Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Share this :

Dalam rangka menggugah memori kolektif masyarakat Surabaya dan sekitar, Roode Brug Soerabaia, sebuah komunitas kesejarahan Surabaya, mengajak napak tilas jejak Soekarno ke tempat-tempat yang terkait dengan kehidupan beliau semasa di Surabaya. Selama Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya dipandu oleh Rintahani Johan Pradana, seorang pemerhati sejarah dari Kota Malang, Minggu (19/12/2021).

Dengan ‘numpak odong-odong’, atau naik kereta kelinci, para peserta yang berjumlah 60 orang lebih diajak keliling untuk ‘blusukan’ wisata sejarah Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya, yakni di Kantor Pos Besar Kebon Rojo, SDN ‘Sulung’ Alon-Alon Contong I Surabaya, rumah di Pandean IV/40 Surabaya, rumah di Peneleh VII/29-31 Surabaya , dan Gedung Nasional Indonesia (GNI) sekaligus ke Museum Dr. Soetomo. Untuk menambah suasana ‘gayeng’, di tempat kunjungan peserta dihibur dengan tampilan keroncong dari anggota Roode Brug Soerabaya.

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Panorama Tugu Pahlawan 10 November
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Satrio Sudarso sedang memberikan briefing sebelum start napak tilas

Satrio Sudarso, Ketua Roode Brug Soerabaya, menuturkan bahwa tujuan Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya adalah satu even sebagai ‘blusukan’ wisata sejarah. Menurutnya, di era milenium ini latar belakangnya banyak masyarakat dan kaum muda ada kecenderungan lupa akan sejarah kotanya. Maka, dengan even ini sebagai upaya membangkitkan rasa nasionalisme dan rasa jiwa kesejarahan melalui giat upaya semacam ini.

Lebih lanjut Satrio menambahkan, mengapa memilih jejak Soekarno di Surabaya, tak lain bermaksud ingin membangunkan kesadaran kita tentang kebangkitan pergerakan Indonesia, di samping sebagai respek kepada Bapak Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, DR. Ir. Soekarno, terkait dengan masa kehidupan dan kiprahnya semasa di Surabaya.

“Di samping itu, kebetulan tanggal 20 Desember 2021 besok di SDN Alon-Alon Contong I akan diadakan seremonial ‘SDN Alon-Alon Contong I sebagai Sekolah Cagar Budaya’. Kunjungan ke sekolah ini sebagai bentuk kami turut mendukung,” tambah Satrio di sela-sela kunjungan, Minggu (19/12/2021).

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Kereta kelinci ‘odong-odong’ yang ditumpangi para peserta napak tilas

Kantor Pos Besar Kebon Rojo

Start dimulai dari Tugu Pahlawan menuju Kantor Pos Besar Kebon Rojo. Salah satu bangunan bersejarah ketika sebelum menjadi kantor pos, gedung ini merupakan tempat Presiden Soekarno pernah bersekolah pada tahun 1915-1921, di Hoogere Burger School (HBS), di gedung ini. Berada di Jalan Kebon Rojo 10 Surabaya, dahulu gedung ini pula sebagai tempat tinggal Bupati Surabaya, dan dibangun pada awal tahun 1800.

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Kantor Pos Besar Kebon Rojo tampak dari luar dan dalam

Mulai tahun 1881 hingga 1923 HBS menempati sebuah bangunan di Regenstraat, bekas Dalem Kadipaten Soerabaia. Persisnya berhadapan dengan Kebon Rojo yang tempo dulu disebut Stadsuin atau Taman Kota. Kemudian tahun 1923, HBS yang berada di Regenstraat dipindah dan menempati gedung barunya di Ketabang, sekarang kompleks SMAN 1, 2, 5, dan 9. Hal ini merujuk buku Soerabaia Tempoe Doeloe Jilid I karya Dukut Imam Widodo.

Setelah itu, gedung tersebut direnovasi dan berganti fungsi lagi sebagai Hoofdpostkantoor (Kantor Pos Besar) sampai saat ini. Perenovasian tersebut dimulai sekitar 1926 dan selesai pada 1928, dan dirancang oleh G.P.J.M. Bolsius dari Departmen Burgerlijke Openbare Werken (BOV) Batavia.
Arsitekturnya bergaya oriental klasik dengan bentuk atap yang unik berbentuk melengkung setengah lingkaran dengan kaca di atas pintu utama gedungnya.

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Rintahani Johan Pradana sedang memberikan penjelasan seputar Kantor Pos Besan Kebon Rojo , perangko peringatan 100 Tahun Soekarno, dan peserta memotret lambang Kerajaan Belanda

SDN Alon-Alon Contong I

Kunjungan napak tilas dilanjut ke SDN Alon-Alon Contong I, Jalan Sulung Sekolah 1 Surabaya. Dahulu sekolah ini dikenal SDN Sulung. Sekolah ini tempat ayahanda Soekarno, Raden Soekeni Sosrodiharjo, mengajar. Pada tahun 1900 Soekeni mendapat tugas untuk mengajar di Inslanndzhe School Soeloeng, sekolah milik pemerintah kolonial Belanda. Kemudian pada tahun 1914 sekolah ini berubah menjadi Hollandsch Inslandche School Soeloeng.

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
SDN ‘Sulung’ Alon-Alon Contong I dan bangku kayu jati peninggalan zaman Belanda

Saat itu, ayah Soekarno, Raden Soekemi Sosrodihardjo, dipindahtugaskan dari Singaraja, Bali, sebagai guru di Sekolah Rakyat Sulung Surabaya pada tahun 1900. Soekemi datang ke Surabaya bersama istrinya, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, yang tengah mengandung Soekarno. Mereka pergi ke Surabaya dengan menggunakan kapal. Saat itu, kapal yang mereka tumpangi berlabuh di Kali Mas Surabaya.

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Kepala sekolah sedang memberikan paparan tentang SDN Alon-Alon I Surabaya

Rumah di Pandean IV/40 Surabaya

Setelah dari SDN Alon-Alon Contong I Surabaya, kunjungan napak tilas berikutnya ke rumah di Pandean IV/40. Rumah ini tempat Soekarno dilahirkan. Bangunan rumah di kampung Pandean itu terlihat biasa saja. Rumah dengan cat putih berkusen dan berdaun pintu kayu yang dicat putih pula itu tampak sederhana. Siapa yang sangka jika rumah sederhana ini menyimpan sejarah yang luar biasa.

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Rumah tempat Soekarno lahir dan prasasti di mulut gang Pandean IV/40 Surabaya

Sebuah kampung dengan gang kecil yang berada di pusat Kota Surabaya, letaknya persis di depan Kali Mas inilah Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia, dilahirkan. Sekitar 120 tahun silam, Koesno, nama kecil Soekarno, lahir di Surabaya 6 Juni 1901, putra kedua dari pasangan Raden Soekeni Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai Srimben. Bung Karno, lahir saat matahari terbit sehingga mendapat julukan “Putera Sang Fajar”

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Rumah tempat lahir Soekarno dan Rintahani Johan Pradana sedang memberikan penjelasan

Rumah di Peneleh VII/29-31 Surabaya

Setelah cukup waktu, napak tilas dilanjutkan kunjungan ke rumah di Peneleh VII/29-31 Surabaya, rumah HOS Cokroaminoto. Berada di Jalan Peneleh, rumah berdinding putih dengan pagar kayu hijau tua itu berdiri kokoh. Tepat di bagian depan rumah, sebuah plakat berwarna emas menyambut semua tamu yang datang. Plakat itu bertuliskan “Rumah Hadji Oemar Said Tjokroaminoto”.

Saat kaki melangkah masuk ke dalam rumah, suasana tempo dulu langsung terasa. Perabotan rumah semuanya bernuansa klasik. Di sisi kanan rumah, terlihat empat kursi kayu pendek yang mengelilingi sebuah meja marmer bulat. Sementara di sisi kiri, sebuah potret lawas lengkap dengan denah dan penjelasannya menghiasi dinding rumah. Di rumah ini pula, Sukarno muda pernah ‘mondok’ atau indekos.

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Rumah HOS Cokroaminoto dan sebagian ruangnya

Rumah ini sekarang menjadi salah satu cagar budaya. Merujuk pada historisnya, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan Surat Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor 188.45/321/436.1.2/2013 sebagai tindak lanjut dalam upaya perlindungan Bangunan Cagar Budaya. Hingga 17 Agustus 2017 ahli waris dari pemilik terakhir menyerahkan pengelolaan rumah kepada Pemerintah Kota Surabaya.

Banyak tokoh perjuangan yang tinggal di rumah ‘pondokan’ tersebut. Di ujung lorong rumah, terdapat beberapa foto yang dipajang menempel dinding. Foto-foto itu merupakan mantan penghuni rumah kos yang bukan orang sembarangan. Gambar pertama menunjukkan sosok Kartosuwiryo, Alimin, seorang anak jelata yang menjelma jadi jurnalis dan aktif di Sarekat Islam, ada pula Musso, Semaoen, dan Darsono.

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Sebagian ruang dan Rintahani Johan Pradana sedang memberikan penjelasan seputar rumah HOS Cokroaminoto

Gedung Nasional Indonesia (GNI) dan Museum Dr. Soetomo

Kunjungan napak tilas terakhir di Gedung Nasional Indonesia (GNI), yakni dalam rangka mengenang bagaimana peran Soekarno dalam Konggres Indonesia Raya tahun 1931. Di samping itu, 60 orang peserta diajak mengunjungi Makam Dr. Soetomo dan Museum Dr. Soetomo yang berada di dalam satu kompleks di Gedung Nasional Indonesia. Kompleks kedua bangunan ini berada di Jalan Bubutan 85-87 Surabaya.

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Sebagian peserta sempatkan ziarah ke Makam Dr. Soetomo
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Rintahani Johan Pradana sedang memberikan penjelasan seputar dan sebagian pserta mendokumentasi koleksi museum

Museum Dr Soetomo diresmikan oleh Wali Kota Tri Rismaharini pada November 2017. Museum ini adalah museum khusus yang menampilkan riwayat hidup Dr. Soetomo, salah satu tokoh pergerakan yang pertama di Indonesia, sekaligus salah satu pendiri Boedi Oetomo. Museum Dr. Soetomo menyimpan koleksi sebanyak 328 macam, yakni berupa berbagai alat-alat kesehatan dan foto-foto tentang kiprah Dr. Soetomo.

Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
Peserta sedang mengamati informasi berupa foto
Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya
https://www.youtube.com/watch?v=Nq1dQPqADmk
Foto bareng peserta Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya

Sumber :
Dirangkum dari Katalog Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya dan berbagai sumber bacaan lain.

You may also like

2 thoughts on “Roode Brug Soerabaia Ajak Napak Tilas Jejak Soekarno di Surabaya”

    1. Mas,
      Inggih, mengasyikkan juga sih blusukan ke tempat-tempat bangunan cagar budaya.
      Selain belajar sejarah, barangkali tulisan bisa menggugah memori kolektif masyarakat tentang sejarah kotanya.
      Sehat selalu nggi, Mas.
      matur suwun.

Leave a Reply to Sabtoso Abetnego Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *