Roode Brug Soerabaia Turut Hadiri Acara Ziarah Gelora Indonesia Raya
Seiring lagu kebangsaan Indonesia Raya Tiga Stanza dinyanyikan oleh seluruh peserta ziarah dengan diiringi lantunan biola seorang violinist kecil, suasana hening dan khidmat hadir memenuhi pusara Wage Rudolf Soepratman. Setiap kata dalam lirik lagu terdengar penuh penghayatan, menciptakan harmoni, menggetarkan hati dan membangkitkan semangat nasionalis.
Dalam suasana ini, terasa kehadiran nuansa spiritual dan penghormatan yang mendalam terhadap Wage Rudolf Soepratman, seorang tokoh yang telah memberikan kontribusi besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Setiap nada yang terdengar membangkitkan kenangan akan perjuangannya, juga perjuangan para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan bangsa.
Stanza demi stanza mengalir menghanyutkan, menyeret kita untuk merenung dan menghargai nilai-nilai yang diwariskan oleh para pahlawan. Lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi simbol persatuan dan semangat bangsa. Ketika dinyanyikan di tempat yang sakral, di Makam Wage Rudolf Soepratman ini, perasaan haru, bangga, dan cinta tanah air melahirkan ikatan emosional antara individu, bangsa, dan negara.
Ziarah di Makam Wage Rudolf Soepratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, di Jalan Kenjeran, Kota Surabaya, merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Musik Nasioal 2024 yang diselenggarakan di Kota Surabaya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jumat hingga Sabtu (8-9 Maret 2024).
Peringatan Hari Musik Nasional Tahun 2024 mengangkat tema “Merdeka Berbudaya Memajukan Musik Indonesia”. Sejumlah agenda digelar mulai tanggal 7-9 Maret 2024 yang berlangsung di dua kota, yaitu Jakarta dan Surabaya. Sedangkan bertepatan Hari Musik Nasional 9 Maret 2024, kegiatan digelar di dua lokasi, yaitu Jakarta dan Surabaya, Sabtu (9/3/2024) pagi hingga malam hari.
Di Auditorium LPP RRI Jakarta, Kemendikbudristek menyelenggarakan konser bertajuk “Musik untuk Semua” berkolaborasi bersama Dwiki Dharmawan. Pelaksanaan even tersebut disiarkan secara dalam dan luar jaringan dengan menggandeng Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI), dapat disaksikan di 36 kafe dan restoran di berbagai provinsi.
Sementara di Pendopo Taman Budaya Jawa Timur berlangsung “Diskusi Musik Kebangsaan” bersama Keynote speaker: Hilmar Farid, Ph. D. (Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI. Pembicara: Dr. Mohammad Amin Abdullah, Diretur Musik, Film dan Animasi Parekraf RI; Dr. Joko S. Gombloh, Pengamat dan Penulis Musik, Universitas Sebelas Maret Surakarta; Dr. Henry Susanto Pranoto, Peneliti Musik Universitas Cioutra Surabaya; dan Ketua Komunitas Penggemar Musik Indonesia.
Saat sebelum acara ziarah Makam Wage Rudolf Soepratman dimulai, Heri Lentho menuturkan bahwa ada tiga hal yang disasar sebagai tujuan ziarah, yakni transformasi nilai-nilai perjuangan kepada anak-anak, memberikan keteladanan kepada mereka bahwa musik juga sebagai media ekspresi yang positif untuk unjuk jati diri, dan mendoakan para pahlawan bangsa, seperti Wage Rudolf Soepratman.
“Adapun konsep program ini adalah melibatkan anak-anak sebagai subjek internalisasi nilai. Mereka dilibatkan langsung dalam kegiatan agar turut merasakan nilai dan roh perjuangan dari para pendahulu bangsa. Jika mereka dilibatkan secara langsung dalam suatu kegiatan, maka seumur hidupnya akan jadi kenangan, lantaran mereka turut merasakannya,” lanjutnya.
Ziarah Gelora Indonesia Raya di Makam Wage Rudolf Soepratman pada Sabtu, 9 Maret 2024, mulai Pukul 08.00 WIB. Acara ini didukung oleh kerabat Wage Rudolf Soepratman, Bapak Soerachman dan Mas Airlangga, Higayon Singer’s, Geraldine Laura ICT, Jawara KILA, Arul Lamandau, Spentyven Starlight Choir, Keroncong KOKI Jawa Timur, Komunitas Pecinta Surabaya, Roode Brug Soerabaia, dan komunita Sepeda Onthel Senopati, pungkas Heri Lentho.
Tangkapan Mata Lensa
Hari Musik Nasional 2024: “Ziarah Gelora Indonesia Raya di Makam Wage Rudolf Soepratman”
