Berbagai hal dilakukan seseorang dalam mengisi waktu libur. Bersepeda adalah salah satu alternatif yang dapat kita lakukan. Banyak tempat wisata yang bisa dijangkau dengan menggunakan sepeda. Ibaratnya, selain berolahraga sekaligus berwisata. Serulah!
Isi libur kerja bisa bersepeda ke salah satu bangunan bersejarah di Wilayah Surabaya Utara, yaitu yang dikenal dengan sebutan kawasan kota lama, di antarnya di Menara Syahbandar.
Konon pada masa lalu, Surabaya Utara pernah menjadi pusat aktivitas perniagaan yang semarak. Di kawasan ini, Sungai Kalimas membentang lebar dan strategis menjadi salah satu alasan pelabuhan di utara Surabaya ini cukup berjaya. Pelabuhan Kalimas.
Kebesaran Pelabuhan Kalimas dapat dilihat hingga saat ini, satu bukti masih berdiri kokoh Menara Syahbandar. Bangunan saksi sejarah ini berada di sebelah Sungai Kalimas, tepatnya di belakang Jalan Panggung, yaitu di Jalan Kalimas Udik.
Menara Syahbandar adalah menara sebagai tempat digunakan aktivitas bagi seorang Syahbandar. Syahbandar dapat disebut dengan kepala pelabuhan. Tugas pokoknya adalah melaksanakan pengawasan, penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran.
Di samping berfungsi sebagai tempat koordinasi kegiatan di pelabuhan serta pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada pelabuhan yang diusahakan secara komersial.
Bangunan menara yang tingginya hanya sekitar 10 meter ini sebagai menara pandang. Pada saat itu difungsikan untuk memantau semua pergerakan kapal-kapal dan aktivitas perdagangan.
Juga untuk mengontrol kegiatan pelabuhan, distribusi barang, perdagangan, peredaran mata uang pada masa Hindia Belanda.
Di bagian depan bangunan terdapat logo āSoera Ing Bajaā yang menjadi cikal bakal lambang Kota Surabaya.
Kawasan Kalimas dahulu merupakan dermaga bersandarnya kapal-kapal dari berbagai daerah dan negara asing di Surabaya. Pedagang banyak memperdagangkan kain hingga hasil perkebunan dan ternak.
Dengan terkenalnya kawasan ini sebagai pelabuhan, banyak bekas bangunan yang mendukung kegiatan kepelabuhanan pada zaman dulu, termasuk kawasan Jalan Panggung dan Pasar Pabean, sampai kawasan Ampel.
Mengutip dari berbagai sumber bahwa sebelum pemerintah Belanda memindahkan pelabuhan ke kawasan Tanjung Perak, kawasan ini duhulu penuh sesak dan ramai dengan banyak pedagang yang datang untuk bertransaksi.
Sekitar Jalan Kalimas Udik banyak dijumpai bangunan tua, banyak bangunan yang bertuliskan cagar budaya. Kawasan ini cocok untuk kegiatan napak tilas sejarah. Dengan #wanimancal sepeda, jelajahi kota sambil wisata. Sehat dan bahagia insyaallah didapat.