PSL (Pernak-Pernik Surabaya Lama): Dengan Charity Berbagi Kebahagiaan kepada Anak-Anak Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah Peneleh, Kota Surabaya

PSL: Charity Berbagi Kebahagiaan kepada Anak-Anak Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah Peneleh, Kota Surabaya
Share this :

PSL (Pernak-Pernik Surabaya Lama), yaitu komunitas pecinta heritage, penyuka blusukan edan, dan belajar heritage bersama berdasarkan data dan fakta, mengadakan acara charity di Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah (Usaha Majelis Kesejahteraan Sosial ‘Aisyiyah Cabang Genteng) Jalan Peneleh IX/59 Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/4/2024) sore.

Dalam acara ini, PSL bertujuan untuk memberikan kebahagiaan dan rasa kebersamaan kepada anak-anak Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah Surabaya. Komunitas yang beranggotakan multi etnis, lintas usia, dan beragam agama, pada kesempatan ini memberikan sumbangan berupa berbagai barang kebutuhan pokok, maupun berbagai barang lain yang terkait untuk kebutuhan pendidikan anah-anak.

Chrisyandi Tri Kartika, Ketua PSL, menuturkan bahwa charity komunitas PSL dengan anak-anak panti asuhan ini merupakan upaya kolaboratif dalam memberikan dukungan, dan perhatian kepada mereka. Ini mencerminkan rasa solidaritas, empati, dan upaya turut memberdayakan mereka agar dapat tumbuh kembang secara optimal dalam lingkungan sosial yang positif.

“Saat interaksi di Musala, kami dari PSL, satu per satu mengenalkan diri dengan menyebutkan nama dan latar belakang masing-masing. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi mereka. Pun melalui ini, diharapkan anak-anak dapat merasa diperhatikan, dihargai, didukung, sehingga termotivasi untuk meraih cita-cita mereka,” tutur Chrisyandi.

Charity adalah agenda tahunan pada bulan Ramadan sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi sosial dari anggota PSL. Pun ini menjadi momen berharga bagi anggota PSL untuk berbagi kebahagiaan dan memberikan dukungan kepada mereka yang masih memerlukan dukungan. Usai acara anggota PSL menyempatkan blusukan melihat dari dekat Masjid Jami’ Peneleh, Jam Matahari, dan Toko Buku Peneleh, pungkasnya.

Sekilas tentang Masjid Jami’ Peneleh, Jam Matahari, dan Toko Buku Peneleh

Masjid Jami’ Peneleh

Peneleh memang dikenal sebagai salah satu kampung tua atau kuno di Kota Surabaya. Di kampung yang juga tempat lahirnya Proklamator RI, Sukarno, jejak sejarah ratusan tahun terekam pada artefak-artefak yang hingga kini masih bisa dilihat mulai dari keberadaan makam, masjid, pasar, hingga perkampungan rumah-rumah bernilai sejarah.

Di antara gang-gang sempit kawasan Peneleh, Kota Surabaya, berdiri kokoh masjid jami’ atau masjid raya. Masjid ini tak hanya memesona dengan arsitektur klasiknya, tapi juga menyimpan sejarah penyebaran Islam di Jawa Timur. Konon masjid ini dibangun Raden Rahmat, yang dikenal sebagai Sunan Ampel, pada abad ke-15. Sejumlah literatur menulisnya pada 1421, saat beliau masih menetap di Peneleh.

Masjid Jami’ yang terletak di Jalan Peneleh V, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, ini juga menjadi saksi bisu perjuangan para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Surabaya dalam menyokong kemerdekaan Republik Indonesia dari jajahan kolonial Belanda. Masjid ini masih menyisakan banyak unsur bangunan yang asli, tampak pada tiang-tiang jati yang masih kokoh.

Masjid Jami’ Peneleh berada tak jauh dari rumah pemimpin organisasi Sarekat Islam, H.O.S. Tjokroaminoto, yang menjadi ‘induk semang’ sekaligus guru bagi tokoh-tokoh pergerakan nasional. Antara lain yaitu Soekarno, Kartosuwiryo, dan Muso. Masjid ini pun disebut pula menjadi markas Laskar Hizbullah, milisi Islam/NU, dalam berjuang melawan penjajah Belanda.

Jam Matahari di Kompleks Masjid Jami’ Peneleh

Jam matahari atau dikenal dengan jam istiwa adalah penunjuk waktu berdasarkan arah condong matahari untuk pedoman melihat waktu salat. Waktu istiwa adalah waktu pada saat posisi matahari tepat di atas kepala. Pada saat matahari di posisi ini diharamkan melaksanakan salat. Waktu istiwa sangat sebentar, hampir saja tak bisa dirasakan sampai matahari condong ke arah barat.

Jam matahari atau jam istiwa oleh masyarakat setempat ada yang menyebut dengan nama “Bentjet” (baca bencet) tersebut diletakkan di bagian depan Masjid Jami’ Peneleh. Bentuk jam ini seperti hiasan fasad atau bagian depan masjid. Tingginya sekitar 130 cm, dengan bentuk prisma berwarna kuning di bagian atasnya. Sepintas jika belum tahu, bisa dianggap seperti hiasan pagar.

Cara kerja jam matahari seperti kompas. Namun, bayangan batangan logam atau besi berdiri tegak di tengah-tengah media bergerak berdasar arah sinar matahari untuk menentukan waktu salat, misalnya Dhuhur. Maka, bayangan logam yang berdiri tegak dari sinar matahari sudah condong sedikit ke arah barat, bayangan sudah tidak sejajar dengan benda atau logam tersebut.

Lantaran Kota Surabaya sudah tumbuh belantara beton menjulang ke langit, khususnya juga bangunan hunian di sekitar masjid juga banyak yang tinggi sehingga menghalangi sinar matahai untuk menembus jam matahari. Maka, oleh pengurus masjid diputuskan jam tersebut tak digunakan lagi. Untuk menghindari tangan-tangan usil, kemudian jam matahari dikunci.

Toko Buku Peneleh

Kawasan Peneleh identik dengan kampung dikenal tempat bersejarah di Kota Surabaya. Selain tempat kediaman tokoh pergerakan Islam, H.O.S Tjokroaminoto yang kini dijadikan Museum H.O.S. Tjokroaminoto oleh Pemkot Surabaya di Jalan Peneleh VII/29 Surabaya, juga ada Toko Buku Peneleh yang terletak di pojok Jalan Peneleh Gang VII/22 Surabaya. Berdekatan sekali.

Imamah (53), generasi ketiga dari pendiri Toko Buku Peneleh, menuturkan bahwa toko ini didirikan oleh Abdul Latif Zein, kakeknya. Abdul Latif Zein adalah salah satu Pengurus Muhammadiyah Cabang Surabaya saat itu. Sebelum menjadi toko buku, tempat ini adalah percetakan yang secara eksklusif mencetak buku-buku agama, khususnya dari Muhammadiyah.

“Semua buku berasal dari Kauman, Yogyakarta. Salah satunya adalah Majalah Suara Muhammadiyah. Selain buku, juga menjual kebutuhan organisasi Muhammadiyah seperti bendera, seragam, taplak meja, dan logo. Bahkan juga ada foto-foto tokoh dan air minum produk Muhammadiyah bernama Q-Mas M,” tuturnya.

Semasa muda, lanjut Imamah, Bung Karno kerap datang ke toko ini untuk membaca. Bahkan setelah menjadi presiden pun ketika berkunjung ke Surabaya menyempatkan diri singgah di Toko Buku Peneleh. Seperti kunjungan Bung Karno di Surabaya pada 10 Desember 1956, pada pukul 20.00 ia sempat berkunjung pula di toko ini.

“Itu pigora yang di tembok belakang etalase buku adalah foto Presiden Soekarno sedang berbincang dengan kakek saya,” pungkas Imamah sembari menunjuk pigora.

Tangkapan Mata Lensa

Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah Peneleh

PSL: Charity Berbagi Kebahagiaan kepada Anak-Anak Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah Peneleh, Kota Surabaya
PSL: Charity Berbagi Kebahagiaan kepada Anak-Anak Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah Peneleh, Kota Surabaya
PSL: Charity Berbagi Kebahagiaan kepada Anak-Anak Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah Peneleh, Kota Surabaya
PSL: Charity Berbagi Kebahagiaan kepada Anak-Anak Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah Peneleh, Kota Surabaya
PSL: Charity Berbagi Kebahagiaan kepada Anak-Anak Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah Peneleh, Kota Surabaya
PSL: Charity Berbagi Kebahagiaan kepada Anak-Anak Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah Peneleh, Kota Surabaya
PSL: Charity Berbagi Kebahagiaan kepada Anak-Anak Panti Asuhan ‘Aisyiyah As-Sa’adah Peneleh, Kota Surabaya

Masjid Jami’ Peneleh

PSL Blusukan di Masjid Jami’ Peneleh
PSL Blusukan di Masjid Jami’ Peneleh
PSL Blusukan di Masjid Jami’ Peneleh
PSL Blusukan di Masjid Jami’ Peneleh
Masjid Jami’ Peneleh
PSL Blusukan di Masjid Jami’ Peneleh

Jam Matahari Masjid Jami’ Peneleh

PSL Blusukan di Jam Matahari Masjid Jami’ Peneleh
PSL Blusukan di Jam Matahari Masjid Jami’ Peneleh
PSL Blusukan di Jam Matahari Masjid Jami’ Peneleh
PSL Blusukan di Jam Matahari Masjid Jami’ Peneleh
PSL Blusukan di Jam Matahari Masjid Jami’ Peneleh
PSL Blusukan di Jam Matahari Masjid Jami’ Peneleh
PSL Blusukan di Jam Matahari Masjid Jami’ Peneleh
PSL Blusukan di Jam Matahari Masjid Jami’ Peneleh

Toko Buku Peneleh

PSL Blusukan di Toko Buku Peneleh
PSL Blusukan di Toko Buku Peneleh
PSL Blusukan di Toko Buku Peneleh
PSL Blusukan di Toko Buku Peneleh
PSL Blusukan di Toko Buku Peneleh
PSL Blusukan di Toko Buku Peneleh
PSL Blusukan di Toko Buku Peneleh
PSL Blusukan di Toko Buku Peneleh

Sisi Lain di Kampung Peneleh – Tempat Nguliner

PSL Blusukan Tempat Nguliner di Peneleh
PSL Blusukan Tempat Nguliner di Peneleh

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *