Rangin Ketan Pak Miskun, Jajanan ‘Jadul’ dari Tepung Ketan dengan Kelapa Parut makin Tergeser Jajanan Kekinian

  • KULINER
Rangin Ketan Pak Miskun, Jajanan ‘Jadul’ dari Tepung Ketan dengan Kelapa Parut makin Tergeser Jajanan Kekinian
Share this :

Usai berburu momen perayaan Imlek dari Kampung Tambak Bayan Surabaya, semula tak terlintas di pikiran untuk membeli jajanan ini. Niat awal ingin sarapan ngandhok Soto Ayam Kenari di Jalan Simpang Dukuh. Karena depot soto tak ada kursi kosong, akhirnya bergeser ke depot sebelahnya, makan nasi krawu. Setelah memesan, duduk, kemudian tak sengaja melihat di trotoar depan depot ada penjaja rangin ketan.

Terbitlah keinginan merasakan kembali jajanan masa kecil, hitung-hitung sambil menunggu pesanan nasi krawu. Saat itu kebetulan juga penjaja kue rangin sedang menunggu dan berharap pembeli datang. Rupanya tidak gampang menjajakan jajanan ‘jadul’, tidak setiap orang mau melirik jenis jajanan itu, apalagi membelinya. Akhirnya, saya beranjak dari tempat duduk dan membeli seporsi.

Rangin Ketan Pak Miskun, Jajanan ‘Jadul’ dari Tepung Ketan dengan Kelapa Parut makin Tergeser Jajanan Kekinian
Menunggu dan berharap pembeli datang

Selain orang-orang sudah banyak tidak mengenal kue rangin, terutama kaum muda, saat ini juga tidak banyak orang menggeluti penganan atau jajanan kue rangin. Salah satu jenis kue tradisional yang dibuat dari adonan campuran tepung beras ketan dengan kelapa parut. Adonan dicetak dalam loyang dan dipanggang di atas tungku dengan api arang. Kue tradisional ini sudah jarang ditemukan, tergeser oleh jajanan kekinian.

Kue tradisional dengan cita rasa perpaduan gurih manis, rangin memiliki sebutan yang berbeda-beda di berbagai daerah. Di Surabaya disebut kue rangin, di Jakarta dinamai kue pancong, di bandung dinamakan bandros, di Bojonegoro orang menamai tratak jaran, sedangkan di Bali orang menyebutnya daluman.

Miskun (51), penjaja kue rangin keliling asal Purwantoro Wonogiri Jawa Tengah, mengatakan bahwa menggeluti jualan kue rangin itu dilakukan sudah 20 tahun. Awalnya ia datang mboro (Jw) atau bekerja secara musiman bersama istrinya di Surabaya berjualan mainan anak-anak. Seiring perkembangan teknologi mainan anak-anak semakin berkembang, mainan lama semakin tergeser.

Rangin Ketan Pak Miskun, Jajanan ‘Jadul’ dari Tepung Ketan dengan Kelapa Parut makin Tergeser Jajanan Kekinian
Kue rangin diproses di atas tungku dengan api arang

“Awalnya datang di Surabaya jualan mainan, sekitar 20 tahun saya jualan kue rangin ketan ini, Isteri saya juga jualan jajanan getuk, gatot, dan grontol di sekitar kos-kosan,” kata bapak dua anak yang indekost di kawasan kampung Gubeng Masjid, Jumat (12/2/2021)

Lebih lanjut Miskun menambahkan bahwa bisa bertahan tetap dapat berjualan kue tradisional, kue rangin ketan tersebut, bukan perkara yang mudah di tengah membanjirnya berbagai jajanan zaman sekarang dengan kemasan yang ditata apik. Salah satu modalnya adalah harus sabar, telaten, tidak mengenal lelah, dan berdoa.

“Rezeki yang mengatur Allah, yang penting tetap berusaha dengan sabar dan selalu berdoa agar diberikan keberkahan,” pungkasnya.

Selain kue rangin ketan, ada jenis kue rangin yang terbuat dari adonan tepung beras dicampur dengan santan, kelapa parut, dan garam secukupnya. Perpaduan santan, kelapa parut dan garam menjadikan cita rasa dominan menjadi rasa gurih. Namun bagi Anda yang penyuka rasa manis, Anda bisa menambahkan dengan taburan gula secukupnya di permukan kue rangin tersebut.

Rangin Ketan Pak Miskun, Jajanan ‘Jadul’ dari Tepung Ketan dengan Kelapa Parut makin Tergeser Jajanan Kekinian
Kue rangin ketan Pak Miskun siap disantap

*

Kue rangin ketan Pak Miskun seporsi Rp10.000,00 mengawali sarapan pagi saya bersama sahabat Bagus Yusuf W. pagi itu. Sambil mengunyah kue terlintas dalam angan-angan seberapa jauh ia akan kayuh sepeda untuk keliling menjajakan kue rangin, seberapa habis kue yang dijajakan, dan seberapa uang yang ia bisa bawa pulang. Ah, Allah Maha Pemberi rezeki….

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *