindahan malamnya.
Gemerlap cahaya lampu Yogyakarta tampak di sisi barat sebagai latar belakang spot-spot foto unik yang ada. Untuk menambah daya tarik, pengelola berkreasi dengan berbagai instalasi seni, aneka bentuk disusun dari ranting pohon kering, salah satunya tangan raksasa.
Rute ke Lokasi WisataIni
Hutan Pinus Pengger berjarak sekitar 25 kilometer dari Tugu Jogyakarta, waktu tempuh kurang lebih satu jam perjalanan. Rute terbaik adalah melalui jalan utama Jogyakarta â Wonosari, melewati Bukit Bintang.
Setelah sampai Gerbang Selamat Datang di Kabupaten Gunung Kidul, perjalanan dilanjutkan dengan belok kanan atau ke arah barat, kemudian di sebuah perempatan meninggalkan jalan utama dan untuk masuk ke Jalan Dlingo-Patuk.
Cukup ikuti jalan ini, Pinus Pengger akan dijumpai di kanan jalan. Seperda motor, mobil, hingga bus besar dapat melewati jalan ini karena tidak begitu menanjak.
Jika mengandalkan aplikasi Google Maps, biasanya rute tercepat yang akan ditunjukkan melalui Kecamatan Pleret. Namun, hendaknya Anda tidak begitu saja mengikuti saran rute ini.
Rute menuju Pinus Pengger melalui Kecamatan Pleret memang lebih dekat. Tetapi ada tantangan. kendaraan harus melewati tikungan berliku dan tanjakan terjal. Tikungan Cinomati, tikungan titik tanjakan terjal berliku yang harus ditaklukkan.
Terjalnya tanjakan membuat banyak kendaraan tidak mampu meneruskan perjalanan. Saat turun pun tak kalah berbahaya karena rawan menyebabkan rem blong, terutama untuk kendaraan matic.
Jika ingin menaklukkan Tikungan Cinomati, pastikan kendaraan kuat menanjak dan kondisi remnya prima. Topografi jalan seperti itu telah cukup banyak menyebabkan kecelakaan. Saat masa liburan banyak relawan yang berjaga membantu pengendara bila kendaraannya bermasalah.
â
Fasilitas dan Tiket Masuk
Fasilitas yang membuat tempat ini khas dibandingkan tempat lain adalah adanya spot selfie yang mengakomodasi aktivitas bersosial-media, seperti tangan raksasa, rumah pohon, jembatan kayu danrumah piramid ala Indian yang unik.
Letak spot selfie yang cukup tinggi, selain dapat berfoto sekaligus bisa melemparkan pandangan ke panorama hijau yang terbentang luas.
Selain itu, guna mendukung kenyamanan para pengunjung, fasilitas penunjang rekreasi cukup memadai,. Di area wisata sudah tersedia fasilitas berupa tempat parkir, toilet, mushola, dan pusat kuliner.
Persoalan kuliner, kalau pun tidak, Anda bisa bawa bekal menu favorit dari rumah. Dengan menggelar tikar di bawah rerimbunan pinus dan terpaan semilir angin, dijamin usai makan kekenyangan bersama orang-orang tercinta akan terkantuk-kantuk.
Meski menawarkan pemandangan malam yang begitu memesona, harga tiket sangat terjangkau. Rp 3.000 per orang, parkir Rp 2.000 untuk motor, Rp 5.000 untuk mobil, dan Rp 20.000 untuk bus. Jika ingin berfoto di spot tangan raksasa, tiket Rp 2.000.
Tentu banyak hal yang bisa dinikmati saat berjalan-jalan di area Hutan Pinus Pengger, tak akan keliru jika Anda segera merencanakan perjalanan ke lokasi ini. Andai pun pernah, perjalanan ulang rasanya tidak akan membosankan, apalagi ditemani si dia yang terkasih.