Cerita yang membingkai tentang misteri Rumah Candu Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menjadi daya tarik bagi âPSL Goes to Lasemâ saat blusukan edan di kota dengan sebutan The Little Tiongkok. Bangunan ini dikenal pula dengan sebutan “Lawang Ombo” atau “Rumah Opium”, merupakan saksi bisu perdagangan candu di kota ini pada masa lampau.
Bersama PSL (Pernak-Pernik Surabaya Lama) dalam acara bertajuk âPSL Goes to Lasemâ, yakni jalan-jalan sambil mengulik sejarah Lasem yang dikenal pula sebagai “Little Chinatown”. Sebagai kota pendaratan pertama orang-orang Tiongkok di Jawa dan menyimpan banyak cerita, Lasem mampu menyedot wisatawan. Rombongan terdiri atas 24 anggota, tur pendek Sabtu-Minggu (8-9/7/2023).
Rumah Candu terletak di Jalan Dasun, Desa Soditan, Kecamatan Lasem. Bangunan kuno tersebut masih tampak kokoh hingga kini, namun sebagian besar dari bangunan sudah tak begitu terawat. Di sisi kanan bangunan ada pekarangan cukup luas, ada pula makam. Jalan Dasun bersebelahan dengan Sungai Bagan, atau masyarakat lokal menyebutnya dengan Kali Lasem.
Sebelum memasuki ruangan, tampak fasad bangunan dengan beberapa ornamen dan detail arsitektur asli yang mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya. Memiliki arsitektur yang unik dan khas dengan pengaruh Tiongkok kuno. Kemudian, di dalamnya terdapat ruangan-ruangan yang digunakan untuk gudang penyimpanan candu, kegiatan perdagangan, dan konsumsi candu.
Begitu sepasang daun pintu kupu-kupu bersayap dibuka, sebuah ruangan dengan almari terbuka dengan pernak-pernik hiasan dan beberapa buku. Meja berkaca, di dalamnya tersipan alat untuk mencandu. Lantainya terakota, tampak lusuh, dan berdebu. Ruangan sisi utara adalah ruangan rahasia. Lubang sumur di tengahnya terhubung dengan aliran gorong-gorong ke Kali Lasem.
Baskoro Pop, pemandu dari Yayasan Lasem Heritage, menjelaskan bahwa semua berawal dari strategisnya posisi Lasem di pesisir utara Jawa. Menurutnya, saat itu pedagang-pedagang asal Tiongkok mendarat di pesisir Lasem. Saat aktivitas perdagangan itu, ada seorang bernama Liem Kim Siok atau lebih dikenal sebagai Kapten Liem, yang menyelundupkan candu dari Tiongkok.
Selain dikenal batik, lanjutnya, Lasem juga menyimpan cerita tentang opium atau candu. Adapun jejaknya dapat ditemukan di Omah Lawang Ombo, milik Kapten Liem. Di rumah tersebut pengunjung akan menjumpai lubang yang berujung di Sungai Lasem. Lewat lubang itulah candu disebarkan ke berbagai tujuan di tanah Jawa.
âKonon dulunya kedalaman sumur sekitar 3 meter, panjang gorong-gorong rahasia sepanjang 100 meter. Candu dikemas rapat dan dialirkan melalui gorong-gorong. Air digerojokkan untuk mendorong candu sampai bibir sungai. Ketika kemasan candu telah sampai lantas diambil oleh orang yang sudah menunggu dan siap mengedarkannya,â jelas Mas Pop, panggilan akrabnya.
Kini, Rumah Candu Lasem menjadi salah satu destinasi wisata bagi pengunjung yang tertarik sejarah dan kebudayaan Lasem. Mereka dapat melihat secara langsung struktur bangunan yang unik dan menarik, serta sisa-sisa sejarah perdagangan candu. Selain itu, keberadaan Rumah Candu Lasem merupakan bagian dari sejarah perdagangan dan budaya di Indonesia, pungkas Mas Pop.
lasem memang istimewa