Dalam rangka menunjang performa aksi drama teatrikal, khususnya penggunaan replika senjata, Roode Brug Soerabaia membekali anggota dengan mengadakan Pramuka Yuda I, yakni pelatihan Basic Tactical Shooting Airsoftgun bagi 30 anggota. Pelatihan atas kerja sama dengan Kasatrian Yudha Samudra dan dilaksanakan di Dream Field Tactical Surabaya, Gunawangsa Tidar Lt.3, Minggu (11/8/2024) pagi.
Ketua Kasatrian Yudha Samudra, dr. Dimas Aji Perdana, menuturkan bahwa airsoftgun dikenal sebagai senjata replika yang digolongkan sebagai salah satu peralatan keamanan senjata api untuk kepentingan olahraga menembak reaksi yang hanya digunakan di lokasi latihan dan lokasi pertandingan. Penggunaan dan kepemilikan airsoftgun diatur dalam Perpolri 1/2022.
“Permainan airsoftgun adalah aktivitas rekreasi yang mengimitasi pertempuran militer dengan menggunakan replika senjata api yang menembakkan proyektil berbentuk peluru plastik berukuran kecil,” tuturnya.
Tujuan pelatihan ini, lanjut dr. Dimas Aji Perdana, yakni untuk mengenalkan sekaligus memberikan wawasan kepada komunitas Roode Brug Soerabaia sebagai reenactor kesejarahan akan aspek dasar penggunaan dan pembawaan unit replika secara benar. Hal ini, merupakan sebagai penunjang aksi ketika berteatrikal atau keperluan reenactment.
“Pelatihan ini membantu peserta untuk mengembangkan teknik menembak yang benar, termasuk posisi tubuh, penanganan senjata, dan kontrol tembakan. Di samping itu, juga untuk mengembangkan rasa percaya diri, tanggung jawab, kerja sama, dan kebersamaan dalam berkomunitas melalui kegiatan tactical shooting dengan unit airsoftgun,” pungkas salah satu anggota Lantamal V Surabaya.
Adapun proses pelatihan dipandu oleh Teguh Hendrawan, Ketua INASSOC Surabaya, mengatakan bahwa pelatihan ini mencakup kombinasi teori dan praktik, sehingga peserta dapat langsung menerapkan teknik yang diajarkan dalam situasi nyata. Selain itu, juga akan memberikan umpan balik untuk membantu peserta meningkatkan keterampilan mereka.
Sebelum praktik menembak, bagi para para peserta akan diberikan pengenalan dan wawasan tentang beberapa teknik dasar yang akan dipraktikkan. Menurutnya, teknik-teknik dasar itu penting untuk dikuasai peserta lebih dahulu agar proses pelatihan bisa maksimal hasilnya, tambah Teguh Hendrawan.
Teknik-teknik dasar yang penting untuk dikuasai para peserta antara lain tentang:
- Grip (Pegangan): Teknik yang benar dalam memegang senjata sangat penting untuk kontrol dan akurasi tembakan. Peserta diajarkan cara memegang airsoftgun dengan pegangan yang stabil dan nyaman.
- Stance (Posisi Tubuh): Posisi tubuh yang baik membantu stabilitas saat menembak. Teknik ini mencakup posisi berdiri, duduk, dan berlutut yang efektif saat menembak.
- Aiming (Mengarah): Mengajarkan cara mengarahkan senjata dengan tepat menggunakan bidikan yang baik, termasuk penggunaan titik bidik dan teknik pernapasan saat menembak.
- Trigger Control (Kontrol Pelatuk): Peserta diajarkan cara menekan pelatuk dengan tepat dan konsisten tanpa menggerakkan senjata, untuk menghindari tembakan yang melenceng.
- Breath Control (Kontrol Napas): Mengatur pernapasan adalah aspek penting dalam menembak akurat. Teknik ini mengajarkan kapan dan bagaimana cara bernapas saat menembak.
- Follow-through (Tindak Lanjut): Teknik ini melibatkan menjaga posisi dan fokus setelah menembak untuk memastikan akurasi dan kontrol yang lebih baik di tembakan berikutnya.
- Movement (Gerakan): Mengajarkan cara bergerak dengan aman dan efisien saat menembak, termasuk teknik untuk berpindah posisi tanpa kehilangan keseimbangan atau kontrol.
- Target Acquisition (Akuisisi Target): Mengajarkan cara menemukan dan mengidentifikasi target dengan cepat, serta cara mengambil keputusan yang tepat saat menembak.
Sementara itu, Aries Eka Prasetya, salah satu peserta dari Roode Brug Soerabaia, mengatakan bahwa ia mendapatkan banyak wawasan tentang seputar senjata. Mulai dari cara memegang, cara menembak hingga bergerak serta fokus pada target. Menurutnya, wawasan ini sangat bermanfaat ketika dirinya maupun anggota Roode Brug Soerabaia mengikuti aksi drama teatrikal nanti.
“Paling tidak, kedepannya tidak mengalami keliru bahkan salah memegang replika senjata ketika main teatrikal karena sudah mendapatkan banyak wawasan bagaimana memegang, bergerak, dan membidik target dari pelatihan Basic Tactical Shooting Airsoftgun,” pungkas guru sejarah SMA Negeri 22 Surabaya.
Pelatihan diikuti oleh anggota Roode Brug Soerabaia yang terdiri atas usia anak SD/SMP, remaja dan dewasa. Pada akhir pelatihan semua peserta dinyatakan telah berhasil sesuai program pelatihan, dan masing-masing diberikan sertifikat pelatihan yang ditandatangai oleh dr. Dimas Aji Perdana, Ketua Kasatrian Yudha Samudra sebagai penyelenggara, dan Teguh Hendrawan, Ketua INASSOC Surabaya sebagai pelatih.
Tangkapan Mata Lensa
Pelatihan Basic Tactical Shooting Airsoftgun
