Tak Diduga Dapat Gratisan Menu Ini, Cocok untuk Berbuka Puasa atau Makan Sahur. Resepnya Bisa Dicoba!

Tak Diduga Dapat Gratisan Menu Ini, Cocok untuk Berbuka Puasa atau Makan Sahur
Share this :

Traveling? Hampir pasti setiap orang menyukai kegiatan ini. Entah itu ke objek lokal, regional, nasional maupun internasional. Meski ada pendapat bahwa traveling itu kegiatan yang hanya menghambur-hamburkan uang, menghabiskan banyak waktu, dan tenaga. Namun, sejatinya traveling merupakan salah satu cara untuk melepas rutinitas maupun kepenatan dalam aktivitas sehari-hari.

Terlepas dari bagaimana cara kita menyikapi pendapat tersebut, menurut saya traveling itu kegiatan yang bisa membuat kita lebih relaks, karena bisa berbaur dan kontemplasi dengan alam. Bisa melihat pemandangan, menghirup udara segar, mengenal budaya, dan mencicipi menu kuliner, sehingga pikiran kita akan jauh lebih fresh daripada hanya ‘mager’ di rumah dan berkutat dengan kesibukan.

Menu kuliner? Kiranya ini jadi salah satu perhatian, bahkan bisa jadi bagian terpenting ketika sedang traveling di manapun. Setiap daerah, kota, atau negara memiliki menu kearifan lokal. Dengan bahan, bumbu, dan olahan asli tentu jadi sesuatu yang unik, mencicipinya jadi pengalaman baru. Di samping itu, menu kearifan lokal memiliki ciri khas sebagai produk budaya yang memiliki cerita menarik.

Menu apa nih yang tak sengaja saya temukan? Singkat cerita, pada Sabtu (18/3/2023), saya beserta tiga orang teman di komunitas OSIGAWA, komunitas jalan kaki pagi, ada keperluan menghadiri undangan dari salah satu anggota komunitas ke Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Kebetulan villa milik anggota tersebut, Villa Nawang Wulan, di kawasan Telaga Ngebel, jadi bisa curi waktu jepret-jepret telaga.

Selain keperluan di Ngebel, sekalian juga ingin jalan-jalan. Cukup waktu explore Ngebel, kami lanjut perjalanan ke Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan. Di objek Telaga Sarangan, sempat menikmati keliling telaga dengan jasa menunggang kuda. Sesekali minta Pak Kusir untuk menghentikan kuda, di atas kuda saya sempatkan mengabadikan aksi boat dengan zig-zag, mengocok perut penumpangnya.

Niatnya, perjalanan akan berlanjut ke Solo dari Sarangan, namun pertimbangan waktu yang tak cukup, akhirnya alih arah ke Kota Ngawi, sebenarnya tak masuk list. Di sini, kami mampir di rumah kenalan Bu Sherly, yakni Mbak Wiwin. Kebetulan Mbak Wiwin memiliki warung makan yang menyajikan berbagai menu khas. Menu andalan yang disuguhkan, gratis pula, adalah menu ‘Garang Asem Ayam Kampung”.

Soal rasa, tak perlu tanya-tanya. Garang asem ayam kampung olahan Mbak Wiwin memang bikin lidah bergoyang. Rasa asem manis seger dan perpaduan gurih santan, serta ‘sumer-sumer’ pedas membuat selera makan jadi menggila. Tak usah kepo, Anda bisa membuat sendiri, lantaran Mbak Wiwin tak pelit membagikan resepnya kepada kita.

Atau, jika kebetulan sedang melitas Kota Ngawi, Anda bisa mampir di Warung Markas, warung milik Mbak Wiwin. Lokasi berada di Jalan Ring Road Timur, Kota Ngawi. Jika melintas tol, Anda turun tol Ngawi, dari pintu keluar tol hanya butuh waktu 10 menit menuju Warung Markas. Bisa juga melintas dari Caruban, ketika hampir memasuki Kota Ngawi, belok kiri menuju Ring Road Timur.

Selain menu andalan garang asem ayam kampung, Anda bisa mencicipi menu-menu yang lain, yang tak kalah enaknya. Seperti asem-asem ikan patin, kare ayam, ayam kampung goreng, pecel, urapan, oseng buncis tempe, lodeh, sayur asem, dan sayur bening. Juga ada telur dadar, ikan tongkol goreng, tahu goreng, tempe goreng, dan telur asin.

Jangan kaget dengan warungnya, memang sederhana. Sayang sekali, waktu mampir di warung Mbak Wiwin sudah keburu malam, jadi tak bisa ambil gambar yang eye catching. Meski sederhana, menu-menu yang disajikan dijamin tak mengecewakan.

Sebungkus garang asem ayam kampung (dari satu ekor dibagi empat), plus ambil nasi ‘sak karemu dewe’ dan ambil sayur apa saja ‘sak senengmu’, serta segelas minum teh, Mbak Wiwin hanya mematok Rp35.000,00. per orang.

Garang Asem Ayam Kampung Ala Mbak Wiwin

Bahan :

Ayam kampung satu ekor potong jadi empat.

Bumbu :

Bawang merah
Bawang putih
Kemiri
Tomat hijau, blimbing wuluh
Kunyit
Daun salam
Lengkuas (laos)
sereh
Cabe keriting merah diris-iris, cabe rawit utuh
Gula
Santan
Daun pisang

Cara membuat :

  1. Tumis bawang merah dan bawang putih sampai wangi, masukkan serai, jahe dan lengkuas, aduk rata, masukkan ayam. Aduk-aduk sampai berubah warna, tuangi santan, garam, aduk rata, koreksi rasa, matikan api.
  2. Masukkan semua potongan belimbing wuluh, tomat, cabai, daun jeruk dan daun salam, aduk rata.
  3. Tumpuk dua lembar daun pisang yang agak lebar, beri ayam beserta kuah dan rempahnya, bungkus (bentuk tum), semat lidi atau tusuk gigi. Bila perlu, lapisi plastik wrap bagian luar agar tidak bocor.
  4. Panaskan terlebih dahulu, kukus garang asem ayam kampung selama 20-30 menit, angkat, dan sajikan hangat-hangat.

Catatan :

Mbak Wiwin tak memberikan berupa takaran atau seberapa jumlah masing-masing bumbu, terserah selera dan kreasi Anda. Kiranya itu juga bagian dari rahasia dapur Mbak Wiwin.
Meski bahan, bumbu, dan cara mengolah sama, namun lantaran beda tangan, cita rasa pun pasti akan beda.
Selamat mencoba untuk menu berbuka puasa, atau menu makan sahur Anda!

Menu Warung Markas
Jalan Lingkar Timur Kota Ngawi

Menu Warung Markas 
Jalan Lingkar Timur Kota Ngawi
Menu Warung Markas 
Jalan Lingkar Timur Kota Ngawi
Menu Warung Markas 
Jalan Lingkar Timur Kota Ngawi
Menu Warung Markas 
Jalan Lingkar Timur Kota Ngawi
Menu Warung Markas 
Jalan Lingkar Timur Kota Ngawi
Menu Warung Markas 
Jalan Lingkar Timur Kota Ngawi
Menu Warung Markas 
Jalan Lingkar Timur Kota Ngawi
Mbak Wiwin (nomor dua dari kiri) bersama Bu Sherly dan Bu Lina serta anak Mbak Wiwin (nomor satu dari kiri)

Foto Dokumentasi
Di Villa Nawang Wulan dan Telaga Ngebel – Ponorogo

Foto Dokumentasi
Di Villa Nawang Wulan dan Telaga Ngebel - Ponorogo
Foto Dokumentasi
Di Villa Nawang Wulan dan Telaga Ngebel - Ponorogo
Foto Dokumentasi
Di Villa Nawang Wulan dan Telaga Ngebel - Ponorogo
Foto Dokumentasi
Di Villa Nawang Wulan dan Telaga Ngebel - Ponorogo
Foto Dokumentasi
Di Villa Nawang Wulan dan Telaga Ngebel - Ponorogo
Foto Dokumentasi
Di Villa Nawang Wulan dan Telaga Ngebel - Ponorogo
Foto Dokumentasi
Di Villa Nawang Wulan dan Telaga Ngebel - Ponorogo
Foto Dokumentasi
Di Villa Nawang Wulan dan Telaga Ngebel - Ponorogo

Foto Dokumentasi
Telaga Sarangan – Magetan



Foto Dokumentasi 
Telaga Sarangan - Magetan


Foto Dokumentasi 
Telaga Sarangan - Magetan


Foto Dokumentasi 
Telaga Sarangan - Magetan


Foto Dokumentasi 
Telaga Sarangan - Magetan

You may also like

4 thoughts on “Tak Diduga Dapat Gratisan Menu Ini, Cocok untuk Berbuka Puasa atau Makan Sahur. Resepnya Bisa Dicoba!”

  1. Avatar
    Endang Sulistijorini

    mantap menu2nya Mbak Wiwin, jadi pengin icip…Ke Ngebel baru sampai ingin Pak Ali…fotonya nambahin pengiiiin ini.Kalau Sarangan sering nginep.
    Makasih Pak Ali …

    1. Bu Endang Sulistijorini,
      Inggih, masakannya rekomen banget, padahal warungnya sederhana.
      Telaga Ngebel sae, Bu. Bisa Njenengan rencanakan. Di Ngebel ada Villa Nawang Wulan milik teman komunitas jalan kaki pagi di MERR.
      Selamat berpuasa, sehat selalu bersama keluarga besar Njenengan.
      Matur nuwun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *