Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya

Pertempuran Kedung Cowek
Share this :

“Saudara-saudara, saat ini situasi Surabaya sudah mulai genting setelah kita mendengar ultimatum tentara Inggris. Esok mereka akan meyerang, membumihanguskan Surabaya dari segala arah, kita tidak boleh tinggal diam. Kita harus tetap bertempur melawan tentara Inggris. Di sektor Surabaya Utara, di Benteng Kedung Cowek, kita akan berjaga di batas pertahanan pantai sekuat mungkin,” tegas Kapten Jansen Rambe kepada pasukannya.

Cuplikan dialog tersebut dari salah satu scane teatrikal Pertempuran Benteng Kedung Cowek yang diperankan oleh komunitas kesejarahan Kota Surabaya, yakni Roode Brug Soerabaia. Teatrikan digelar dalan rangka memeriahkan “Pegadaian Run 10K Tahun 2022”. Pelepasan peserta lari oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil E. Dardak, didampingi Direktur Keuangan Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha, di Lapangan Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (20/11/2022).

Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Kapten Jansen Rambe diskusi dengan pasukannya untuk menghadapi tentara Inggris
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Kapten Jansen Rambe diskusi dengan pasukannya untuk menghadapi tentara Inggris

Semula mereka adalah pasukan HEIHO, kini mereka telah terlahir sebagai pasukan baru, yakni Batalion Sriwidjaja, yang akan bertempur demi tanah air, Indonesia. Di Benteng Kedung Cowek mereka dibantu oleh para pemuda kampung, mantan pasukan KNIL yang menguasai meriam, TKR Laut dan tentara pelajar untuk memperkuat pertahanan pantai Surabaya di bawah pimpinan Kapten Jansen Rambe dan Gumbreg.

Pertempuran terjadi pada tanggal 10 November 1945, ketika itu Inggris menggempur Surabaya dengan kekuatan penuh dari darat, laut dan udara. Hal itu sesuai ultimatum Mayor Jenderal Mansregh yang disebar dari langit Surabaya melalui pesawat terbang.. Sementara di dalam Benteng Kedung Cowek semua pejuang telah berkumpul dengan penuh semangat juang.

Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Para pejuang, pemuda dan pelajar siap melawan tentara Inggris
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Para pejuang mengambil selebaran yang disebar tentara Inggris dari pesawat terbang
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Setelah tahu isi selebaran mereka marah kepada tentara Inggris

Tepat pukul 11.00, pada tanggal 10 November 1945, kapal-kapal perang Inggris mulai menyerang dengan mengumbar tembakan meriamnya ke pusat Surabaya. Di bawah komando Captain R.C.S. Garwood, mereka muntahkan 350 tembakan meriam caliber 45 inchi dari kapal destroyernya. Namun, di luar dugaan ternyata tembakan mereka ternyata dibalas oleh para pejuang.

Hal itu mengagetkan tentara Inggris karena mereka mengira tidak ada orang Indonesia yang mampu mengoperasikan meriam. Anggapan selama ini bahwa tentara Indonesia berlabel ‘not higher than third partisan army’ ternyata tidak benar. Pertemputan antara kapal-kapal Inggris melawan meriam pantai para pejuang yang telah dimodifikasi menjadi meriam anti udara pun berlangsung sengit.

Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Setelah tahu isi selebaran mereka marah kepada tentara Inggris
Para pejuang siaga di garis pertahanan
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Terjadi perlawanan satu lawan satu

Kekuatan udara pasukan Inggris saat itu terdiri atas 12 pesawat pemburu Thunder Bolt dan 20 pesawat Mosquito ikut menggempur benteng dari udara. Beberapa di antaranya berhasil dirontokkan, salah satunya jatuh di perairan sisi timur benteng. Bahkan pada hari pertama pertempuran, pesawat yang dinaiki Brigadier Jenderal Guy Loder Symonds terjatuh. Inggris kehilangan seorang perwira tingginya yang tewas setelah Mallaby.

Para pemuda kampung dan pasukan pelajar yang belum pernah terjun ke medan perang, hari itu mereka mendapati ‘horror’, amis darah dan pekat mesiu, suasana jadi gelap, terjatuh dalam tangis dan kengerian. Bagi sebagian mereka, perang ini yang pertama sekaligus cerita terakhir mereka. Dinding-dinding pertahanan koyak berhamburan. Batalyon Sriwidjaja dipaksa mundur meninggalkan sepertiga dari teman mereka yang gugur tanpa sempat dievakuasi.

Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Secara brutal tentara Inggris menghajar para pejuang
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Tentara Inggris meyakinkan apakah lawan sudah tewas di tangan mereka
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Tentara Inggris secara biadab menggorok leher pejuang

Benteng Kedung Cowek berhasil diduduki Inggris pada tanggal 17 November 1945. Berdasarkan catatan mereka yang tersimpan dalam ISUM, 27 November, Public Record Office, dituliskan bahwa mereka menemukan 400 ton amunisi meriam yang belum sempat ditembakkan di dalam area Benteng Kedung Cowek. Di akhir peperangan, banyak pejuang tewas secara mengenaskan. Pasukan Batalyon Sriwidjaja akhirnya mundur dari serangan tentara Inggris.

Sementara itu, mayat-mayat pejuang yang bergelimpangan dan berserakan tewas akibat serangan tentara Inggris diurus oleh laskar putri, dan gadis palang merah. Mereka berjalan mondar-mandir, berjalan di antara mayat-mayat para pejuang. Kemudian, dengan bendera Merah Putih mereka menutup sekujur tubuh pejuang yang tewas di sekitar Benteng Kedung Cowek.

Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Tentara Inggris meyakinkan apakah lawan sudah tewas di tangan mereka
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Tentara Inggris meyakinkan apakah lawan sudah tewas di tangan mereka
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Mayat-mayat para pejuang bergelimpangan di mana-mana

Benteng Kedung Cowek yang dibangun tahun 1900 oleh Belanda merupakan benteng yang paling besar di antara benteng yang dibangun sepanjang pantai dari Surabaya hingga Gresik. Benteng tersebut dibangun untuk melindungi pelabuhan dan pangkalan angkatan laut di Surabaya. Di samping itu, Benteng Kedung Cowek sebagai simbol pertahanan, terlihat kokoh dan megah.

Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Laskar Putri dan Gadis Palang Merah menutup tubuh pejuang dengan Bendera Merah Putih
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Laskar Putri dan Gadis Palang Merah menutup tubuh pejuang dengan Bendera Merah Putih
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Laskar Putri dan Gadis Palang Merah menghormat para pejuang yang gugur sebagai Bunga Bangsa

*****

Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
SEbelum teatrikal dimulai sempatkan foto bareng Wagub Jatim Emil E. Dardak dan Dirkeu Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Para pendukung peran pejuang
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Para pendukung peran tentara Inggris
Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya
Foto bersama seluruh yang terlibat teatrikal

You may also like

1 thought on “Pertempuran Benteng Kedung Cowek Bumi Hanguskan Sebagian Surabaya”

  1. Avatar
    Endang Sulistijorini

    Hebat…generasi muda diajak tearikal sejarah..
    Pak Ali, mantap dibantu gambar yg bagus2 jadi seneng membacanya….sukses selalu nggih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *