Tidur yang Baik untuk Kesehatan yang Baik

Tidur yang Baik untuk Kesehatan yang Baik
Share this :

Suatu petang, kebetulan saya sedang santai dengan teman di sebuah kedai kopi. Sambil menikmati minuman pesanan, mendengarkan musik indie folk yang temanya nggak jauh dari kopi, senja dan hujan. Seperti Payung Teduh, Endah & Resha, Adhitia Sofyan, Dialog Dini Hari, dsb. Senja, waktu yang pas untuk bersantai sambil ngopi, sembari nunggu azan berkumandang. Di samping kanan dari tempat saya dan teman duduk, sebuah meja dengan dua orang, di usia kisaran tiga puluhan.

Dialog mereka mengeluhkan tentang sulit tidur, meski samar-samar suara mereka masih bisa saya tangkap sambil mendengarkan lantunan musik dari operator kedai kopi.

A : “Seperti yang saya alami, sehari bisa tidur cuma 4-5 jam, bahkan kadang 3 jam saja.”
B : “Ngapain aja, bisa tidur hanya waktu segitu?”
A : “Gak ngapain juga. Baru bisa tidur kadang jam 1 atau 2 malam, bahkan kadang sampai Subuh.”
B : “Payah kamu, ya. Di tempat kerja kamu pasti ngantuk. Itu akan ganggu aktivitasmu di kantor.”

Terkadang, tuntutan dan laju kehidupan zaman modern saat ini hampir tidak memberi Anda waktu untuk berhenti dan beristirahat. Itu bisa membuat tidur malam yang nyenyak secara teratur tampak hanya seperti impian. Seperti diet dan olahraga, tidur pun sama pentingnya untuk kesehatan. Tidur yang baik meningkatkan kinerja otak, suasana hati, dan kesehatan Anda.

Kurang tidur berkualitas secara teratur menimbulkan risiko banyak penyakit dan gangguan. Ini berkisar dari penyakit jantung dan stroke hingga obesitas dan demensia. Istirahat yang cukup akan membuat tubuh lebih energik keesokan harinya. Tubuh menghemat energi yang dimiliki selama jam tidur, dan bisa melaksanakan tugas-tugas penting pada hari-hari berikutnya.

Dilansir dari News in Health (NIH), Good Sleep for Good Health, Dr. Marishka Brown, pakar tidur di NIH, mengatakan bahwa tidur nyenyak lebih dari sekadar jam yang dihabiskan di tempat tidur. Tidur yang sehat mencakup tiga hal utama. Yakni, berapa banyak tidur yang Anda dapatkan, kualitas tidur Anda tidak terganggu dan menyegarkan, serta jadwal tidur Anda yang konsisten.

Sementara orang-orang yang bekerja pada shift malam, atau jadwal yang tidak teratur, mungkin kualitas tidur menjadi suatu tantangan bagi mereka. Seperti halnya, ketika stres hebat yang menghantaui saat pandemi dapat mengganggu rutinitas tidur normal kita. Tetapi ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas tidur Anda, tambah Dr. Marishka Brown.

Tidur untuk Perbaikan

Mengapa kita perlu tidur? Orang sering berpikir bahwa tidur hanyalah ‘waktu istirahat’, saat otak yang lelah beristirahat. Dr. Maiken Nedergaard, yang mempelajari tidur di University of Rochester, mengatakan bahwa pernyataan tersebut salah. Saat Anda tidur, lanjutnya, otak Anda bekerja. Misalnya, tidur membantu mempersiapkan otak Anda untuk belajar, mengingat, dan berkreasi.

Nedergaard dan rekan-rekannya menemukan bahwa otak memiliki sistem drainase yang membuang racun saat tidur. Timnya menemukan pada tikus bahwa sistem drainase menghilangkan beberapa protein yang terkait dengan penyakit Alzheimer. Racun ini dikeluarkan dua kali lebih cepat dari otak saat sedang tidur.

“Saat kita tidur, fungsi otak benar-benar berubah. Ini menjadi hampir seperti ginjal saat membuang limbah dari sistem,” tegas Nedergaard.

Sedangkan Dr. Kenneth Wright, Jr., seorang peneliti tidur di University of Colorado, menambahkan bahwa segala sesuatu, mulai dari pembuluh darah hingga sistem kekebalan, menggunakan tidur sebagai waktu untuk perbaikan. Ada proses perbaikan tertentu yang terjadi di sebagian besar tubuh, atau paling efektif, selama tidur.

“Jika Anda tidak cukup tidur, proses tersebut akan terganggu,” tambah Dr. Kenneth Wright, Jr.

Mitos dan Fakta Tidur

Berapa banyak tidur yang Anda butuhkan berubah seiring bertambahnya usia. Para ahli merekomendasikan anak-anak usia sekola, tidur setidaknya sembilan jam semalam, dan remaja antara delapan hingga sepuluh jam. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan setidaknya tujuh jam atau lebih tidur setiap malam.

Ada banyak kesalahpahaman, lanjut Wright Jr., tentang tidur. Salah satunya, orang dewasa membutuhkan lebih sedikit tidur seiring bertambahnya usia. Ini tidak benar. Orang dewasa masih membutuhkan jumlah yang sama. Namun, kualitas tidur bisa semakin buruk seiring bertambahnya usia. Mitos tidur lainnya adalah Anda bisa ‘mengejar ketinggalan’ tidur dan menggantinya di hari libur.

“Jika Anda mengalami tidur malam yang buruk dan tidur siang, atau tidur lebih lama di malam berikutnya, itu bisa menguntungkan Anda. Tetapi jika Anda memiliki waktu tidur yang terlalu sedikit selama seminggu, akhir pekan tidak cukup bagi Anda untuk mengejar ketinggalan. Itu bukan perilaku yang sehat,” kata Wright Jr..

Wright Jr. dan timnya mengamati dan membandingkan orang-orang yang kurang tidur secara konsisten dengan orang-orang yang kurang tidur yang harus tidur di akhir pekan. Kedua kelompok tersebut bertambah berat badannya karena kurang tidur. Lantaran kemampuan tubuh mereka untuk mengontrol kadar gula darah juga semakin buruk. Tidur mengejar akhir pekan tidak membantu.

“Lebih banyak tidur tidak selalu lebih baik. Untuk orang dewasa, jika Anda tidur lebih dari sembilan jam semalam, dan Anda masih belum merasa segar, mungkin ada beberapa masalah medis yang mendasarinya,” jelas Brown.

Gangguan Tidur

Beberapa orang memiliki kondisi yang menghalangi mereka untuk mendapatkan kualitas tidur yang cukup, tidak peduli seberapa keras mereka berusaha. Masalah ini disebut gangguan tidur. Gangguan tidur yang paling umum adalah insomnia.

“Insomnia adalah gangguan yang menyebabkan penderitanya sulit tidur atau tidak cukup tidur, meski mempunyai cukup waktu untuk melakukannya, dan di lingkungan tidur yang tepat. Gangguan ini bisa berdampak pada aktivitas penderita keesokan harinya, dan merasa lelah atau tidak tenang di siang hari,” tambah Brown.

Sleep apnea adalah gangguan tidur umum lainnya. Pada sleep apnea, saluran napas bagian atas tersumbat saat tidur. Ini mengurangi atau menghentikan aliran udara, yang membangunkan orang di malam hari. Kondisinya bisa berbahaya. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, imbuhnya.

Adapun gejala meliputi mendengkur keras dan merasa lelah walaupun telah tidur semalaman. Pengobatan sering mencakup adanya perubahan gaya hidup, seperti penurunan berat badan, dan penggunaan perangkat bantuan napas di malam hari, seperti mesin continuous positive airway pressure (CPAP)

“Sebaik mungkin, cobalah menjadikan tidur sebagai prioritas, tidur bukanlah hal yang boleh disepelekan. Tidur adalah kebutuhan biologis.” Pesan Brown untuk semua orang.

*

Ada berbagai cara yang bisa Anda coba agar cukup tidur. Tidur dengan cukup waktu memiliki banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya meningkatkan kekebalan tubuh. Tubuh yang cukup tidur juga dapat membuat organ tubuh berfungsi dengan baik. Sebaiknya, Anda memiliki tidur yang cukup waktu dan benar-benar berkualitas. Mengapa? Tidur yang baik untuk kesehatan yang baik.

You may also like

5 thoughts on “Tidur yang Baik untuk Kesehatan yang Baik”

Leave a Reply to Ali Muchson Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *