Roode Brug Soerabaia Hadiri Undangan Pembukaan Pameran “Two Nations: a Friendship is Born”
Pameran bertitel “Two Nations: a Friendship is Born” dibuka oleh Konsul Jenderal Australia untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah, Glen Askew, dalam rangka merayakan 75 tahun (1948 – 2024) hubungan diplomatik dengan Indonesia di Museum De Javasche Bank, Surabaya, Selasa (19/11/2024) petang.
Hubungan Indonesia dan Australia memiliki sejarah panjang yang mengakar lebih dari sekadar diplomasi formal antara dua negara. Bermula dari interaksi antarindividu hingga kolaborasi lintas sektor, kedua negara telah membangun ikatan yang melampaui batas-batas geografis dan diplomatik.
“Two Nations: a Friendship is Born” membawa pengunjung menyusuri lini masa jejak sejarah dukungan Australia bagi Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan. Dimulai dari masa ketika Australia menunjukkan dukungannya terhadap kemerdekaan Indonesia dan berlanjut dalam bentuk kerja sama di berbagai bidang hingga kini.
Konsul Jenderal Australia Glen Askew menuturkan bahwa pameran ini menceritakan kisah dukungan kuat Australia bagi Indonesia selama perjuangan kemerdekaannya melalui foto, surat, laporan berita, dan berbagai sumber dari warga Australia dan Indonesia yang bekerja sama saat itu.
Tak lama setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, lanjutnya, Australia menjadi negara asing pertama yang mengirim misi diplomatik untuk menemui Presiden Soekarno. Australia kemudian dipilih oleh Indonesia sebagai wakilnya dalam negosiasi PBB yang akhirnya menghasilkan kemerdekaan.
Terdapat dukungan yang kuat dari masyarakat di Australia untuk kemerdekaan Indonesia, seperti yang terlihat dalam blokade ‘Armada Hitam’ terhadap kapal-kapal Belanda oleh pekerja-pekerja Australia termasuk orang-orang Australia yang secara sukarela membantu gerakan kemerdekaan Indonesia, beber Glen Askew.
“Tahun ini kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia. Namun, kedua negara kita telah menjalin hubungan selama lebih dari 75 tahun. Hubungan antar masyarakat kita sudah terjalin sejak sebelum Indonesia merdeka,” tutur Konsul-Jenderal Askew saat pembukaan pameran.
Maskapai penerbangan nasional Australia – QANTAS melakukan penerbangan Internasional pertamanya pada tahun 1935. Sebagai bagian dari apa yang dikenal sebagai “jalur kangguru”, karena penerbangan antar kotanya yang pendek. Penerbangan pertamanya berhenti di Surabaya dalam perjalanan ke Singapura, Konsul Jenderal Askew menambahkan.
“Minggu lalu saya juga berkesempatan mengunjungi Asrama Inggrisan di Banyuwangi yang sekitar tahun 1870 merupakan stasiun kabel telegraf bawah laut yang menjadi penghubung komunikasi antara Australia dengan Asia dan Eropa serta merupakan jalur kabel bawah laut pertama di Indonesia dari kota Darwin ke Banyuwangi,” pungkas “Cak” Glen, sebagian kolega dekat menyapanya.
Sementara Ady Setyawan, founder Roode Brug Soerabaia, pada kesempatan sambutanya ia menyampaikan bahwa betapa jahatnya kolonialisme di muka bumi ini, yakni illegal occupation/ pendudukan paksa, perampasan hasil bumi, apartheid system/tidak pernah mengakui kesetaraan sesama manusia dan penghilangan nyawa secara masif dan sistematis.
“Sejarah akan berulang, kolonialisme akan jadi musuh kita bersama. Jadi harapan saya untuk masa depan, persahabatan ini tetap diikat oleh dasar moralitas dan kemanusiaan, sehingga dua bangsa besar ini bisa tetap berdiri bersama di sisi sejarah yang benar,” harapan penulis buku Kronik Pertempuran Surabaya – Media Asing dan Historiografi Indonesia.
Yakni, buku yang sumber risetnya dari kliping berbagai surat kabar terbitan Australia, artikel berita yang dikeluarkan Inggris, juga catatan-catatan dari pihak Indonesia tentang peristiwa penting yang terjadi di Surabaya dan masa-masa kritis dari eksistensi awal Negara Kesatuan Republik Indonesia antara Oktober hingga Desember 1945.
“Two Nations: a Friendship is Born” ini terbuka untuk umum di Museum De Javasche Bank mulai tanggal 19 November hingga 6 Desember 2024. Pameran ini juga diadakan di Jakarta dan Makassar beberapa waktu lalu, dan setelah pameran di Surabaya akan dilanjutkan pameran di Yogyakarta.
Tampak hadir tamu undangan, di antaranya Deputi Kepala BI Jatim, Muhammad Noor Nugroho; Pjs Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani; Pj Sekda Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono; hingga GM Hotel Majapahit MGallery, Kahar Salamun. Sedangkan dari Roode Brug Soerabaia selain Ady Setyawan, hadir pula Sylvi Mutiara, Wahyu D., Alam C. Mukti, dan Ali Muchson.
Biarkan Foto Bicara
Pameran Bertitel “Two Nations: a Friendship is Born”