Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultah Ke-729, Bagaimana Caramu?

Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultahmu Ke-729, Bagaimana Caramu?
Share this :

Dirgahayu Kota Surabaya. Usia ke-729 sebuah perjalanan panjang yang tak mudah dilewati oleh Kota Surabaya. Predikat sebagai ‘Kota Pahlawan’ bukan hadiah cuma-cuma, juga tak datang secara tiba-tiba. Itu semua diperoleh melalui proses panjang penuh dengan perjuangan berdarah-darah, spirit, semangat, nyali, dan keberanian warganya yang tak pernah padam.

Dengan nyali dan keberanian Arek-arek Suroboyo, kota ini tidak pernah menyerah pada penindasan, ketidakadilan maupun kesewenang-wenangan yang mengancam. Bukan tanpa alasan, Kota Surabaya mendapat julukan sebagai Kota Pahlawan. Kota yang berlambang Suro dan Boyo ini selalu dikaitkan dengan kisah perjuangan dan keberanian sejak 729 tahun silam.

Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultahmu Ke-729, Bagaimana Caramu?
Dirgahayu Kota Surabaya pada HUT Ke-729, 31 Mei 2022
Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultahmu Ke-729, Bagaimana Caramu?
Alun-Alun Kota Surabaya

Menandai ulang tahun ke-729, beragam acara dikemas oleh Pemkot Surabaya sebagai apresiasi kota yang telah tumbuh dan berkembang hingga kini. Kota Surabaya selalu melewati masa-masa sulit yang pernah dihadapi. Momen spesial dan hanya terjadi dalam satu tahun sekali telah dirayakan dengan pernak-pernik suasana seperti pesta, party, parade budaya, atau berbagai lomba dan lain-lain.

Di sisi lain, ada juga sebagian warga kota yang mengapresiasi ulang tahun kotanya dengan mengayuh sepeda keliling kota, salah satunya yaitu kelompok pesepeda, ‘SEWOG’. Komunitas pesepeda ini hanya menempuh jarak 31.5 kilometer saja, sebagai penanda bahwa tanggal 31 Mei tersebut merupakan ‘Hari Jadi Kota Surabaya’ yang wajib diperingati setiap tahunnya.

“Lantaran kami berlima beda daerah tempat tinggal, titik kumpul yang kami sepakati di area McD Basrah, Jalan Basuki Rahmat. Dari Basrah kami bersepeda ke pojok Alun-Alun Surabaya, lanjut ke depan Balai Kota Surabaya. Kemudian ke Stadion Gelora 10 November, dan ke Museum WR. Soepratman,” ujar Rachmad Priyandoko, akrab dipanggil C4KM4D (baca Cak Mad), juga seorang seniman Scribble dan Muralis Surabaya.

Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultahmu Ke-729, Bagaimana Caramu?
Titik Kumpul di Basra -BK
Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultahmu Ke-729, Bagaimana Caramu?
Support energi

Sambutan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Dilansir dari akun Instagram @banggasurabaya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan bahwa Surabaya banyak menyimpan kisah jatuh bangun. Eri Cahyadi juga meyakinkan bahwa Surabaya akan senantiasa menjadi kota perjuangan.

“Kota Surabaya merayakan hari jadinya yang ke-729 tahun ini. Kota ini telah menunjukkan bahwa usia bukan hanya deretan angka. Tetapi usia 729 tahun juga berarti kisah tentang jatuh-bangun, tentang prestasi dan kemajuan yang terus kita ikhtiarkan bersama,” tutur Eri Cahyadi, Selasa (31/5/2022).

Eri menambahkan, sejak awal, kota ini senantiasa dipertautkan dengan kisah-kisah pertempuran dan keberanian. Hari-hari tak pernah dilalui dengan mudah. Sejak pasukan Tartar dihadang dan dipukul balik oleh Raden Wijaya, warga kota ini senantiasa dipertautkan dengan banyak momentum bersejarah yang membutuhkan keberanian.

Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultahmu Ke-729, Bagaimana Caramu?
Taman Makam Pahlawan Jalan Kusuma Bangsa Surabaya Jawa Timur
Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultahmu Ke-729, Bagaimana Caramu?
Stadion legend, Gelora 10 November Surabaya

“Ini juga kota yang keras kepala dan punya sikap. Saat ada desakan menyerah kepada sekutu, warga kota ini memilih berjuang di jalanan, dan pertempuran sengit pecah pada pagi hari, 10 November 1945. Ribuan warga gugur dalam perlawanan itu. Kemenangan dan kekalahan bisa datang dan pergi. Namun nyali dan keberanian adalah anugerah Tuhan yang menjadi identitas kota ini,” tambah mantan Kepala Bapeko Surabaya.

Dengan nyali, lanjutnya, kota ini bisa bertahan saat menghadapi masa-masa sulit. Dengan keberanian, kota ini tak pernah mengatakan menyerah terhadap hal-hal buruk yang mengancam. Surabaya akan selalu hidup dengan kekuatan yang diturunkan dari setiap generasi kepada generasi berikutnya.

“Maka di sinilah kita berdiri. Di sebuah kota yang berusia tujuh abad. Tak ada manusia yang hidup selama itu. Namun Surabaya akan selalu hidup dengan kekuatan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kekuatan bernama cinta dan kemauan bersinergi,” pungkasnya.

Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultahmu Ke-729, Bagaimana Caramu?
Museun WR Soepratman di Jalan Mundu Surabaya

*

Turut merayakan ulang tahun kota yang kita tinggali, tempat merangkai kehidupan selama ini penting bagi setiap warga Kota Surabaya. Hal ini diharapkan dapat membangunkan memori kolektif masayarakat atas perjuangan Arek-Arek Suroboyo, para pejuang yang telah gugur dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Harapannya, masyarakat turut turun tangan untuk mencintai, menjaga, dan melestarikan kotanya.

Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultahmu Ke-729, Bagaimana Caramu?
Mampir di Buryam Bang Ali
Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultahmu Ke-729, Bagaimana Caramu?
logika perlu logistik biar tak bonking
Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultahmu Ke-729, Bagaimana Caramu?
Record dari akun Strava

You may also like

3 thoughts on “Dirhahayu Kota Surabaya : Gowes 31.5 Km Cara Kami Rayakan Ultah Ke-729, Bagaimana Caramu?”

  1. Ufff. Mantaf kali. Gambar disertai ilustrasi. Benar-benar informasi yang lengkap dan pembayangan yang tidak menyulitkan. Pas sesuai kondisi dan situasi sekarang. Jadi asyik melanjutkan membaca sampai tuntas. Segerrrr. Godjob

  2. Picnya bagus- bagus
    Sayang sarapannya, mestinya lontong balap ya…hahaaa
    Semangat nulis Pak Ali…mantul

    1. Bu Endang Sulis,
      Matur nuwun atas apresiasi Panjenengan.
      Sarapan rawon itu gratis dari yang empunya warung. Kebetulan masih saudara teman saya Cak Rachmad Priyandoko, seniman mural & scrible Art.
      Tetap sehat-sehat selalu kagem Panjenengan bersama keluarga besar.

Leave a Reply to Endang Sulis Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *