Bangkalan, tak hanya terkenal dengan kuliner nasi campur, nasi petis, atau bebeknya, namun juga ada menu kuliner aneka masakan kepiting dan ikan bakar. Salah satu warung yang sayang jika Anda lewatkan ketika sedang di Bangkalan yakni di Warung Matus. Lokasi warung ini berada di Jalan Raya Ujung Piring Kota Bangkalan, sekitar 100 meter sebelah timur dari dok kapal, atau dua kilometer dari Mercusuar Sembilangan.
Trip kulineran kali ini, Sabtu (27/11/2021), alisson.id diajak salah satu kerabat Warung Matus untuk mencicipi sebagian menu-menu yang disajikan. Perjalanan dari Surabaya menuju warung ini bisa ditempuh melalui Jembatan Suramadu, menuju ke arah Kota Bangkalan, kemudian menuju lokasi kisaran 20 menit. Atau, bisa naik ferry dari Dermada Ujung dan turun di Kamal, perjalanan dilanjutkan ke arah Socah.
Desain ruangan Warung Matus semi terbuka dan ada dua pilihan, bisa di ruang dengan meja kursi yang berada di ruang utama. Atau, pilih ruang lesehan yang berada di sebelah kiri atau kanan ruang utama. Dengan ruangan semi terbuka dan suasana pedesaan membuat pengunjung bisa makan sambil menikmati sepoi-sepoi angin yang berhembus sehingga menambah suasana terasa nyaman. Kapasitas ruangan bisa ratusan orang.
Cholifatus Sa’diyah, owner Warung Matus, menuturkan bahwa sebelum di sini, warung berada di seberang jalan dengan ukuran 4×6 meter. Ketika pelanggan datang berbarengan, kami kekurangan tempat. Akhirnya,rumah tetangga dari kiri kanan warung dipinjam sementara saat pengunjung membludak. Biasanya saat jam makan siang, pelanggan dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Baru setelah krisis moneter tahun 1998 Warung Matus pindah di tempat ini.
Beberapa menu, tambah Cholifatus Sa’diyah, di antaranya ikan gurami dengan varian goreng krispi, goreng kering, goreng asem manis (terbang) atau fillet. Gurami bakar special, bakar mentega, bakar kecap, bakar asam-asam, atau pesmol. Di samping ada juga ikan dorang, ikan kerapu, dan ikan kakap dengan varian menu seperti ikan gurami, serta kerang asem manis. Kepiting sambal cuka dan kepiting asam manis salah satu menu spesial.
Masih menurut Cholifatus Sa’diyah, menu-menu lain tak kalah special juga , seperti varian olahan dari cumi-cumi, udang, babat, paru-paru, iga, dan aneka sayur dan sambal pelengkap. Warung Matus juga menyajikan berbagai minuman seperti yang tercantum di daftar menu, baik minuman hangat atau minumas dingin.
“Untuk bumbu-bumbu semua menu tetap saya sendiri yang meracik. Semua bumbu dengan bahan pilihan, dan tanpa bahan pengawet. Bahkan untuk saus pelengkap gurami goreng atau lainnya adalah olahan sendiri dengan bahan tomat asli. Saya mengutamakan kualitas rasa,” tambah wanita yang lebih dikenal dengan panggilan Bu Matus.
Begitu disajikan beberapa menu, alisson.id mencoba ikan gurami bakar asam manis lebih dulu, sebab sudah “kemecer” (Jw) atau keinginan yang kuat untuk segera mencicipi. Ikan gurami yang dibelah telah matang dengan bumbu bakaran yang manis, disajikan dengan sambal pencit dan kecap yang diberi irisan bawang merah dan cabai. Daging ikannya terasa manis, itu tandanya dari ikan yang masih segar.
“Meski tidak dibakar kering, masih tiga perempat matang, tetapi tidak tercium aroma amis ikan. Membuktikan bahwa ikan yang disajikan adalah ikan segar dengan kualitas baik. Tambahan bumbu kecap atau sambal pencit yang berasa mengigit lidah, super pedas, berpadu asam tentu saja menambah gairah menyantap. Wow…, very delicious! Pokoknya rekomen, bikin lidah Anda bergoyang, deh.”