Belajar sejarah, khususnya sejarah lokal atau sejarah setempat, seperti sejarah Kota Lama Surabaya di masa kolonial Belanda, penting untuk dikenalkan kepada anak-anak sejak usia dini. Roode Brug Soerabaia, salah satu komunitas kesejarahan Kota Surabaya, mengajak anak-anak belajar sejarah Kota Lama Surabaya sambil bermain-main di kompleks Kota Lama Surabaya zona Eropa, Kamis (4/7/2024) sore.
Ady Setyawan, founder Roode Brug Soerabaia, secara langsung memandu sepuluh ‘bocil’ bocah kecil, yang merupakan anggota yunior dari Roode Brug Soerabaia. Ia menuturkan bahwa ada beberapa alasan mengapa mengenalkan sejarah lokal seperti sejarah Kota Lama Surabaya di masa kolonial Belanda, ini penting bagi anak-anak semasa usia masih dini.
Menurutnya, belajar sejarah lokal membantu anak-anak mengenal dan mencintai kotanya. Mereka akan memahami bagaimana kotanya tersebut berkembang dari masa ke masa, mengenal tokoh-tokoh penting, dan memahami peristiwa bersejarah yang terjadi di kotanya sendiri. Diharapkan mereka kelak mau menjaga kotanya.
“Belajar sejarah lokal juga dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa kepemilikan dan kepedulian terhadap kotanya. Mereka akan memahami perjuangan dan pencapaian generasi sebelumnya dalam membangun kota tersebut. Hal ini dapat memotivasi mereka untuk berkontribusi dalam memajukan kotanya di masa depan,” lanjut Ady Setyawan.
Sejarah lokal seperti sejarah Kota Lama Surabaya, tambah Ady Setyawan, juga mengandung nilai-nilai yang dapat diajarkan kepada anak-anak. Mereka dapat belajar tentang nilai-nilai seperti keberanian, kerja keras, persatuan, dan semangat juang dari tokoh-tokoh sejarah lokal. Hal ini dapat membantu dalam pembentukan karakter anak-anak.
“Hal positif yang lain, belajar sejarah lokal juga membantu anak-anak memahami perkembangan masyarakat secara lebih luas. Hal ini dapat membantu mereka memahami konteks sosial tempat mereka tinggal sebagai warisan perjuangan para pendahulu,” pungkas penulis buku Kesaksian dari garis Depan.
Kegiatan berlangsung santai, anak-anak mendapat wawasan mengapa ada Monumen Mobil Brigadier A.W.S. Mallaby. Juga berkeliling di spot-spot bangunan tertentu sambil diterangkan sejarah keberadaannya. Seperti keberadaan Gedung Internatio, Gedung Museum Bank Indonesia, Rambu-Rambu Trem di Jalan Rajawali, dan Gedung Pabrik Sirup Siropen di Jalan Mliwis 5 Surabaya.
Tak sekadar belajar sejarah lokal tentang Kota Lama Surabaya, sambil keliling di zona Eropa, tepatnya di Jalan Glatik, Bu Sylvi Mutiara mentraktir anak-anak untuk mencicipi Es Krim Orlando dengan tujuan mengenalkan agar mereka peduli tentang keberadaan UMKM. Es Krim Orlando merupakan es krim legendaris di Kota Surabaya ini, dan sudah ada sejak tahun 1970 an. Di samping itu, anak-anak dan orangtua yang mengantarkan menikmati kue onde-onde dan air mineral yang dibawakan oleh Bapak Hari Sasongko. Juga, tak ketinggalan berpose di prasasti ROODE BRUG SOERABAIA.
Tangkapan Mata Lensa
Belajar Sejarah Lokal Penting bagi Anak-Anak ketika Usia Dini
