Yayasan Manarul Ilmi (YMI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tak hanya menangani zakat, infak, sadakah, namun juga waqaf produktif (ziswaf). Dengan wakaf produktif diharap dapat menghasilkan sesuatu sehingga dapat digunakan untuk kegiatan keagamaan maupun kegiatan kemanusiaan, salah satunya yakni waqaf desain masjid. Dalam hal ini, ITS tak melulu soal akademik, juga menunjukkan perhatiannya pada bidang lain.
Berkaitan waqaf desain masjid, YMI ITS Surabaya mengadakan serah terima desain Masjid Raya UIN Mahmud Yunus Batusangkar kepada Yayasan Global Spirit of Ummah Jakarta, penggagas pembangunan masjid tersebut di Universitas YARSI, di Menara Yarsi, Jalan. Letjen Suprapto Nomor. Kav. 13, RT.10/RW.5, Cempaka Putih Tim, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10510, Senin (26/9/2022) siang.
Kamil Mukhtar, selaku perwakilan dari YMI ITS Surabaya, menuturkan bahwa YMI ITS selama ini telah bekerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya yakni dengan Yayasan Global Spirit of Ummah, selaku pemarkarsa pembangunan masjid UIN Mahmud Yunus Batusangkar, dalam hal waqaf desain masjid. Kerja sama ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk kepentingan UIN secara khusus, dan secara umum bagi masyarakat Batusangkar.
Masih menurut Kamil Mukhtar, YMI ITS Surabaya selain mendukung Yayasan GSoU juga mendukung program âhalal tourismâ yang digagas oleh Pemerintah Kabuparen (Pemkab) Tanah Datar, lantaran fungsi masjid nantinya tidak hanya untuk kegiatan beribadah, namun masjid didesain untuk kepentingan kegiatan yang lain. Di samping itu, mendukung pula program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat, yakni pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis masjid.
âDengan waqaf desain Masjid UIN Mahmud Yunus Batusangkar, YMI ITS Surabaya secara tak langsung turut mendukung program Pemkab Tanah Datar dan Pemprov Sumatra Barat dalam hal pengembangan pembangunan di bidang sarana peribadatan maupun pariwisata,â pungkas Kamil Mukhtar.
Dalam kesempatan yang sama, Dr.dr. Endy Muhammad Astiwara, M.A., AAAIJ, FISS, CRGP. ASPM, Wakil Rektor V Universitas Yarsi, yang sekaligus Wakil Ketua Dewan Pengawas Yayasan Global Spirit of Ummah menjelaskan bahwa Yayasan Global Spirit of Ummah (GSoU) didirikan bercita-cita ingin berkontribudi dalam dahwah Islam melalui cara yang mungkin sudah dilakukan oleh pihak yang lain , tetapi kami dengan inovasi baru dalam langkah-langkah yang kami lakukan.
Oleh karena itu programnya cukup banyak, dan salah satu yang sudah terjalani adalah Waqaf Al-Qurâan Maqashid Syariah Muamalah yang telah dilaunching bulan Ramadan lalu. Sandiaga Salahuddin Uno, yakni Dewan Pembina Yayasan GSoU, telah mewaqafkan 1000 eksemplar alquran, dan itu sudah kami distribusikan. Sedangkan program pendeknya yaitu sasaran kepada para hafiz Al-Qurâan, tambah pria yang lebih dikenal dengan sapaan Ustadz Endy.
Masih menurut Ustadz Endy, salah satu program Yayasan GSoU saat ini adalah akan membangun masjid di UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Berkaitan dengan program waqaf pembangunan Masjid UIN Mahmud Yunus Batusangkar tersebut merupakan hal yang sangat menarik jika menilik masa lalu bahwa sejarah ulama di Indonesia, Sumbar adalah sumber para ulama.
âMelalui momen pembangunan Masjid UIN Mahmud Yunus Batusangkar diharapkan dapat membangkitkan kembali potensi ummah untuk turut berjuang di jalan Allah. Sebagaimana Al-Qurâan menyebutkan bahwa sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-NYA dalam keadaan bershof-shof seperti bangunan yang kokoh,â pungkasnya.
Dalam sambutannya, Ustadz Farrel M. Rizky, Dewan Pembina Yayasan GSoU, menyampaikan bahwa Konsep perencanaan bangunan Masjid UIN Mahmud Yunus Batusangkar ini dirancang sedemikian rupa dengan berbasis struktur masjid pada zaman Nabi Muhammad SAW. Sehingga keberadaan masjid dapat mengakomodir seluruh kegiatan menjadi suatu ekosistem baru, sarana ekonomi umat syariah, juga sebagai sarana âhalal tourismâ dengan dilengkapi berbagai sarana pendukung.
Lebih lanjut Ustadz Farrel M. Rizqy menambahkan bahwa masih banyak publik beranggapan keliru tentang pengertian wisata halal. Minimnya literasi tntang âhalal tourismâ tersebut menyebabkan sebagian masyarakat beranggapan bahwa âhalal tourismâ atau wisata halal terkait dengan ajaran dan simbol Islam. Wisata halal dipahami sebagai islamisasi terhadap dunia pariwisata, padahal bukan seperti itu.
âPerspektif wisata halal bukan mengubah objek wisata menjadi halal. Halal yang dimaksud adalah penyediaan pangan yang disajikan dalam restoran, ketersediaan tempat ibadah dan hotel yang dapat memiliki standar kehalalan, juga terkait masalah kesehatan dan higienitas,â pungkas pria yang lebih dikenal dengan sapaan Ustadz Farrel.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. H. Marjoni Imamora, M.Sc., Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar, mengatakan bahwa sejarah awal Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar sebelumnya bernama IAIN Batusangkar dan STAIN Mahmud Yunus Batusangkar. Keduanya merupakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia yang berada di Kabupaten Tanah Datar.
Berdasarkan Kepres No. 11/1997 dan Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 285/1997, tambahnya, telah mengubah status dari Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mahmud Yunus Batusangkar. Kemudian berdasarkan Perpres No. 147 tahun 2015, tanggal 23 Desember 2015 resmi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar. Sedangkan berdasarkan Perpres No. 84 tahun 2022, tanggal 8 Juni 2022 resmi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar.
âPerjalanan sekian waktu yang panjang, 25 tahun, UIN Mahmud Yunus Batusangkar hingga saat ini belum memiliki masjid yang dapat menampung kegiatan keagamaan dan peribadatan mahasiswa maupun masyarakat kampus secara umum. Padahal keberadaan UIN Mahmud Yunus Batusangkar adalah universitas bernafaskan keislaman dan sekaligus di bawah naungan Kementerian Agama,â tambahnya.
Lebih lanjut, Marjoni Imamora menyampaikan terima kasih atas upaya Yayasan Global Spirit of Ummah Jakarta atas prakarsanya untuk membangun masjid di kompleks UIN Mahmud Yunus Batusangkar. Demikian juga kepada Yayasan Manarul Ilmi Institut Tehnologi Sepuluh Nopember (YMI ITS) Surabaya yang telah mewaqahkan desain Masjid UIN Mahmud Yunus Batusangkar.
âHarapan ke depannya, masjid ini kelak sebagai masjid masa depan dengan perpaduan sains, relegi, dan âhalal tourismâ atau pariwisata halal, serta ekonomi syariah,â pungkas peraih gelar doktor bidang Ilmu Fisika di Universiti Kebangsaan Malaysia.
Menyangkut masalah desain masjid, Ar. Teddy Aria Permana N, ST, IAI, salah satu arsitek yang mendesain Masjid UIN Mahmud Yunus, mengatakan bahwa desain masjid terinspirasi dari âdetaâ. Nilai filosofi yang dikandung yakni banyak kerutan meyimbolkan semakin banyak akal budi dan undang-undang yang diketahui. Kerutan Deta juga bermakna bahwa ketika hendak berbuat mesti mengerutkan kening untuk berpikir terlebih dahulu sehingga tidak tergesa-gesa dalam bertindak.
Pria yang kerap disapa dengan Bang Tedd menambahkan, dari morfologi ‘deta’ tersebut, kami mengambil bentuk ‘deta’ dengan lima kerutan/lipatan. Lima lipatan tersebut mewakili lima Rukun Islam sebagai kewajiban beragama paling mendasar umat Islam. Di samping itu, lima lipatan mewakili dari lima Sila Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia.
âDi samping itu, bentuk masa bangunan menyerupai angka 9, maka bayangan yang muncul akibat sinar matahari akan membentuk angka 99. Ini merupakan implementasi dari âAsmaul Husnaâ, yakni relief 99 âAsmaul Husnaâ yang akan menghiasi bangunan masjid tersebut,â tambah Bang Tedd.
Dengan berpegangan pada falsafah dasar ketauhidan, lanjutnya, yakni âAdat Basandi Syaraâ, Syaraâ Basandi Kitabullahâ dan falsafah Pancasila, kemudian desain bangunan masjid UIN Batusangkar ini dirancang dengan lima lantai. Fungsinya masing-masing lantai dan sarana pendukungnya sebagai sarana halal tourism telah disesuaikan dengan kerangka berpikir dan masukan-masukan dari pemberi tugas.
âFilosofi tersebut kami harapkan akan menjadi ikonik, yang mengandung keunikan tersendiri sehingga melekat di benak dan menjadi kebanggaan seluruh warga kampus UIN Mahmud Yunus Batusangkar maupun masyarakat pengunjung masjid ini,â pungkas salah satu owner dari Biro Konsultan Arsitektur dan Engineering, T+D.
Prof. dr. H. Fasli Jalal, Rektor Universitas Yarsi, sekaligus Pembina Minang Diaspora Global Networking, sebagai pembicara utama menuturkan bahwa beliau ada keterkaitan dengan keberadaan UIN Mahmud Yunus Batusangkar, yakni perubahan dari Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol, menjadi STAIN Mahmud Yunus Batusangkar hingga menjadi UIN Mahmud Yunus saat ini.
Di samping itu, Rektor Yarsi itu menambahkan bahwa dirinya ada hubungan emosional dengan Mahmud Yunus, nama UIN Batusangkar. Mahmud Yunus (ejaan lama: Mahmoed Joenoes, 10 Februari 1899 â 16 Januari 1982) adalah seorang ulama bidang tafsir dan ahli pendidikan Islam Indonesia. Ia dikenal pula melalui karya-karyanya meliputi sedikitnya 75 judul buku, termasuk menyusun Tafsir Qur’an Karim dan Kamus Arab-Indonesia.
âAyah saya itu murid langsung dari dari Prof. Dr. Mahmud Yunus, makanya saya ada kedekatan secara emosional dengan UIN Mahmud Yunus Batusangkar,â tutur Rektor Yarsi.
Di samping sebagai Rektor Yarsi, Prof. dr. H. Fasli Jalal adalah Pembina Minang Diaspora Global Networking, yani komunitas perantaun dari orang-orang Minang yang berada di Jakarta. Demi pembangunan Masjid UIN Mahmud Yunus, sebagai pembina akan secara maksimal mengajak ummat berperan dan berkontribusi, khususnya masyarakat Minang yang berada di Jakarta dan di mana pun berada untuk turut turun tangan membangun Masjid UIN tersebut.
âDengan waqaf produktif ini diharapkan pembangunan Masjid UIN Mahmud Yunus Batusangkar segera terwujud,â pungkasnya.
Turut hadir dan menyaksikan acara serah terima desain waqaf Masjid UIN Mahmud Yunus Batusangkar dari YMI ITS Surabaya kepada Yayasan Global Spirit of Ummah Jakarta, yakni Henry Yusuf dari Financial Technology (Fintech) Syariah, Ezra Fatwa dari Bank DKI Syariah, Arief Susilo dari ArahMuslim, Martono dari Zipay Syariah, Medtry Sumatra dari Yayasan Masjid Bung Hatta Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatra Barat, dan perwakilan dari Universitas Yarsi.