Meski pelaksanaan IndiHome GOWES VIRTUAL Bangkit Wisata Jateng – DIY sudah dimulai sejak tanggal 5 April 2021 dan akan 11 April 2021 tetapi kami baru memulai pada hari Jumat pagi (9/4/2021). Alisson.id diberi kesempatan turut serta rombongan goweser Surabaya, yakni Indra Wijaya, Era Kuntorini, dan Yudhistita Bagas Permana. Memulai start gowes dari Hotel Sriti Magelang menuju Telkom Tuk Songo.
Gowes atau mancal pedal sepeda pagi hari di kota yang mempunyai temperatur kisaran 20-32˚C dengan kelembaban sekitar 88,8% terasa nyaman sekali. Dengan iklim yang dikategorikan sejuk, Kota Magelang cocok sebagai kota jujugan wisata. Selain destinasi wisata banyak untuk didatangi, juga menu-menu kuliner khas lokal yang wajib dicicipi.
Start dari Hotel Sriti kami menuju Alun-Alun Kota Magelang. Ada beberapa ikon kota yang dapat Anda abadikan di seputar Alun-Alun. Di antaranya, ada Masjid Agung Kota Magelang, Water Toren atau menara air zaman Kolonial Belanda, Patung Pangeran Diponegoro sedang menunggang kuda, Titik Nol Kota Magelang, dan Klenteng Liong Hok Bio.
Selain aspal jalan mulus, rute yang dilalui cukup memberikan bonus bagi kaki karena banyak turunan. Khususnya dari Kota Magelang sampai dengan pertigaan traffic light menuju Kota Mungkid, ibukota Kabupaten Magelang. Secara umum rute yang kami tempuh kisaran 20 kilometer nyaman bagi pegowes jarak sedang, memang ada beberapa kawasan yang sedikit menanjak tetapi tidak ekstrim.
Sebagaimana yang dituturkan oleh Executive Vice President Telkom Regional 4 Jateng dan DIY, Djatmiko, event gowes ini diadakan dalam rangka mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kebugaran tubuh dan pola hidup di tengah situasi yang serba terbatas ini.
Even gowes ini, lanjut Djatmiko, merupakan bentuk kepedulian IndiHome dalam membangkitkan wisata Jateng & DIY. Dalam salah satu challengenya, peserta akan ditantang untuk memotret keindahan alam, keragaman budaya, bangunan atau ikon khas daerah di wilayah Jateng & DIY yang ditemui saat bersepeda virtual. Minimal sudah tempuh jarak 20 kilometer yang bisa ditunjukkan memelui link Strava.
Tak Lupakan Berburu Kuliner
Selain mengangkat destinasi wisata, keragaman budaya, dan ikon khas daerah, alisson.id bisa simpulkan salah satu yang dibidik dari even IndiHome GOWES VIRTUAL Bangkit Wisata Jateng – DIY juga mengangkat perekonomian di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir sampai kapan dengan mengenalkan menu-menu kuliner setempat.
Lontong Sayur Sawitan Mungkid
Setelah gowes tempuh separuh perjalanan, kisaran 10 kilometer kami sarapan di warung Lontong Sayur Sawitan Mungkid. Lontong sayur, menu makan pagi yang terbuat dari kuah santan encer, sayuran, lontong, telur dan pelengkap krupuk ini gampang ditemukan karena di berada pinggir jalan raya Kota Mungkid, tepat di Jalan Soekarno Hatta, depan Kantor PU Sawitan.
Hampir setiap orang tentu mengenal menu lontong sayur. Menu sayur berbahan labu siam berkuah santan, berwarna kekuningmerahan ini merupakan salah satu menu sarapan yang sangat akrab bagi lidah masyarakat Indonesia. Meski di setiap daerah memiliki ciri khas yang berbeda, namun cita rasanya yang secara umum sama.
Bhumi Durian Yogyakarta
Setelah kewajiban tempuh minimal 20 kilometer tercapai sebagai syarat keikut sertaan IndiHome VIRTUAL GOWES, dan istirahat di Telkom Tuk Songo, kami meluncur berburu durian di Bhumi Durian Yogyakarta. Anda tak perlu membayangkan dulu, bumi durian sebagai sebuah perkebunen durian tetapi sebuah toko yang khusus menjual durian jenis montong asal Bali.
Bagi Anda penyuka buah yang rasannya manis dan berbau menyengat ini bisa meluncur di Bhumi Durian jalan Monjali, Nandan, Sariharjo, Sleman, DI Yogyakarta, buka pukul 09.30 hingga pukul 20.30 WIB. Dijamin Sembleweerr menurut tulisan promo yang tertempel di salah satu dinding. Ya, memang maknyuuss. Rasa berbanding lurus dengan harga. Tak perlu kaget jika satu buah durian dipatok harga hampir 700 ribu rupiah.
Es Murni Magelang
Siang hari kami harus balik ke Magelang karena beberapa perbekalan masih dititipkan di hotel. Sebelum sampai hotel mampir ngandhok di Es Murni. Es Murni adalah salah satu resto es di kota Magelang yang sudah ada sejak tahun 1962. Resto ini sangat familiar karena ciri khas cita rasa kelezatannya tidak pernah berubah sejak dulu hingga saat ini.
Es Murni umumnya menyajikan menu makanan khas Indonesia seperti gado-gado, bistik galantine, sop iga sapi, bakso uleg, nasi bakmoy. Selain itu, tersaji seporsi gorengan dan baceman yang siap menjadi camilan sambil menunggu pesanan utama datang. Aneka jajanan dan baceman ini juga sangat cocok sebagai camilan. Di samping pinti masuk, ada gerobak es yang memasang foto aneka es, tinggal pilih menu es apa yang Anda tertarik.
