Kuliner kearifan lokal, seperti Selat Solo, memang memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Meski jauh, makanan ini tetap dicari dan dinikmati oleh banyak orang. Selat Solo adalah hidangan khas Jawa dengan pengaruh dari Eropa, dan merupakan salah satu makanan khas yang terkenal di Kota Solo, Jawa Tengah. Bila lama tak menikmatinya, tentu bisa merindukannya.
Anda tak perlu jauh-jauh pergi ke Kota Solo, di Kota Surabaya pun sudah ada makanan khas kota tersebut, yakni ‘Selat Solo Mbak Shinta’. Warung Gudeg dan Selat Solo Mbak Shinta yang awalnya di pinggir Jalan Medokan Asri Utara 1-3 Surabaya (seberang Rumah Pompa), sekarang sudah pindah di rumah tinggal, beralamat di Penjaringan Asri I Blok J-32, Kelurahan Penjaringansari, Surabaya 60297.
“Selat Solo Mbak Shinta” tampilannya tak beda jauh dengan selat di daerah asalnya, yakni di Kota Solo. Satu porsi Selat Solo tersaji bistik daging sapi bentuk bulat menyerupai bakso, wortel, kentang goreng, telur pindang utuh, buncis, tomat, mentimun, acar, dan daun selada. Lalu sentuhan terakhir disiram dengan kuah encer khusus berwarna kecokelatan dari sari tomat.
“Beda sedikit, di sini tak memakai mayones. Awalnya lengkap dengan mayones, tetapi dengan seiring berjalan waktu menyesuaikan selera lidah orang Surabaya. Pelanggan yang ke sini umumnya kurang suka dengan mayones,” tutur Mbak Shinta.
Selat solo ini, lanjut Mbak Shinta, berawal dari masa penjajahan Belanda. Bistik daging sapi saat itu merupakan salah satu sajian istimewa yang dikenalkan sebagai makanan para petinggi Belanda. Lantaran perbedaan selera dan budaya, kaum ningrat di Kasunanan Surakarta tidak mudah menyesuaikan selera menu bistik daging tersebut.
Untuk menyesuaikan dengan selera lidah orang Jawa, khususnya kaum ningrat Kasunanan Surakarta, yang cenderung suka manis, para juru masak kasunanan membuat menu baru yang dinamai ‘Selat Solo’. Ciri khas selera Jawa dengan penambahan gula jawa, sedangkan ciri khas Eropa yakni dengan ciri olahan bistik daging sapi dan mustard atau mayones, tambahnya.
“Citarasa ‘Selat Solo Mbak Shinta’ tidak terlalu manis, lebih condong pada selera lidah orang Surabaya. Selain menyajikan selat solo, juga ada menu gudeg. Mengapa jauh-jauh ke Solo, di Surabaya kan ada. Bisa Anda coba cicipi. Alamatnya gampang dicari, jika bingung boleh minta bantuan google maps,” kata saya.
Tangkapan Mata Lensa
Warung Gudeg dan Selat Solo Mbak Shinta Surabaya








