Salut untuk Para Remaja yang Mau Berolahraga

  • EDUKASI
Manfaat Olahraga Sejak Usia Remaja
Share this :

Hampir dua bulan ini saya rutin jalan pagi sebagai ganti karena malas bersepeda. Lantaran masih musim hujan, bersepeda risiko kena cipratan-cipratan air hujan yang masih tersisa dan menggenang di beberapa rute yang biasa saya lalui kala bersepeda pagi. Alasan utama, sebenarnya lebih ke malas cuci kaos dan bersih-bersih sepeda. Jalan pagi kisaran 3-5 kilometer.

Pagi ini, (14/1/2021) sebagaimana pagi-pagi sebelumnya, jalan pagi bertemu dengan beberapa anggota komunitas pejalan kaki “KPK OSIGAWA Merr”. Saling tegur sapa, saling memotret, saling melambaikan tangan, saling angkat jempol, salin support, dan kemudian jalan bareng merupakan kebiasaan saben pagi. Maklum, kami rata-rata usia di atas kepala lima, yang masih semangat untuk sehat.

Yang menggelitik perhatian saya dan Pak Irwandhono, teman pejalan kaki, pagi ini ada sekelompok anak remaja, terdiri atas lima anak yang sedang berlari dari ujung utara ke ujung selatan jalan sepanjang 900 meter-an , bolak-balik. Dari obrolan mereka saat sampai di ujung utara kembali ternyata mereka adu ketahanan, dan adu kecepatan. Dua dari mereka baru menyusul kemudian karena tertinggal.

Revo Hafiz Zaki, salah satu dari lima anak remaja itu, mengatakan bahwa dia dan kawan-kawannya sadar ingin membiasakan diri berolahraga secara rutin sejak usia muda karena ingin berperilaku menerapkan pola hidup sehat. Lebih-lebih di saat pandemi, aktivitas fisik dan berolahraga justru sangat penting bagi setiap orang dari segala usia.

“Kami ingin sehat, apalagi saat ini masih di tengah pandemi Covid-19 semua orang butuh kekebalan tubuh, salah satunya dengan olahraga. Daripada diam di rumah, kami sepakat ‘rame-rame’ ke sini,” kata siswa Kelas IX-D SMP Negeri 35 Surabaya.

Mereka berlima ‘rame-rame’ berolahraga adalah siswa SMP Negeri 35 Surabaya, sama-sama duduk di Kelas IX namun beberapa dari mereka beda kelas. Selain Revo, yakni ada Nasrol (Kelas IX-H), Moch. Rikiq (Kelas IX-H), Reza (Kelas IX-H), dan Riza (Kelas IX-i).

Salut untuk Para Remaja yang Mau Berolahraga
Sit Up merupakan jenis latihan olahraga yang melatih beragam otot.

Manfaat Olahraga Sejak Usia Remaja

Olahraga atau aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik anak dan remaja seperti meningkatkan kekuatan otot dan tulang, meningkatkan kesehatan jantung, peredaran darah, dan mengontrol berat badan. Mengapa olahraga mereka butuhkan? Tubuh membutuhkan olahraga sama seperti saat tubuh membutuhkan makan atau tidur.

Selain bermanfaat untuk kesehatan fisik, olahraga memiliki manfaat nonfisik, antara lain meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan belajar dan berlatih, meningkatkan kesehatan mental atau psikologis, dan membantu anak mengurangi stres.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), seorang anak membutuhkan sekitar 60 menit berolahraga fisik setiap harinya. Total 60 menit ini tidak harus didapatkan dalam satu waktu yang sama, tetapi dapat dijumlahkan dalam sehari menjadi 60 menit.

Adapun olahraga yang dianjurkan antara lain jogging, aerobik, berlari, naik sepeda cepat, berjalan menanjak, dan bela diri. Olahraga jenis ini termasuk dalam aktivitas intensitas tinggi (vigorous-intensity activity), yang menggunakan energi lebih dari 7 kcal per menit.

Kelompok olahraga tersebut memiliki manfaat lebih baik dibandingkan dengan intensitas sedang (moderate-intensity) yang menggunakan energi sekitar 3,5-7 kcal per menit. Contoh olahraga moderate-intensity antara lain berjalan hingga berjalan cepat, senam, dan naik sepeda santai.

Meski berolahraga, beberapa di antara remaja kadang-kadang tidak mengetahui apa manfaat dari olahraga yang mereka lakukan, namun mereka rajin melakukannya hanya karena hobi dan ingin menghabiskan waktu bersama teman-teman mereka dengan berolahraga. Olahraga bagi mereka bernilai rekreatif.

Salut untuk Para Remaja yang Mau Berolahraga
Lari dapat memperlancar aliran darah serta meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.

*

Salah satu masalah yang harus disadari para orangtua dalam keseharian demi kesehatan anak adalah ketidakaktifan fisik, yaitu anak kurang melakukan kegiatan fisik. Satu misal, anak cenderung memilih diantar ke sekolah dengan kendaraan dibandingkan bersepeda atau jalan kaki, anak memilih bermain video games atau menonton televisi dibanding bermain di luar rumah.

Hal ini kadang justru makin diperparah oleh sikap orangtua. Orangtua juga turut mendukung kondisi ketidakaktifan fisik karena berbagai alasan, seperti takut membiarkan anak bermain di luar rumah karena dapat berakibat membahayakan diri anak. Inilah yang juga turut memicu anak menjadi ‘mager’, malas gerak. Obesitas mengancam.

Kolase foto komunitas KPK OSIGAWA Merr
Yang tua saja masih semangat berolahraga, gimana yang muda-muda nih? (Kolase foto komunitas KPK OSIGAWA Merr)

You may also like

2 thoughts on “Salut untuk Para Remaja yang Mau Berolahraga”

Leave a Reply to Ali Muchson Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *