Ulang Tahun: Momentum Bersyukur dan Refleksi Diri

  • EDUKASI
Ulang Tahun: Momentum Bersyukur dan Refleksi Diri
Share this :

Renungan Saat Ulang Tahun Saya Bertepatan Hari Guru Nasional 25 November.
Selamat untukmu Guru-Guru Indonesia!

Tentu ada hubungan emosional antara ulang tahun saya dengan Hari Guru Nasional (HGN) 25 November, lantaran saya mantan seorang guru di SMP Negeri 23 Surabaya. Dulu, sebelum purna tugas, setiap usai upacara peringatan HGN 25 November di sekolah, teman-teman guru maupun siswa memberikan ucapan dan doa ulang tahun. Jadi semacam tradisi bertahun-tahun, kebetulan selain saya, juga Bu Siti Halimah ulang tahunnya sama.

Ulang Tahun: Momentum Bersyukur dan Refleksi Diri
Logo Hari Guru Nasional 2024. (Foto: Kemendikdasmen)

*

Ulang tahun secara pemikiran awan dianggap sebagai hari istimewa yang identik dengan perayaan. Sebagian banyak orang mengasosiasikan sebagai momen dengan pesta, hadiah, makanan enak, dan tradisi meniup lilin plus berdoa. Namun, di balik itu, ulang tahun sejatinya secara implisit menyimpan makna yang lebih sakral dan bukan sekadar momen perayaan.

Ulang tahun. Tak seharusnya dimaknai semata-mata sebagai bertambahnya angka usia, namun sejatinga sebuah rambu-rambu bahwa jatah usia makin “berkurang”. Saat usia berkurang, apa yang paling terpikir dalam isi kepala? Apakah tentang pesta, tiup lilin, kado, makanan enak, dan doa? Atau sekadar melewatkan begitu saja tanggal kelahiran seperti hari-hari biasanya?

Ulang tahun adalah momen penting untuk bersyukur bahwa hingga kini Tuhan masih memberikan kesempatan untuk terus hidup, sehat, dan menjalani hari-hari yang penuh warna adalah anugerah-NYA yang tak ternilai. Sebab, tak semua orang mendapat kesempatan untuk menikmati hari-hari baru, apalagi menambah bilangan usia. Sudah meninggal.

Di balik beragam tradisi merayakan ulang tahun, sejatinya lebih dari sekadar selebrasi. Namun, sebagai momen istimewa yang menawarkan ruang refleksi diri yang mendalam. Menyadari umur berkurang, ulang tahun sebagai momentun refleksi diri tentang perilaku sepanjang masih ada kesempatan hidup, seberapa telah memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain?

Jawaban jujur atas pertanyaan tersebut bukan datang dari diri sendiri, namun datang dari orang-orang di sekitar yang mengenal kita. Yakni seperti dari keluarga, sahabat karib, teman, dan rekan kerja maupun dari kolega. Bahkan, dimungkinkan pula penilaian datang dari orang yang tak menyukai kita pun bisa menjadi cermin untuk mawas diri atas kekurangan-kekurangan.

Akhirnya, momentum ulang tahun dapat menjadi titik awal untuk perubahan, tak perlu menunggu resolusi tahun baru. Ulang tahun adalah kesempatan yang baik untuk memulai berbenah diri menjadi pribadi lebih baik, lebih bijaksana, dan memulai hidup lebih memberi manfaat tak hanya bagi diri sendiri, namun bagi orang-orang terdekat maupun lingkungan sekitar.

Selamat ulang tahun, bagi siapa pun juga yang sedang merayakannya. Jadikan hari ulang tahun ini sebagai pengingat akan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan, yakni menjadi orang rendah hati, tulus, bijak, empati, penuh kasih, peduli, dan mau berbagi tanpa tapi!

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *