Caroline Fischer Lelapkan Penonton dengan Sentuhan Jari Jemarinya Mainkan Tuts Piano

  • EDUKASI
Caroline Fischer
Share this :

Kala sentuhan jari jemari Caroline Fischer memainkan tuts piano menciptakan alunan nada hingga membuat penonton terpukau, dan seakan tersihir ke dalam suasana romantik. Dengan lampu yang sedikit temaran suasana klasik Balai Adika Hotel Majapahit Surabaya makin menghanyutkan sekitar 200 penonton, Minggu (27/11/2022) malam.

Penikmat piano memang tengah merindukan konser semacam ini. Pasalnya konser piano sempat terhenti lantaran pandemi. Kali ini Wisma Jerman ada kesempatan menghadirkan pianis perempuan asal Jerman, Caroline Fischer. Konser ini merupakan bagian dari rangkaian tur konsernya ke sejumlah negara di Asia, yakni Thailand, Indonesia, Laos dan Mongolia.

Caroline Fischer
Setiap kali tuntaskan satu judul, Caroline memberikan hormat kepada penonton
Caroline Fischer

Caroline Fischer telah meraih 39 penghargaan, dan 16 beasiswa musik nasional maupun internasional. Ia telah berkonser di beberapa tempat ternama di dunia, seperti Philharmonie Berlin hingga Carnegie Hall New York. Di Surabaya, ia memainkan sejumlah karya epik milik Ludwig van Beethoven, Liszt, Chopin dan Sergei Rachmaninoff.

Fatmawati, salah seorang penonton, menuturkan bahwa mendengarkan musik klasik dapat memicu lebih banyak manfaat fisiologis. Ia menambahkan, musik klasik juga dapat meningkatkan pelepasan neurotransmitter dopamine yang membuat otak akan merasa lebih baik, mengurangi stres dan membantu merasa lebih rileks.

“Lebih-lebih musik klasik ini didengarkan sebagai penghantar tidur. Dengan mendengarkan musik pun bisa membantu lekas mengantuk, sehingga akan mendapatkan tidur yang cukup dan bangun dengan bugar keesokan harinya,” tutur karyawati perusahaan persewaan alat berat yang kerap dipanggil Fatma.

Caroline Fischer
Caroline Fischer memberikan penghormatan dalam kostum yang berbeda
Pianis Mincie Tan dan dan pemain flute Puteri Sukma Ramadhani
Kolaborasi pianis Mincie Tan dan dan pemain flute Puteri Sukma Ramadhani

Penampilan Caroline Fischer sangat ekspresif sesuai nada-nada yang sedang ia mainkan. Sesekali menundukkan kepala, sesekali menengadah dengan gerakan cepat membuat rambut pendeknya tersibak ke belakang. Setiap menuntaskan satu judul, ia berdiri menghormat penonton, lantas penonton pun menyambut serentak dengan memberinya standing applause.

Lebih-lebih ketika Caroline Fischer memainkan karya Ludwig van Beethoven berjudul Klaviersonate Nr.23in f-Moll op.57 “Appassionata”, dan karya Sergei Rachmaninoff berjudul Prelude up.3 Nr. 2 cis-Moll, Polichinelle fis-Moll op.3 Nr.4, standing applause penonton menggema mendadak menggugah ruangan Balai Adika yang semula seakan terlelap tidur oleh lantunan piano.

Caroline Fischer
Caroline Fischer didapuk foto bersama dengan sebagian penonton
Caroline Fischer
Lumayan terbidik camera meski berlainan arah pandang

Sejumlah penonton VIP menghadiri konser malam itu, di antaranya Mike Neuber selaku Direktur Utama Wisma Jerman; Konsulat Kehormatan Jerman yakni Christopher Tjokrosetio; Nishimoto Tadaaki selaku Konsulat Umum Jepang; dan Kahar Salamun General Manager Hotel Majapahit Surabaya, serta sejumlah pengusaha.

Mengawali acara, konser dibuka dengan penampilan kolaborasi dua artis lokal, yakni pianis Mincie Tan dan dan pemain flutis Puteri Sukma Ramadhani. Mereka berdua memainkan dengan apik karya Gabriel Faure berjudul Cicilienne Op.78 dan Fantaisie Op.79, serta karya Francis Paulenc berjudul Cantilena (2nd movt.).

Dhahana Adi & Aku
Dhahana Adi dan aku
Aku dan penonton sebelah
Wefie dengan penonton sebelah yang sempat diwawancarai seputar konser piano

You may also like

1 thought on “Caroline Fischer Lelapkan Penonton dengan Sentuhan Jari Jemarinya Mainkan Tuts Piano”

Leave a Reply to Santoso Abetnego Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *