Aktivitas yang kini lagi booming dan digandrungi oleh sebagian besar masyarakat adalah bersepeda. Tetapi, tren bersepeda saat ini berbeda karena masih di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum ada tanda-tanda mereda.
Selain protokol kesehatan harus tetap diutamakan dan keselamatan saat bersepeda, ada hal yang harus diperhatikan selama pandemi Covid-19. Salah satunya, yakni pemilihan rute atau tempat yang aman agar terhindar dari keramaian sehingga tidak terpapar virus corona.
Tren bersepeda saat ini jangan sampai membuat masyarakat tertular atau menularkan Covid-19. Apalagi, kasus Covid-19 secara umum masih terus bertambah. Sebab itu, penting bagi masyarakat agar pandai menjaga kesehatan saat berolahraga, seperti memilih rute atau tempat yang aman untuk bersepeda.
Dengan bersepeda, janganlah menambah beban kemacetan lalu lintas kota, lebih-lebih lagi bersepeda dilakukan dengan tidak menaati peraturan lalu lintas seperti memblokir jalan ketika bersepeda beramai-ramai, menyerobot traffic light saat lampu merah, atau sikap tak terpuji lainnya.
Kontemplasi dengan Alam
Kayuhlah sepeda ke alam bebas, menjajal medan jalan selain beraspal, dan menikmati kehidupan warga di pinggiran Kota Surabaya. Bersepeda di jalan tanah berliku-liku di atas pematang tambak, kolam pemancingan, di bawah rerimbunan pohon mangrove, kemudian singgah di warung tentu ada sensasi beda dengan bersepeda di jalanan perkotaan.
Bersepeda di medan demikian tentu ada tantangan tersendiri, karena jalan tidak semulus jalan beraspal, maka fisik dan mental harus siap. Adrenalin Anda akan diuji ketika melintas track tanah pematang tambak, sempit, dan berliku-liku, atau kadang harus melewati jembatan kayu sempit di antara tambak. Untuk itu, diperlukan teknik mengayuh agar tidak terpeleset jatuh.
Namun jerih payah itu akan terbayar dengan udara pagi masih sejuk terasa di kulit meski sudah berkeringat, sorot kemerahan matahari diujung timur mengintip di sela-sela ranting dan dedaunan, kicauan aneka burung bersahutan bak sebuah harmoni musik alam, dan burung-burung kuntul berseliweran mencari makan adalah satu pemandangan yang jarang dijumpai dalam keseharian.
Rutinitas pekerjaan dan faktor ekonomi kadang turut menjadi pemicu beban mental seseorang. Dengan bersepeda, fisik dan mental akan terkonsentrsi pada gerakan berolahraga, dan kesenangan menikmati keindahan alam sekitar akan mengurangi tekanan psikis. Bersepeda dengan ceria, suka cita bersama kawan di alam bebas akan memberikan efek yang baik bagi kesehatan mental seseorang.
Sesekali waktu kita perlu berkonpemplasi dengan alam sambil nikmati oksigen mangrove yang relatif jauh dari kebisingan kendaraan bermotor. Dibandingkan dengan bersepeda di jalanan kota, tentu keruwetan yang ada. Di sini sepi. Bila Anda senang berfoto, di kawasan ini pun banyak spot pilihan yang menarik.
Lokasi track berada di samping kanan Wisata Mangrove Wonorejo, melintasi pertambakan dan sekitaran bozem. Lokasi tidak jauh dari pusat Kota Surabaya, dan aksesnya mudah dijangkau. Hutan Mangrove Surabaya sendiri berlokasi di Jalan Raya Wonorejo 1, Wonorejo – Rungkut, Kota Surabaya, kurang lebih 25 menit dari Bandara Internasional Djuanda.
Nah perlu diingat, alam memberikan segalanya untuk manusia, perlu dijaga kelestariannya. Dengan kehadiran kita dimungkinkan akan terjadinya kerusakan lingkungan sekitar mangrove, terutama akibat masalah sampah. Oleh karena itu, dihimbau untuk tetap menjaga kelestarian area dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.