Bagimu Pilihanmu, Bagiku Pilihanku!

  • EDUKASI
Bagimu Pilihanmu, Bagiku Pilihanku!
Share this :

Sebuah Refleksi Menjaga Perbedaan dalam Harmoni Kehidupan

Perbedaan adalah salah satu anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada dunia dan isinya. Dalam harmoni kehidupan, setiap elemen beragam, saling melengkapi, dan menciptakan keseimbangan. Meski terkadang perbedaan itu melahirkan perselisihan, konflik kepentingan, padahal sejatinya ia adalah sebuah peluang untuk belajar menghargai orang lain.

Manusia, sebagai makhluk sosial, terdiri atas berbagai ras, suku, budaya, dan pandangan hidup. Perbedaan memperkaya kehidupan dan menjadikan terciptanya adat-istiadat, tata kehidupan, keinginan, kehendak, dan pilihan beragam. Keanekaragaman ini tak hanya membentuk identitas individu namun juga memperkuat hubungan sosial membangun harmoni kehidupan.

Dalam dunia politik, terutama dalam sistem demokrasi, perbedaan pilihan adalah sebuah keniscayaan. Demokrasi memberikan setiap individu hak untuk memilih sesuai keyakinan. Hal ini terlihat jelas dalam momen penting seperti Pilkada 2024, di momen ini masyarakat akan menentukan pemimpin terbaik mereka berdasarkan visi, misi, dan kemampuan calon.

Namun, perbedaan ini acap kali menimbulkan gesekan. Sering kita mendengar berita bersliweran tentang perseteruan, bahkan kekerasan, akibat dukungan politik berbeda. Masih segar dalam ingatan, tragedi Sampang. Seorang pendukung pasangan calon bupati harus meregang nyawa karena pengeroyokan. Ini, pengingat pahit bahwa kebebasan memilih tidak selalu dihormati dengan bijak.

Kisah tragis seperti yang terjadi di Sampang seharusnya menjadi pengingat bahwa perbedaan pilihan tidak boleh dijadikan alasan untuk menyakiti, apalagi menghilangkan nyawa. Kehilangan seorang manusia hanya karena perbedaan dukungan politik adalah sesuatu yang tidak bisa dibenarkan dalam konteks apa pun. Kebebasan memilih adalah hak setiap individu yang dilindungi hukum.

Pun tak hanya dalam konteks politik, perbedaan juga hadir dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam organisasi, komunitas, atau perkumpulan sosial. Dalam forum-forum ini, visi, misi, tujuan, dan implementasi maupun cara pandang acap kali beragam. Perbedaan-perbedaan tersebut adalah hal yang wajar, bahkan diperlukan untuk menjaga dinamika demi kemajuan.

Namun, yang sering terjadi adalah perbedaan-perbedaan tersebut dimanfaatkan sebagai alasan untuk saling menjatuhkan. Ejekan, olokan, sindiran, bahkan penghinaan menjadi senjata bagi mereka yang tidak bisa menerima keragaman. Hal ini tentu saja kontraproduktif dan merugikan semua pihak. Perbedaan itu andai sebuah persaingan, bersainglah yang sehat dan bermartabat.

Sebaliknya, jika perbedaan-perbedaan itu dihargai, dihormati, dan dikelola dengan baik, ia akan bisa menjadi kekuatan untuk menciptakan sinergi yang luar biasa. Dalam organisasi, komunitas, atau perkumpulan sosial yang sehat, perbedaan-perbedaan itu menjadi cermin memperkaya sudut pandang untuk mendorong inovasi baru dalam mencapai progres yang lebih baik. Jauhkan dari kata bersaing.

Kita sadar bahwa setiap pilihan berdampak membawa tanggung jawab. Apakah pilihan itu membuat kita menjadi pribadi bernalar dewasa dan lebih bermartabat, atau justru menjadikan kita pribadi yang hina, baik di mata orang lain, masyarakat, hukum, maupun agama? Mari jalani, setiap jalan lurus keyakinan kita masing-masing tanpa mengusik keyakinan orang lain.

Biarkan perbedaan-perbedaan menjadi sebuah kekayaan, bukan menjadi palang rintang penghalang. Dengan sikap ini, kita tidak hanya menjaga persatuan namun juga membangun masyarakat yang lebih bijaksana, beradab, dan bermartabat.
Bagimu pilihanmu, bagiku pilihanku. Kita adalah satu, Indonesia!!!

Featured image by : id.pngtree.com

You may also like

1 thought on “Bagimu Pilihanmu, Bagiku Pilihanku!”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *